23

983 100 19
                                    


_1095 Day's














Suara dering alarm pagi berdering nyaring di seluruh penjuru ruangan

Suara riuh mulai terdengar dari tiap-tiap bilik, menandakan orang-orang yang berada didalamnya mulai bangun dari mimpi yang mungkin tak akan indah lagi

"Bangun!! Bangun!!"

Teriak seorang sipir, Seraya memukul tiap pintu kamar para tahanan tersebut

"Selamat pagi bang" sapa seorang pria muda

Singto yang baru terbangun tersenyum membalas sapaan salah satu rekan satu kamarnya

Namanya Rio, pemuda berumur 24 Tahun, salah satu tahanan sama seperti singto, bedanya Rio terlibat kasus Perampokan salah satu supermarket. Saat ditanya alasannya melakukan hal itu, Dia menjawab karena sedang butuh uang untuk biaya pernikahan nya dengan sang pujaan hati. Rio telah menemani singto sejak satu tahun yang lalu bersama beberapa tahanan lainnya

"Gimana bang, gugup gak?" Tanya nya

"Lumayan" senyum singto membalas pertanyaan pemuda tersebut

"Semangat yah bang, akhirnya penantian loh terbayarkan"

Singto tersenyum kecil mendengar tuturan kawan sekamar nya tersebut

"Ntar pas dah keluar, lo langsung temuin dia gitu bang?" 

Singto terdiam sebentar mendengar pertanyaan Rio barusan

Singto tak menjawab, ia hanya tersenyum dan pergi begitu saja ke kamar mandi meninggalkan Rio































3 Tahun Lebih berlalu begitu cepat, semuanya nampak sama bagi singto, tak ada yang berubah, tiap pagi selalu di suguhkan dinding dingin penjara, dan beberapa tahanan lainnya yang sekamar dengan nya.

Tiga tahun kebelakang bukanlah masa yang mudah untuk dirinya lalui, banyak hal yang telah ia renungkan selama berada disini.

Penyesalan menemani nya sepanjang waktu, Kesepian menjumpai nya setiap waktu, bahkan dirinya hampir ingin mengakhiri hidupnya dengan menembakkan pistol ke kepalanya, pistol tersebut ia curi dari salah satu sipir. Namun aksi tersebut berhasil digagalkan oleh penjaga lainnya

Dan akhirnya penantian nya selama ini bakal berakhir hari ini, sidang keputusan pembebasan atas dirinya akan dilakukan hari ini, sesuai dengan banding yang ia ajukan

Hal tersebut tak akan berhasil jika bukan campur tangan kedua orang tua nya. Yahh, bisa dibilang singto adalah manusia yang paling beruntung terlahir di dunia ini. Itu karena Kedua orang tuanya merupakan orang penting dan berpengaruh dikota ini.

"Apakah anda telah siap?"

Singto menoleh melihat seorang sipir yang telah menunggu nya di depan pintu

Pertanyaan tersebut dijawabnya dengan anggukan seraya berjalan mendekati sipir tersebut

Tangannya di borgol, dan dibawa menuju ke ruang persidangan

Tak terhitung sudah berapa kali dia berada di ruangan ini, rasanya tetap sama, rasa gugup selalu menyertai nya






Ketukan palu terakhir menandakan dirinya telah dibebaskan secara bersyarat dari penjara

Hatinya BBM legah, berbalik menoleh kearah belakang, Tersenyum menatap kedua orangtuanya yang berada di belakang melihat persidangan nya

Namun bukan respon baik yang ia dapatkan dari kedua orang tuanya, melainkan, keduanya langsung meninggalkan singto begitu saja

Nikah Muda S.2 : Rasa yang akan selalu ada | SKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang