十七

1.5K 328 89
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Manik Jisoo terbuka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Manik Jisoo terbuka. Selama berjam-jam duduk menyender pada sebuah pintu sambil menangis. Membuatnya lupa bahwa semalaman dia tidur dengan posisi yang sama sekali tak bisa disebut nyaman.

Matahari sudah mulai menggelantung dilangit. Sorotnya mengintip kecelah tirai dan ventilasi.

Dibawah sana. Ruangan santai dan dapur, terlihat kosong dengan peralatan masak dan perkakas yang berantakan. Sebuah ingatan terputar begitu saja, Jisoo baru mengingatnya kenapa penyebab ruangan bawah begitu berantakan tak tertata.

Suara geraman yang rasanya tiap detik menusuk rungu. Sudah tak bersuara lagi. Jisoo sudah tak mendengar jeritan menyakitkan itu lagi.

Perlahan ia mencoba bergerak, walaupun rasanya lemas tapi Jisoo berusaha menegakkan tungkai dan berdiri sempurna.

Perlahan ia menggerakan knop pintu. Membukanya perlahan. Lalu mendapati sosok lelaki itu yang kini tertidur dibawah lantai dingin. Dengan sebelah tangan terborgol oleh rantai yang mengait.

Jisoo menyeret kaki lemahnya untuk mendekati sosok yang kini terlihat tak berdaya itu. Berjongkok didepannya hanya untuk mengusap pipi Taeyong penuh sayang.

Walaupun tahu tindakannya ini sangat beresiko namun Jisoo tak terlalu memusingkan hal itu.

Jisoo merindukan Taeyong-nya.

"Selamat pagi, ayo bangun. Kita sarapan bersama."

Mungkin kini dirinya sudah gila.

Taeyong bukan lagi sosok yang merengek ingin dibuatkan sup ikan lagi. Kini sosoknya sudah berbeda.

Dibanding sup ikan, rasanya Taeyong lebih menginginkan menerkam siapa saja yang mengganggu.

"Grrr!"

Taeyong tiba-tiba menggeram. Mencekal kuat tangan Jisoo yang menyentuh pipinya. Hingga Jisoo meringis perih karna kuku Taeyong yang menancap.

"Taeyong, tolong tenang. Aku bukan orang jahat. Aku majikan mu, kak Jisoo. Kau sudah lupa denganku?"

Jisoo menatap Taeyong dengan pupil bergetar. Rasanya seperti sudah tidak ada lagi secercah harapan yang tersirat dimatanya.

Sedangkan yang ia tatap, melempar lirikan sinis yang begitu menusuk.

ネコ (Neko) - TaesooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang