15. Jealous

450 22 0
                                    

Dua hari berlalu setelah tragedi club malam itu. Mix mulai sibuk dgn dunia modelnya. Begitu juga dgn Earth yg juga sibuk dgn pekerjaannya di Amerika. Sudah berkali kali Mix bertanya pada Earth, apa yg sedang di lakukan pria itu di sana. Tapi begitu lah Earth, terlalu banyak rahasia dalam hidupnya. Tidak pernah sekali pun Earth menjawab dgn serius apa yg dia kerjakan di Amerika.

Dan setelah kejadian dua hari yg lalu, hubungan Earth dan Mix mulai membaik kembali bahkan lebih baik dari sebelumnya. Earth tidak lagi mempertanyakan seperti apa perasaan Mix padanya, dan Mix juga melakukan hal yg senada. Dia juga tidak berniat memberi jawaban atas pertanyaan Earth dua tahun yg lalu. Tidak ada kejelasan tentang hubungan mereka, tapi kedekatan mereka sudah menjawab segalanya.

Seperti hari ini...
Sejak sore tadi Mix sudah menyibukkan dirinya di depan cermin riasnya. Memoles wajah tampannya yg semakin terlihat rupawan. Dengan kemeja Putih serta sepatu putih yg membuat kakinya terlihat semakin indah. Sungguh ciptaan tuhan yg begitu indah.

"Nab gue udah cakep belom?"

Mix memutar mutar tubuhnya di depan Nabila. Memperlihatkan apakah penampilannya sudah sempurna atau masih kurang.

"Mau kemana sih? Bukannya pemotretan sama mantan lo udah kelar yah." Bukannya memberi komentar, Nabila justru tampak tak acuh dgn pertanyaan Mix tadi.

"Sini gue bisikin" Mix mendekat pada Nabila dan bermaksud membisikan sebuah rahasia pada temannya itu.

"Ngapain sih pake bisik bisik, orang cuma berdua juga. Mau lo teriak juga gak ada yg denger Mix."

"Udah diem bawel banget sih. Sini gue bisikin, ini rahasia."

Mix membisikan sesatu di telinga Nabila. Nabila menatap Mix dgn wajah ceria seakan tidak percaya dgn apa yg di katakan Mix barusan.

"Sumpah demi apa lo mau ngedate sam..."

Belum sempat Nabila menyelesaikan perkataannya, seseorang di luar sana mengetuk pintu apartemen mereka. Sontak saja Mix dan Nabila langsung berlari ke arah pintu dan berebut untuk membuka pintu. Dan ketika pintu terbuka....

"Selamat malam tuan, saya ingin mengantarkan ini. Atas nama Mix Sahaphap." Ucap seorang laki laki yg ternyata hanya seorang kurir yg mengantarkan bucket bunga lili putih.

"Yah kirain.." Mix dan Nabila sama sama terkekeh karna tertipu dgn siapa yg mengetuk pintu. Nabila pun langsung masuk kembali ke dalam apartemen.

"Okay thank you"

Mix menerima bunga tersebut dgn senang hati. Sepucuk surat berwarna merah hati terselip di antara bunga lili putih kesukaan Mix itu. Sembari berjalan masuk Mix membaca surat tersebut.

Dear Mix...

Cinta itu memang tidak selamanya bahagia. Cinta kadang juga bisa menyedihkan, mengecewakan, dan membuat aku khawatir. Tapi dari semua itu, cinta adalah rasa takut yg paling besar. Takut jika harus membiarkan mu pergi untuk kedua kalinya. Jadi tetap lah disisi ku.....

Love

"Ini dari siapa yah kok gak ada namanya? So sweet bgt sih. Jangan jangan ini dari..."

"Hai Queen"

Seseorang menyapa Mix dari Luar pintu apartemen yg terbuka. Mix yg memang belum sempat masuk terlalu jauh ke dalam aprtemen pun langsung berbalik memastikan apakah pendengarannya tidak salah.

"Earth"

Dan benar, itu memang suara Earth yg berdiri di ambang pintu apartemen. Mix berjalan menghampiri Earth yg masih tersenyum padanya. Dgn sebuah jas hitam yg menempel di tubuhnya, Earth tampak mempesona malam itu. Layaknya seorang pangeran yg sedang menjemput permaisurinya untuk pergi ke pesta dansa.

Heartbreaker [𝓔𝓪𝓻𝓽𝓱𝓜𝓲𝔁] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang