6. Mama

484 29 3
                                    

Setelah kembalinya Mix dan Nabila ke rumah, Mix memilih untuk diam seribu bahasa. Pikirannya hanya berpusat pada kejadian tadi siang. Pertemuan yg tidak disengaja. Antara dia dan seseorang yg entah lah apakah pantas untuk di sebut ‘ayah’.

5 tahun berlalu sejak terakhir kalinya Mix betemu dgn ayahnya itu. Tidak mungkin bisa Mix melupakan dimana ketika itu orang tuanya dgn sadar meninggalkan Mix kecil di sebuah bandara bersama orang asing yg tidak di kenal Mix. Seorang perempuan suruhan ayah Mix di perintahkan untuk membawa Mix pergi ke Amerika. Beruntung Mix ketika perempuan itu tidak membuangnya begitu saja di Amerika, dia membesarkan Mix seperti anaknya sendiri tanpa sepengetahuan orang tua Mix. Tapi sayang, sosok ibu kedua Mix sudah meninggal 2 tahun yg lalu karena kecelakaan.

“Kamu hanya akan membuat keluarga saya malu... Lebih baik saya mati daripada mengakui kamu sebagai anak saya”

Bahkan kata-kata terakhir ayahnya masih sangat tersimpan rapi dalam ingatan Mix. Dia hrus menyaksikan ibunya menangis tanpa bisa melawan ayahnya. Dia hrus pergi tanpa persetujuannya.

Hanya karena ketakutan ayahnya akan kekuasaannya yg akan hancur dgn adanya Mix kala itu. Tapi yg Mix kecil tau saat itu hanyalah ‘ayah dan ibu membenci ku dan membuangku’.

Hal hal tersulit dalam hidup Mix kini berhasil dia lewati dgn sempurna. Karir... Kekayaan... Ketenaran... Semua berada di genggamannya sekarang. Bahkan Mix merasa sudah tidak membutuhkan orang tua yg sudah membuangnya dulu. Mungkin kalau mereka tau bagaimana Mix sekarang, bisa saja mereka yg akan bersujud di kaki Mix dan memintanya untuk pulang.

“Mix”

Sebuah teriakan yg cukup keras membuyarkan segala memori yg terputar di depan mata Mix saat itu.

“Mix lo ngapain sih?”
Tanya Nabila yg langsung msuk ke dalam kamar Mix karena tidak mendapat jawaban tadi.

“lo nangis?”

Bukannya menjawab pertanyan Nabila, Mix justru menarik dirinya ke dalam selimut dan bersembunyi didalam sana.

“Lo kenapa sih? Dari pulang tadi sampe matahari udah jadi bulan, lo diem terus dikamar gak mau ngomong!”

Perlahan Mix membuka selimut yg menutupinya. Di lihatnya Nabila yg berdiri melipat kedua tangannya di depan dada. Tidak ada kata sedikitpun yg keluar dari bibir Mix. Hanya air mata yg seakan menceritakan suasana hatinya sekarang.

“Lo kenapa Mix? Cerita ke gue sekarang”
Nabila duduk di samping Mix yg masih berbaring malas di tempat tdur.

“gue gapapa Nab, cuma lagi pengen nangis aja”
Jawab Mix yg berhasil membuat Nabila berdecak kesal.

“Udah deh lo gak usah bohong sama gue Mix. Gue kenal lo udah dari dulu, gue tau lo sedih sekarang”

“gue tadi...”
Mix pun mulai menceritakan apa yg terjadi tadi siang pada Nabila.

Sementara itu...
Earth dan Tay sudah seperti sepasang kekasih yg sedang dinner romantis di rumah mereka sendiri.

“Tay lo tau gak?”
Tanya Earth di sela-sela suapan makan malamnya.

“Yah enggak lah, kan lo belum cerita”
Jawab Tay yg hampir selesai makan.

“tadi Mix peluk gue”
Cukup pelan memang Earth mengatakan hal itu, tpi Tay msih bisa mendengarnya dgn jelas, sangat jelas mungkin.

“Ha?? Bohong lo, mana mungkin Mix peluk lo”
Tay justru menertawakan Earth yg menurutnya berbohong itu.

“Beneran gue gak bohong. Tadi Mix tiba-tiba nangis terus lari ke gue dan peluk gue”

Tay berfikir sejenak, benarkah yg dikatakan oleh Earth? Atau hanya manipulasi untuk mengelabuinya?

“kenapa bisa nangis?”
Tay mulai antusias dgn pembicaraan tentang Mix itu.

Heartbreaker [𝓔𝓪𝓻𝓽𝓱𝓜𝓲𝔁] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang