Jangan lupa vote and comment!
Happy reading!.
.
.Joukoo tidak berhenti tersenyum di sana. Ia menunggu Hyung yang sangat ia nantikan kedatangannya.
Hyung Joukoo tinggal di Jepang, ia menempuh pendidikan di sana. Walaupun sudah lulus sarjana sejak satu tahun lalu, dan sepertinya Hyung Joukoo sudah bekerja di Jepang. Hyung nya itu enggan untuk pulang.
Mungkin, Jeon jungkook. Hyung dari Joukoo. Melupakan Joukoo(?). Jungkook memang terkesan cuek, namun ia begitu perhatian kepada Joukoo.
Walaupun tidak banyak berinteraksi, karena sejak Joukoo lahir, jungkook baru bertemu satu kali saja dengan Joukoo.
Yang jungkook tau, adiknya ini sangat manis. Dominan imut. Wajah yang benar-benar mirip dengan jungkook, namun kepribadian yang begitu berbeda.
Jungkook tetaplah jungkook, Hyung dari Joukoo. Walaupun berbeda jauh, namun wajah mereka sama. Mungkin hanya berbeda postur tubuh saja. Karena tubuh Joukoo lebih mungil ketimbang tubuh jungkook. Dan mereka juga berbeda kepribadian tentunya.
"Huft, Hyung lama sekali ya. Aku tidak sabar untuk bertemu dengannya. Kata ibu, Hyung sangat mirip dengan ku. Tetapi benar sih, tadi aku melihat foto Hyung. Hyung terlihat keren!" Joukoo berbicara sendiri. Ia sangat amat ingin bertemu dengan Hyung nya. Walaupun ia ragu, karena ia berfikir hyung nya akan sangat dingin kepada nya.
Joukoo terlalu bersemangat menunggu Hyung nya pulang. Hingga ia mengantuk, dan apa akhirnya ia tertidur dengan ponsel yang berada di genggaman nya.
.
Pukul delapan malam. Akhirnya jungkook tiba di rumahnya. Rumah yang sangat ia rindukan. Walaupun sangat amat sepi, sunyi.
Ibu dan ayahnya memang begitu gila kerja, walaupun ia sudah memberitahu bahwa dirinya sudah bekerja juga, tentu demi adik nya.
Barang-barang jungkook sudah di bereskan oleh beberapa maid yang bekerja.
"Kemana adik kecil ku?" Ia bertanya saat tiba di ruang keluar.
Seorang maid menjawab, "Tuan muda Joukoo berada di kamarnya, sejak pulang sekolah ia tidak keluar dari kamar." Membungkuk sekilas setelah menjawab pertanyaan tuan mudanya.
"Apa yang terjadi kepada nya?" Lagi, jungkook bertanya.
Semua maid terdiam kaku. Apa mereka harus memberitahu tuan muda mereka? Tetapi akan berakibat seperti apa nantinya?.
"Maaf tuan, saat pulang sekolah, tuan Joukoo pulang sebelum waktunya pulang. Dan dengan keadaan yang bisa di bilang tidak normal. Celana yang di gunakan tuan Joukoo basah, serta wajah yang pucat." Maid yang menjawab pertanyaan jungkook, menunduk takut.
Putra sulung keluarga jeon, sebetulnya sangat menyeramkan jika sudah marah. Walaupun para maid, bahkan bodyguard yang bekerja sudah lama tidak melihat jungkook, tetap saja mereka tau watak jungkook.
Jungkook terdiam sejenak, tanpa berkata apapun. Ia langsung beranjak dan berjalan menuju kamar Joukoo.
Dengan langkah cepat, dan terkesan terburu-buru. Ia segera mengetuk pintu kamar Joukoo yang tertutup rapat.
Setelah ketukan ke-7 akhirnya pintu itu terbuka, menampilkan sosok manusia menggemaskan tengah menggesek-gesekkan matanya dengan jari.
"Hish! Sudah ku bilang berhenti mengetuk pintu ku!" Joukoo yang tidak sadar bahwa yang mengetuk pintu kamarnya adalah Hyung nya, ia menggerutu kesal.
"Maaf"
Satu kata yang keluar dari mulut jungkook, membuat gesekan jari Joukoo berhenti. Joukoo mendongak, menatap siapa yang berkata.

KAMU SEDANG MEMBACA
two j [end]
Novela JuvenilJungkook yang baru saja mengetahui bahwa adiknya menjalankan kehidupan yang begitu menyedihkan. Membutuhkan kasih sayang dan seseorang untuk bermanja. Jungkook bisa menjadi ayah dan ibu jika untuk adiknya. Tetapi, peran ibu terkadang begitu sulit u...