20

937 80 13
                                    

"Dokter bilang kakak hamil"

"APA!!"





"Vin kamu gausah becanda!" Tegas Krist

"Emang aku keliatan becanda?" Tanya nya sedikit kesal

Krist ketakutan sendiri melihat ekspresi Alvin yang tidak mengekspresikan kebohongan

"Kamu yang bener aja, masa kakak hamil?"
Ulang nya bertanya

"Dokter bilang kakak hamil, dan udah masuk Minggu kelima"

Krist telak terdiam

"Kapan kakak terakhir berhubungan sama bg singto?"

Krist tak langsung menjawab

"Udah lama banget Vin, hampir 2 bulan yang lalu pas Fiat awal-awal mulai mimpi buruk"

Jujur ia tak mengerti dengan perasaan nya sekarang

Sedikit senang mendengar bahwa dia masih dikasih kepercayaan sama tuhan atas anak ini, dan sedih mengingat nasib anak ini nantinya yang lahir tanpa sosok papa

Krist tak mau singto tanggung jawab, ia hanya ingin singto tau saja kalau dirinya tengah mengandung anaknya sekarang, tapi terbesit pertanyaan datang dibenaknya

'bagaimana kalau singto mengatakan anak ini bukan anaknya? Secara singto selalu mengungkit peristiwa pemerkosaan Krist yang selalu ia Anggap itu perselingkuhan. Padahal kejadian tersebut sudah hampir 2 tahun berlalu, Pikiran negatif mulai memenuhi kepalanya, ia berani bersumpah ia tak pernah berhubungan badan dengan siapapun selain singto sejak kejadian itu.
Ia yakin 100% anak ini anak singto.

"Aku tahu kakak mikir apa" celetuk Alvin tiba-tiba

"Aku udah pikirin ini tadi, aku nggak mau kakak bilang hal ini ke bang singto, aku pengen kakak rahasiakan kehamilan kakak dari dia, bahkan om dan tante Sinta gaboleh tau"

"Kakak nggak perlu khawatir nasib anak itu kedepannya, aku bisa ngehidupin kalian berdua nanti, jangan pikirkan hal itu"

"tapi Vin"

"Nggak ada tapi-tapian kak, ibu juga udah setuju sama hal ini, nggak ada gunanya ngasih tau  tentang kehamilan kakak kemereka, lagian kalian udah pisah, buat apa? Biaya hidup?, biaya kehamilan? Mulai sekarang aku yang tanggungin"

"Emang kamu punya apa? Lulus kuliah aja blom" ucap Krist menimpal omongan Alvin

"Yaa aku bakal cari cara nanti, aku juga bakal selesain skripsi cepet nanti”
Ucapnya berasalan

Krist hanya terdiam, sebenarnya ia tak mempermasalahkan soal biaya hidup dan lain sebagainya, lagian uang tabungan nya selama ini masih bisa menghidupkan keluarganya beberapa tahun kedepan, tapi entah kenapa hatinya terasa janggal saat harus merahasiakan ini dari singto

Pada akhirnya Krist mengangguk mengiyakan perkataan adiknya tersebut

Kepalanya tertunduk menatap perut datarnya dalam diam. Tangannya mulai terulur memegang perut tersebut.

"Kakak sedih?"

"Lucu ngga sih Vin, disaat kakak udah mulai ngelupain dan berusaha menghilangkan dia dari pikiran kakak, eh dikasih kabar gini, bikin kakak kepikiran aja ujung-ujungnya"

"Maksud kakak tuh, kayak kenapa sih kakak gak pernah lepas dari singto?, jujur kakak pengen ngelupain dia, tapi kenapa ada aja hal yang yang bakal bikin kakak berurusan sama dia lagi nantinya, kakak cape sama dia" ucapnya masih tertunduk memegang perutnya

"Kan aku udah bilang tadi, gak usah kasih tau dia tentang ini, jadi kakak bisa jalanin hidup dengan normal, tanpa ada dia, dan gabakalan ada yang usik kehidupan kakak lagi nanti " ucap Alvin

Nikah Muda S.2 : Rasa yang akan selalu ada | SKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang