BAB 7. SHEILA & RAKA

23 18 0
                                    

Kayla sudah bersiap siap dengan dress putih keunguan. malam ini ia akan menghadiri pernikahan temannya yaitu Sheila.

"Cantik banget sih pacar aku." Ucap seorang pria yang baru saja datang.

Kayla menoleh ia kemudian tersenyum melihat ke arah Devan. Devan menghampiri Kayla kemudian memeluk Kayla dan menaruh dagu nya di bahu gadis itu. Kayla terkekeh ia kemudian mengusap rambut lembut Devan.

"Wangi, Cantik , itu udah jadi bagian kamu," ucap Devan. Pria itu kemudian melepaskan pelukannya membalikan tubuh Kayla untuk menghadapnya. Devan mengangkat dagu Kayla, ia kemudian mencium lembut bibir gadis itu. Ciuman singkat itu berakhir.

"Ih, liptint aku jadi ilang." Ucap Kayla. Ia kembali menatap kaca dan memoleskan liptint nya lagi. Sedangkan Devan sebagai pelaku hanya terkekeh melihat tingkah gadis nya itu.

"Udah selesai? Ayo berangkat acaranya sebentar lagi dimulai." Ucap Devan pria itu mengambil jas hitamnya.
Kayla mengangguk ia menggandeng tangan Devan.

******

Tempat pernikahan sangat ramai, di sudut kiri ada tumpukan alkohol yang tidak akan terlalu memabukkan, dan disebelah kanan ada cake. Dan tentu di depan di sebelah altar ada kue pernikahan.
Mereka memasuki area pernikahan, dilihatnya kedua pengantin sudah saling menghadap.

Sheina dan Raka mengatakan janji dengan sangat lancar, dan di lanjut ke acara mencium. Semuanya bertepuk tangan dengan meriah.
Devan dan kayla juga saling tatap dan tersenyum.
Dan pada saat yang di nanti nanti kan, lempar bunga !

Raka dan Sheila memegang bunga bersama, mereka berdiri di tengah dan mulai mengayunkan tangan.

Bunga sudah terlempar, menghasilkan suara yang berisik karna orang orang saling berteriak memperebutkan bunga.

Devan hanya diam di depan namun lemparan bunga itu ntah mengapa menghampiri nya. Devan tersenyum ketika mendapatkan bunga , kemudian ia berjalan ke arah Kayla kemudian memberikan bunganya, kegiatan mereka di tuntun dengan sorakan orang orang yang tidak kuat melihat keduanya bermesraan.

"Ini sih udah ketebak yaa." Ucap Sheila sambil tertawa.

Acara berlangsung dengan rapih, dan berakhir pada jam sepuluh malam.

Devan menggenggam tangan kayla, keluar dari tempat pernikahan itu dan akan menghantarkan Kayla ke apartment nya.

Setelah Kayla masuk ke apartemen, Devan mendapatkan telepon dari seseorang yang katanya mengandung anak Devan.
"Halo?" Ucap Devan.

"Dev, jemput gue di depan gedung Sheila nikah bisa? Perut gue sakit." Ucap orang itu.

"Lo nyusahin." Ucap Devan pria itu kemudian melajukan mobilnya menuju gedung sheila dan menjemput gadis itu.

******

Haloo, kalau ada typo atau kesalahan penulisan kasih tau aku di dm ya, makasii

BERTAHAN TERLUKA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang