Jisoo menatap sesosok lelaki kisaran berumur 30 tahunan yang kini sedang fokus berkutat dengan alat medisnya setelah ia mengambil sampel darahnya melalui suntikan.
Pada dasarnya wujud fisik manusia kucing sama persis layaknya manusia. Hanya saja ekor di pinggul dan daun telinga yang memanjang menjadi pembeda diantara manusia kucing dan manusia biasa.
Apakah nanti sosok Taeyong akan seperti itu juga?
Ah tidak, namanya disini bukan lagi Taeyong, melainkan Izer.
Sekarang ini Taeyong lagi apa ya? Jisoo merindukan sosok menggemaskan lelaki itu.
"Sudah selesai. Aku akan memberitahu hasil sampelnya besok."
Lelaki itu menutup koper yang berisi peralatan tempurnya sebagai tabib kerajaan.
"Kenapa darahku di ambil?" Jisoo penasaran, lelaki itu tiba-tiba datang ke kamar ini dan hanya menjelaskan kalau dia seorang dokter kerajaan di Denkaku yang diberi perintah oleh Putra Mahkota untuk mengecek kondisinya.
Tapi Jisoo tidak menyangka kalau darahnya akan di ambil juga.
"Darah mu akan di teliti karena kamu adalah pemilik Izer saat di dunia. Kerajaan tidak tau apa saja yang Izer lakukan terhadap mu selama ini. Kami mengkhawatirkan kalau Izer sudah menodai tubuhmu dengan darah ataupun air liur nya. Detailnya akan kami jelaskan besok. Mohon bersabar—"
Brak!!
Jisoo maupun tabib kerajaan itu tersentak kaget akan gebrakan pintu yang dibuka secara kasar.
"Jisoo.."
Taeyong muncul di ambang pintu dengan raut panik sambil menatapnya.
Tunggu,
Kenapa Taeyong tampan sekali? Dan.. sedikit aneh dengan ekor yang menjutai di bokongnya itu.
Tapi penampilan nya tak banyak berubah, parasnya masih saja tampan Jisoo akui itu. Taeyong nampak gagah mengenakan setelan jas biru gelap dipadu warna putih dengan pernak-pernik serta simbol kerajaan yang terpasang. Juga syal putih melingkar pas di lehernya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Wajahnya pun segar hingga Jisoo terperangah luar biasa.
Taeyong melangkahkan kaki mendekat.
"Paman Celphi," atensi Taeyong teralih pada lelaki yang berdiri disamping Jisoo.
Oh.. jadi namanya Celphi. Kenapa dia tidak menyebutkan namanya ke Jisoo??
"Bagaimana keadaan di mansion?" Pertanyaan dari Celphi membuat Taeyong mendengkus.
"Kacau." Wajah Taeyong nampak frustasi.
Kenyataan bahwa sang ayah dan adiknya yang tak menyetujui opsinya untuk memilih pasangan hidup dari kalangan manusia seakan menyatakan perang pada keluarga kekaisaran.
