"kita itu bagaikan tokoh dalam cerita yang hanya mengikuti alur dari seorang penulis"
~Tamiyem kencana gemintang"•
•
SELAMAT MEMBACA
•
•Di kantin Smith high school yang terlihat begitu ramai karena sudah menunjukkan jam istirahat terdapat empat orang gadis cantik yang memilih duduk di kursi paling pojok.
"Cik ngapa lo muka lo kusut amat"ucap Eva yang melihat wajah Cika tak seceria biasanya.
"Cika mau curhat nih tapi kalian jangan ketawain ya"ucap cika yang lebih mendekat kepada ketiga temannya itu.
"Emang ngapa?"
"Shut diem dulu"ucap cika yang di angguki oleh Eva.
"Cika tuh lagi sebel sama papa Karena papa mau jodohin Cika sama duda yang punya anak"ucap cika pelan.
"WHAT,Cika di jodohin sama om om"teriak Eva dengan memukul miya yang berada di sebelahnya itu. Memang sudah kebiasaan Eva kalau kaget selalu memukul seseorang yang berada di dekatnya dan sialnya sekarang miya yang berada di sebelah Eva. Hah sungguh kasian sekali ye kan.
"Kalau kaget minimal nggak usah mukul orang bisa nggak sih?"ucap miya bermaksud menyindir namun tidak di hiraukan oleh Eva selaku orang yang di sindir.
"Ish,epa jangan kenceng kenceng dong nanti pada tau"ucap cika dengan menutup mulut Eva.
"Emang udah pada dengar cik liat aja noh"ucap Maya dengan menunjuk segerombolan ciwi ciwi yang menatap keempat gadis cantik itu.
Mereka menjadi pusat perhatian karena teriakan Eva yang cempreng yang mungkin membuat mereka terganggu dan lebih menjadi pusat perhatian adalah ketika ketua OSIS dkk berjalan mendekati keempat gadis itu.
"Hm,btw ini tempat biasanya gue sama temen gue nongkrong"ucap Axvel datar.
"terus?"tanya miya dengan santai.
"Pindah"jawab axvel singkat padat dan jelas.
"Siapa cepat dia dapat jadi ini tempat kita"ucap miya.
"Gue nggak mau tau lo dan temen temen lo itu harus pindah"ucap axvel menatap tajam miya yang sudah lebih dulu menatap tajam kearahnya.
"Lo siapa nyuruh kita?"tanya miya dengan tersenyum remeh kearah axvel.
Cewek ini beda dari yang lain,menarik"batin axvel.
"Gue ketos disini"ucap axvel dengan wajah sombong.
"Oh"jawab miya singkat yang membuat axvel menatap wajah miya heran.
"Oh doang?"tanya axvel setelah beberapa menit lalu ia terdiam menatap lekat wajah miya.
Natural dan sederhana,gue jadi tertarik"batin axvel.
"Eh ngapain lo liatin wajah miya,lo naksir vel?"tanya vian yang melihat sedikit ketertarikan axvel kepada miya.
Hah,axvel naksir miya?"tanya Eva dalam hati dengan menatap wajah axvel.
"Ogah gue naksir ama nih cewek"ucap axvel yang mengalihkan pandangannya dari miya.
Mendengar itu,miya hanya duduk sambil memakan baksonya yang sudah mulai mendingin tanpa menghiraukan perkataan axvel.
"Awas loh nanti makan ludah sendiri"ucap vian memperingati axvel.
"Heh,Revo ngapain sih lo bacot mulu"ucap Eva kesal.
"Bilang aja cemburu lo"ucap Vian dengan tertawa pelan.
"Udah udah dari pada bertengkar mending kita ikut gabung aja,jadi adil kan? Kita sama sama duduk"ucap Rian yang entah mengapa hari ini ia bisa kalem karena biasanya jika ada perdebatan maka ia paling depan untuk ikut membuli.
KAMU SEDANG MEMBACA
Four crazy girls
Fiksi RemajaMenceritakan tentang kegilaan serta kebobrokan empat gadis cantik yang sangat non akhlak dan juga menceritakan tentang kisah asmara dari mereka berempat. Ingin tau lebih lanjut ceritanya? Cerita pertama masih banyak kesalahan. Jangan lupa vote dan...