21

987 111 26
                                    

"Dek..."

"Adek..."

"Dek ..."

"Fiatt kamu dimana sayang?"













Cklek

Krist membuka pintu belakang rumahnya

Hal yang pertama kali masuk di indera penglihatan nya yaitu punggung kecil putranya yang sedang tertunduk diatas ayunan

Ke khawatiran nya terobati setelah melihat sang buah hati, namun kebingungan datang dalam benaknya bertanya, sekarang masih jam 6 pagi dan Fiat sudah terduduk lesu di atas ayunan

"Sayang..."

"Anak mama lagi ngapain sih diluar sendirian?" Tanya Krist lembut seraya menggenggam tangan sang anak

Tangan kecil tersebut Terasa dingin, akibat terlalu lama berada diluar ruangan di pagi buta seperti ini, ditambah cuaca yang mendung menambah kesan gelap pekarangan belakang rumah Krist

Tampak wajah kecil tersebut melamun seraya tertunduk lesu dengan tangan satunya memeluk boneka teman tidurnya

Perasaan Krist mulai gelisah, dengan raut wajah tersebut, raut wajah tanpa ekspresi yang Fiat tampilkan

"Dek, kenapa?"

Tanya nya lembut menatap dalam manik gelap Fiat

Tatapan Krist direspon oleh sang anak, namun Fiat belum juga bersuara

"Dek, kan adek udah janji sama mama, kalau ada apa-apa bakal cerita ke mama, adek kenapa hmm?"

Pertanyaan Krist di respon dengan gelengan kecil

"Yaudah deh, kalo adek ngga mau cerita mama ngambek aja nih"

"Jangan ma.." balas fiat kecil

Krist menatap kembali mata gelap tersebut mencoba mencari jawaban dari sang anak

"Ma..."

"Dia datang lagi..."

"Fiat takut ma"

"Mata nya serem..."

Ucap fiat gemetar menahan tangis

Krist dengan sigap membawa sang anak kedalam pelukannya, mencoba memberikan ketenangan buat sang anak

"Dia gak pake baju ma..."

"Kukunya panjang, matanya gede ma... Fiat takut ma..." Tangis nya pecah

"Iyaa udahh!! Udah dek.... ga usah cerita lagi..." Ucap Krist sedikit keras menahan sang anak untuk tak melanjutkan ceritanya

"Udah...."

Tangan Krist masih senantiasa memeluk seraya mengelus punggung bergetar sang anak

"Ada mama disini, adek ga perlu takut okey"

Semburat cahaya kilat mulai bergerilya di langit, menandakan sebentar lagi akan turun hujan

Krist membawa sang buah hati kedalam gendongan nya membawa masuk si bungsu

"Kita masuk kedalam yah, bentar lagi mau ujan"

Krist membawa fiat menuju ke kamarnya, menidurkan sang buah hati di kasurnya dengan terus mengucapkan kata-kata penenang agar sang anak tak kembali ketakutan

"Ma..." Fiat kembali bersuara Deng nafas tersengal akibat menangis

"Iyaa sayang"

"Adek mau ketemu papa dokter, cuma papa dokter yang bisa usir dia.."

Nikah Muda S.2 : Rasa yang akan selalu ada | SKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang