BAB 13. RUMOR

9 0 0
                                    

Yah, rasanya hambar jika hari hari tak di bumbui dengan berbicara tentang kehidupan orang lain, mereka berbicara seakan hidup mereka telah sempurna, atau seakan mereka yang menjalani kehidupannya. Terlalu berbicara tentang urusan orang lain, apakah se tidak menarik itu Hidupnya?

rumor tentang Devan yang membawa gadis dengan perut yang membesar seperti sedang hamil  membuat seluruh penjuru kampus kaget, apalagi Devan adalah kekasih dari Kayla yang merupakan seseorang yang dikenal banyak orang.

Karna satu kampus tak mungkin jika Kayla tidak mendengar rumor tersebut belum lagi Devan akhir akhir ini selalu menghindar dan selalu ada bau parfum wanita yang menempel padanya.

Kayla berusaha untuk tenang, tidak menuduh Devan sembarangan agar hal yang tidak mengenakkan terjadi.

Hari ini, kayla meminta Devan menemui nya setelah pulang dari kampus, meminta penjelasan agar jika harus berakhir maka akan berakhir dengan alasan bukan ketidakpastian.

Di ujung jalan yang kini dilewati oleh Kayla berdiri seseorang yang ia kenal, Devan, kekasihnya. Pria itu tersenyum di atas motor kesayangannya melambaikan tangan dengan hadiah di tangan satu nya.

"Hai, babe." Ucap Devan pria itu memeluk Kayla.

"Haii," ucap Kayla ia hanya tersenyum singkat tanpa memeluk kembali Devan.

"Kenapa si? Mukanya kusut banget gitu, ada masalah, Hm?" Tanya Devan ia menangkup wajah kekasihnya itu.

"Ihh, make up aku nanti jadi acak acakan tau," ucap Kayla ia menurunkan tangan Devan dari pipinya, menggenggam erat tangan lelaki itu.

"Gapapa, masih tetep cantik," ucap Devan dengan senyumnya. Kayla menunduk, membuat Devan mengangkat dagu gadis itu pelan, meminta gadis itu agar segera bicara.

"Dev, aku mau nanya, tapi kamu harus jawab jujur ya?" Ucap kayla. Mendengar apa yang dikatakan Kayla membuat jantung Devan berdebar kencang, apakah secepat ini Kayla tahu? Apa karna rumor sialan itu?

"Iya sayang," jawab Devan.

"Emang bener ya kamu tiga hari lalu nganteri seseorang ke rumah skit? Cewek terus dia lagi hamil? dia siapa kamu?" Ucap Kayla, gadis itu menatap serius ke arah Devan

Deg..

"Ah, itu saudara aku Kay, belum aku kenalin ya? Dia emang lagi hamil, suami nya lagi kerja, setelah nganter itu aku langsung pulang." Penuturan Devan itu membuat Kayla mengangguk.

"Terus, kamu kemana aja? Kenapa jadi slow respon  ke aku?  kamu kayak lagi jauhin aku," Ucap Kayla.

"Jauhin apa nya sayang? Aku emang lagi sibuk nyelesain tugas tugas aku aja." Ucap Devan ia tersenyum kemudian memeluk tubuh gadis itu, berusaha membuat semua pikiran pikiran itu hilang.

"Kamu ga bohong kan?" Tanya Kayla. Devan melonggarkan pelukannya menatap wajah Kayla yang kini menatapnya dengan mata yang seakan akan ingin menangis.

"Engga, sayang. Ngapain juga aku bohong?" Ucap Devan ia kembali memeluk Kayla Erat, mengusap rambut gadis itu dengan lembut.

"Dev, jangan tinggalin aku, aku takut." Ucap Kayla gadis itu mengeratkan pelukannya, seakan Devan akan pergi dan tak akan kembali padanya.

Kisah cinta akan lebih sulit jika kamu lebih mencintainya. Kadang yang menurut kalian lebih baik berbohong untuk bahagia malah membuat kebahagiaan benar benar hilang dan tak pernah kembali.

"Masih ada yang mau kamu tanyain?" Tanya Devan. Kayla menggeleng dalam pelukannya, sebetulnya masih banyak pertanyaan yang ia simpan, namun Kayla terlalu takut untuk bertanya, takut jika dengan pertanyaan itu ia akan mendapatkan fakta yang tak mau ia dengar.

"Yaudah, Kay. Aku punya hadiah buat kamu." Ucap Devan ia melepaskan pelukannya memberikan sebuah bingkisan yang ntah dalam nya berisi apa. Kayla tersenyum sambil menatap Devan.

"Apa inii? Kenapa tiba tiba banget sih?" Ucap Kayla, ia mengambil bingkisan itu dan membuka isinya.

Kayla kaget setengah mati ia menutup mulutnya tak percaya, terdapat dua tiket konser didalamnya. Tiket konser dari penyanyi yang benar benar ia suka, cigarettest after sex.

"Seneng ngga?" Tanya Devan.

"Seneng bangettt, makasih sayang. Anw, kenapa? Kok tiba tiba" ucap Kayla.

"Itu sebagai permintaan maaf karna aku ngga  nemenin kamu, Kay. Sorry ya," Ucap Devan, ia mengusap rambut Kayla lembut.

"Ih, padahal gapapa. Aku udah maafin lohh, aku juga tau kamu lagi sibuk, dev." Ucap kayla , ia masih dalam keadaan senang.

"Gapapa, ay." Ucap Devan, beberapa detik setelah itu Kayla kembali memeluk Devan, hanya dalam waktu singkat kemudian dia melepaskan pelukannya lagi dan berkata bahwa ia sangat beruntung kenal Devan dan ia berbicara bahwa ia benar benar sangat ingin melihat konser ini, namun selalu tidak bisa.

Kalo ada typo, gomen ya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 15 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

BERTAHAN TERLUKA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang