十三

1.9K 322 69
                                    


"Baju siapa ini? Keliatan payah."

Taeyong habis mandi dan membersihkan seluruh badan yang terasa lengket dan kotor. Lalu berjalan menuju lemari pakaian, ketika membukanya Taeyong malah ditampakkan pada pakaian yang nampak konyol menggantung disana.

"Apa aku anak kecil?" Taeyong mencocokan baju-baju itu yang masih melekat digantungan ke tubuhnya yang bertelanjang dada dan hanya menyisakan handuk yang melingkar dipinggang.

"Ah, terserahlah. Majikanku punya selera fashion yang payah. Masa kucingnya sendiri dikasih pakaian kayak anak kecil?"

Taeyong terus menggerutu. Ingin protes, tapi tidak ada siapa-siapa dirumah. Yah, mengingat majikannya pergi kekantor sehingga hanya menyisakan dirinya sendiri bersama dalgom.

Tanpa banyak bicara lagi, Taeyong mengenakan baju yang tersedia dilemari.

"Huaah, padahal sudah makan tapi masih lapar."

Benar, Taeyong sudah menyicipi majikannya. Seharusnya dia tidak akan merasa kelaparan. Tapi entah kenapa, perutnya sakit.

Apa Taeyong makan makanan biasa saja?

"Lagian percuma aku menunggunya sampai larut malam. Yang ada aku bakalan pingsan karna kelaparan."

Taeyong memutuskan pergi ke mini market untuk membeli makanan dengan karbohidrat tinggi.

Karna payah memasak dan tidak mau membakar dapur majikannya sendiri, jadi Taeyong putuskan untuk mencari jalan yang aman saja.

Daripada Taeyong dijual oleh Jisoo gara-gara membakar dapur, bukan?

Sebenarnya Jisoo pergi kekantor bukan untuk menyelesaikan berkas yang menumpuk dimeja kerjanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sebenarnya Jisoo pergi kekantor bukan untuk menyelesaikan berkas yang menumpuk dimeja kerjanya.

Tapi untuk menemui atasannya.

Bahwa Jisoo akan mengundurkan diri.

Sepucuk surat kini sudah berada digenggaman. Jisoo tinggal menyerahkan nya saja kepada atasannya. Dan menerima uang pesangon.

Jisoo hanya tidak ingin dan tak mau berurusan lagi dengan Taehyung.

Melihat mata lelaki itu membuat Jisoo sakit.

Tok

Tok

Tok

Jisoo mengetuk pintu ruangan atasan. Tak perlu menunggu lama, seseorang yang menjabat sebagai manajer atasannya membukakan pintu.

"Masuk saja, dewan sudah menunggu." ujar manajer itu.

Jisoo mengangguk sopan. Sebelumnya ia memang membuat janji lebih dulu dengan atasannya.

Jisoo melangkah kakinya menuju kedepan meja dewan yang kini pria itu sudah duduk didepan meja kerja.

"Selamat siang, pak." Jisoo membungkuk sopan, pria tua itu mengangguk dan mempersilahkan Jisoo untuk dudik dikursi yang tersedia.

ネコ (Neko) - TaesooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang