34

749 72 18
                                    

Jakarta, Bandara internasional Soekarno Hatta

Pukul 07.45 wib

Setelah menempuh hampir 17 jam perjalanan, akhirnya Krist, Alex dan juga Fiat telah tiba di Jakarta

Semilir angin terasa membalut tubuh dengan segala kerinduan, haru mulai membuncah disaat dirinya menginjakkan kaki nya kembali ke tanah ini

Setelah hampir 3 tahunan iya tak pulang ke Indonesia, membuat nya menangis bahagia

Kerinduan akan sosok ibu, dan adik-adiknya juga Sudah terasa menyesakkan di dada, Krist melirik kesana-kemari mencari orang yang singto maksud, karena ia sudah tak sabar lagi untuk menemui ibu dan adiknya

"Mohon maaf, apa benar dengan tn. Krist?"

Krist menoleh sesaat namanya dipanggil

"Iya, saya" sopannya

Laki-laki tadi tersenyum setelah mendengar nya, kemudian mengeluarkan kartu namanya, dan memperkenalkan diri

"Saya bagas, orang suruhan nya pak singto"

Krist memperhatikan kartu nama pria tersebut, kemudian dia mengangguk

"Mari saya anter ke mobil tuan"

Krist membawa ketiga anaknya mengikuti pria tadi

Sesampainya dimobil, Bagas langsung membukakan pintu dan mempersilahkan Krist dan ketiga anaknya masuk

"Barang-barang nya taruh aja tuan, nanti saya masukkan ke bagasi"

Setelah koper-koper Krist telah masuk kebagasi, Bagas membawa Krist ke alamat tujuan, yaitu rumah ibu Krist

Selagi Krist memperhatikan jalanan kota dari jendela, Bagas berbicara sekalian memecah keheningan didalam mobil tersebut
"Begini lah Jakarta tuan Krist, macet terus beda kayak diluar negeri" ucap bagas khas dengan logat Jawa nya

Krist tersenyum menanggapinya
"Jakarta udah banyak berubah yah" celetuk krist

"Ya kalau pembangunan emang terus dikerahkan sampe saat ini, cuma ya macet nya itu loh, ga berubah-ubah dari dulu" tawa Bagas

Krist kembali tersenyum

"Ini bocil-bocil pada diam toh, kecapean?" Ucap bagas bercanda

"Udah lama mereka nggak pulang keindonesia, jadi agak kecapekan"

"Abang, adek, kenalin diri ke om Bagas"

"Halo om, saya Alex"

"Fiat" angguk Fiat

"Kalo lagi bobok siapa namanya tuan?"

"Oh yang ini namanya Kiki"

"Berapa umurnya tuan?"

"2 tahun setengah"

"wes, bocah-bocah sing nggantheng, ayu loh, sama kayak ayahnya"

Krist tersenyum menanggapinya



Setelah tiga jam berkendara, akhirnya mobil mereka tiba dikediaman ibu krist

Sebenarnya Krist belum memberitahukan akan kedatangan kepada ibu ataupun Alvin adiknya

"Terimakasih ya gas"

"Iya sama-sama tuan, nanti kalau mau pergi kemana-mana telpon aja saya tuan, nomornya ada di kartu nama yang tadi"

"Oh nggak perlu kok, saya bisa pesen ojek online aja" tolak Krist

"Nggak papa tuan, saya memang sudah ada kontrak kerja sama tuan singto, jadi selama tuan Krist ada di Indonesia saya yang bertanggung jawab anter jemputnya"

Nikah Muda S.2 : Rasa yang akan selalu ada | SKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang