BAB 1 [ COUPLE GOALS ]

60 28 6
                                    

Semenjak kejadian Kayla turun dari mobil Devan saat hujan, Devan bersikap lebih baik, pria itu membelikan jam tangan, dress , make up, dan masih banyak lagi.
Malam ini, Devan akan menjemput Kayla karna mereka akan pergi untuk menghadiri reunian SMA.
Kayla sudah bersiap dengan dress berwarna putih dan juga tas berwarna putih.

 Kayla sudah bersiap dengan dress berwarna putih dan juga tas berwarna putih

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Baju yang di pakai Kayla.

Tak lama suara bell apartment berbunyi, menandakan bahwa Devan sudah ada di depan. Kayla membuka pintu, dilihatnya Devan yang sangat tampan dengan baju yang cocok dengan dress nya.
"Kaget, aku kira yang buka pintunya bidadari." Ucap Devan, sambil terkekeh.

"Gombal." Ucap Kayla, memukul bahu Devan pelan.

Devan mengerutkan alis heran, ia melihat dari bawah lalu ke atas, memerhatikan dress yang dipakai Kayla. Sedangkan Kayla, ia melihat pakaian nya, apakah ada yang salah dengan pakaian nya.

"Ih kenapa? Ngga cocok ya?" Tanya Kayla.

Devan menggeleng.
"Itu dress yang aku beli kemarin ya? looks good on you Kay, tapi ada yang aneh, kok kamu agak gendut ya Kay?" Ucap Devan, di belakang Kalimatnya terselip kata 'agak gendutan' Kalimat yang sangat sensitif bagi perempuan.

"Ih, kok kamu ngatain aku gendut?" Ucap Kayla kesal.

Devan terkekeh.
"Aku ngga bilang kamu gendut, tapi bilang kamu agak gendut." Ucap Devan. Melihat raut wajah Kayla yang sudah mulai kesal menjadi suatu kebahagiaan tersendiri bagi Devan.

"Sama aja tau, males ah. Besok aku bakalan diet." Ucap Kayla ia mendorong Devan kemudian jalan duluan.

Devan menggelengkan kepalanya sambil tertawa.
"Jangan diet, gini aja Kay, lucu." Ucap Devan, pria itu kemudian merangkul pinggang Kayla.

"Berisik tau, aku males sama kamu." Ucap Kayla. Devan hanya tertawa menanggapinya.

Saat sampai di cafe pertemuan, banyak dari alumni menyambut mereka.
"Couple goals kita datang guys!" Ucap Maya salah satu sahabat Kayla. Membuat anak anak lain yang tadinya sibuk masing masing menatap ke arah Devan dan Kayla yang baru saja datang.
Devan dan Kayla bersalaman dengan teman teman yang mereka kenal saat masih di SMA. Devan dan Kayla berpisah, Devan berkumpul dengan temannya begitupun Kayla.
"Makin cantik lo Kay," Ucap Sheila. Wanita dengan dress merah itu memegang minuman di tangan kemudian tersenyum.

"Ih, kalian terkenal banget tau sampe info kalian jadi couple terfavorit di kampus kalian, masuk ke rumpian kampus gue," Ucap Maya dan di angguki Sheila.

Sheila menepuk bahu Kayla.
"Serius, dilihat darimana aja kalian cocok, satunya cantik, satunya ganteng. Satunya Aktif di seni, satunya Aktif di olahraga!" Ucap Sheila dengan penuh rasa kagum.

Kayla tersenyum menanggapi semuanya, mereka hanya tau apa yang ada di media sosial, tidak tau bagaimana Devan dan Kayla selalu bertengkar hanya karna sama sama saling posesif.
"Aku jadi malu, deh, jangan bicarain itu dong." Ucap Kayla.

"Devan tuh royal banget ya, beberapa kali gue liat dia selalu ngasih sesuatu ke lo." Ucap Sheina.

Kayla mengangguk mengiyakan.
"Iya, dia beberapakali beliin aku barang, walaupun aku nggak minta." Ucap Kayla sambil tersenyum.

"Gila Kay, bersyukur banget lo dapet modelan kayak Devan." Ucap Maya dengan tersenyum.

"Iya, bersyukur banget." Lirih Kayla matanya sekarang tertuju pada Devan yang sedang mengobrol dengan temannya ntah mereka membicarakan hal apa.

********

Devan duduk di sofa cafe, ia melihat Kayla yang melihat ke arah dirinya dan kemudian ia melambaikan tangan sambil tersenyum.

"Itu Kayla? gila. Pretty as always. Dia dari SMA aja udah jadi inceran banyak orang." Ucap Arka pria itu melirik ke arah Kayla. Tangan Devan terulur kemudian mengusap kasar wajah Arka membuat Arka mendengus kasar.

"Jaga mata lo, dia cewe gua." Ucap Devan Raka hanya terkekeh melihat begitu posesif sahabatnya itu.

"Buset dah, pawangnya lumayan serem. Eh btw, lancar amat hubungan lo sama Kayla, apa tuh rahasia nya, bagi tips," ucap Cepi, pria yang mempunyai darah Sunda itu kemudian duduk di samping Devan.

"Gua gatau." Dua kata singkat yang keluar dari bibir Devan membuat kedua temannya itu menghentikan kegiatan nya sejenak.

"Ah tai lo, pelit." Ucap Raka, pria dengan jeans ketat dengan Hoodie putih itu melemparkan kulit kacang ke arah Devan.

"Gua emang ngga tau, yang tau kenapa kita bisa sampe sejauh ini ya Kayla," Ucap Devan menjelaskan, dan di angguki oleh kedua temannya.

"Btw gua ngasih sesuatu nih sama kalian berdua," Raka kemudian meletakan undangan pernikahan nya dengan Sheila.

Cepi dan Devan melotot kaget. Karna Sheila dan Raka adalah dua orang yang seperti tikus dan kucing, tidak pernah akur setiap kali bertemu. Dan setelah lulus tak ada kabar dekat ataupun jadian dari mereka berdua dan sekarang mereka tiba tiba saja memberikan undangan pernikahan.

"Syok aing, anying!" Ucap Cepi.
"Ini seriusan lo?" Tanya Devan.

Raka mengangguk, ia kemudian tertawa melihat ekspresi teman temannya yang sangat kaget dengan berita yang ia bawa itu.
"Gue udah pacaran sama sheila satu bulan sebelum kelulusan, yang di itung dari hari itu udah sekitar satu tahun enam bulan kita pacaran. Gue juga udah ada kerjaan di sela sela kuliah gue," ucap Raka menjelaskan.

"Anjir lo ka, kita ngga di kasih tau pas lo pacaran sama sheila." Ucap Cepi, ia mengambil undangan yang di berikan padanya.

"Sorry, tapi Sheila maunya private. " Ucap Raka.

Devan membaca tanggal dalam undangan tersebut. Kemudian melihat ke arah Raka.
"Ternyata emang ada ya, cinta yang berawal dari benci." Ucap Devan mereka kemudian terkekeh.

Mereka kemudian kembali berbincang banyak , sampai akhirnya waktu untuk pulang. Mereka saling berpamitan.
"Thanks yo." Ucap seseorang.
"Thanks udah luangin waktu buat kumpul ya, jangan lupa Dateng ke nikahan gue." Ucap Sheila.
"Cielah, tom and Jerry kita ternyata berakhir bahagia." Ucap Maya.

Devan menggandeng Kayla yang terlihat sudah capek. Sampai di mobil, Devan langsung memakaikan sabuk pengaman kepada Kayla.
Devan duduk di kursi kemudi. Kemudian menjalankan mobilnya.
"Sheila sama Raka, ngga nyangka banget ya? mereka tiba tiba nikah, padahal mereka kalo ketemu buat saling liat muka aja ngga mau." Ucap Kayla, ia membayangkan saat saat masih SMA.

"Iya, aku aja kaget banget Raka tiba tiba ngasih undangan." Ucap Devan.

"Iya kann, parah banget mereka ngga cerita apa apa." Ucap Kayla ia memasang raut wajah kesal.

Devan menggenggam tangan Kayla dengan tangan kirinya kemudian mengecup tangan Kayla.
"Ayo, nanti kita nyusul mereka." Ucap Devan membuat jantung Kayla berdetak lebih cepat dari biasanya, pipinya memanas.

Devan mengantarkan Kayla sampai ke apartemen.
Kayla turun begitu pula dengan Devan, lelaki itu akan mengantarkan Kayla sampai ke pintu masuk.
Sebelum Kayla masuk ke apartemen nya, ia memeluk Devan erat. Devan menyambut pelukan Kayla dan membalas pelukan Kayla. Kayla melepaskan pelukan singkatnya.
"Byee, babee." Ucap Kayla, gadis itu kemudian berlari masuk ke lif.
Devan memerhatikan Kayla, ia kemudian tersenyum. Dan berjalan ke arah mobilnya dan kemudian pergi.

Hayyieee !  Jangan lupa buat follow , vote and coment, thanks.
- ji

BERTAHAN TERLUKA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang