10

1.4K 127 18
                                    

'renggang'
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Krist termenung menatapi interaksi Fiat dan dokternya dari kejauhan, disampingnya setia berdiri sang anak sulung yang senantiasa menemaninya selama 2 hari ini

Kejadian 2 hari yang lalu masih membekas dipikirannya sampai sekarang, Krist senantiasa selalu berada disisi Alex agar sang anak tak merasa cemas ataupun ketakutan atas apa yang terjadi antara dirinya dan sang papa

Pertengkaran dirinya dan singto  waktu itu juga tanpa mereka ketahui, Alex diam-diam mendengar semuanya, dan membuat nya menyalahkan dirinya sendiri atas apa yang terjadi, dan saat Krist mengetahui hal itu sebisa mungkin ia mengatakan kalau sang anak tak salah apa-apa disini jadi dia tak perlu merasa bersalah dan khawatir

Yang terus bersarang didalam pikirannya saat ini adalah tentang hubungannya dan singto, setelah pertengkaran itu singto tak pernah pulang kerumah atau sekedar datang menemuinya selama dua hari ini, mereka hanya bertemu saat tengah menjenguk Fiat, itupun tak lama karena singto selalu pergi jika ada Krist

"Ma"

"Kapan kita bisa temuin adek?"

Krist tersadar dari lamunannya karena lengannya yang digoyang-goyang Al pelan

"Abang pengen ketemu sama adek?"

"Iya ma, udah dua hari ini kita cuma liatnya dari jauh gini, Abang pengen peluk adek"

Krist tersenyum meringis menatap sang anak dalam

"Maafin mama yah"

"Kok mama minta maaf?"

"Adek gamau ketemu sama mama bang, dia kayak takut gitu, makanya mama selalu liatin adek dari jauh"

Al diam tampak berpikir, mengingat kejadian dulu dimana sang adik yang ketakutan melihat kedua orangtuanya

"Abang pengen ketemu adek kan, ayok mama anterin"

"Gausah deh mah"

Krist terlihat kebingungan karena penolakan Al yang tiba-tiba


"Serindu-rindunya Abang sama adek, pasti mama lebih rindu lagi, makanya Abang nemenin mama aja disini"

Krist sedikit tersentuh mendengar betapa pedulinya sang anak tentang perasaannya

"Mama gapapa kok, kalo Abang pengen ketemu adek"

Al tampak berpikir, kemudian mengangguk menyetujui

Dan disinilah kedua kakak beradik itu berada disebuah gazebo tempat yang nyaman untuk menghabiskan waktu hanya untuk berbagi cerita

"Abang!!" Pekik girang Fiat melihat kehadiran sang kakak

Al senantiasa menyambut pelukan sang adik dengan erat.

"Haii" sapanya sesaat setelah pelukan mereka terlepas

"Abang kemana aja, fiat gapernah liat dari kemarin"

"Maafin Abang yah, Abang ujian kemarin, jadi belum sempat nemenin Fiat disini"

"Gapapa yang penting sekarang Abang udah di sini, adek rindu banget tau gak"

Nikah Muda S.2 : Rasa yang akan selalu ada | SKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang