14. Maaf

379 22 1
                                    

I see those tears in your eyes
I feel so helpless inside
Oh love, there's no need to hide
Just let me love you when your heart is tired
If your ghost pulls you up high
And it feels like you've lost who you are
My love, there's no need to hide
Just let me love you when your heart is tired

Sementara alunan musik mengalun dgn indahnya. Sinar sang mentari mulai merusak kenyamanan di alam mimpi. Suara gemericik air pun mewarnai sunyinya ruangan tersebut.

"Nab lo tumben bgt sih pagi pagi udah play musik"

Seorang pria tampan yg tengah meringkuk malas di dalam selimut mulai bersuara ketika alunan nada nada itu mengusik tidur nyenyaknya.

"Nabila matiin musiknya gue masih ngantuk, please deh gak usah berisik"

Lagi pria itu bersuara, kali ini sedikit lebih kencang. Mix masih belum sadar dimana dia sekarang, atau mungkin tidurnya masih belum terselesaikan sepagi itu. Eehhmm ralat.. lebih tepatnya ini sudah pukul 10 pagi.

"Nah gitu kan enak"

Ucap Mix lagi ketika seseorang mematikan musiknya tetap dgn mata yg terpejam dan selimut yg menutup hampir seluruh tubuhnya dan hanya menyisakan kepala saja.

"Mix lo gak pengen bangun?" Tanya Earth yg kini duduk di pojok kasur tempat Mix tidur.

Yah benar sejak semalam Mix menginap di tempat Earth. Bukan tanpa alasan, tapi karena memang semalam Mix sedang mabuk dan Earth tidak tau harus mengantar Mix kemana.

"10 menit lagi" jawab Mix tanpa sadar sedang berbicara dgn siapa dia sekarang.

1 detik... 2 detik.. 3 detik.. 4 detik.. 5 detik kemudian Mix langsung membuka matanya dan melotot. Jantungnya berdegub kencang seperti orang yg sedang lari maraton. Pikirannya menebak nebak dimana dia sekarang. Kenapa dia bisa berada disana. Dan apa yg terjadi semalam.

"Earth.. kok lo bisa ada disini?"

Sedikit lega rasanya ketika Mix melihat sosok Earth di dalam ruangan sebesar itu. Itu artinya dia tidak sedang bersama orang asing sejak semalam.

"Lo lupa sama yg terjadi semalem?"

Pertanyaan Earth menyiratkan sesuatu yg buruk menurut Mix. Mix bangun dari tidurnya menyibakkan selimut agar menyingkir dari tubuhnya.

"Emang semalem kenapa?" Tanta Mix pelan. Earth tersenyum di sudut bibirnya.

"Jadi lo beneran gak inget?" Mix mengangguk menjawab pertanyaan Earth.

"Tapi kita nggak...." Mix mengantungkan pertanyaannya, takut rasanya untuk mengungkapkan.

"Iyah" jawab Earth dgn entengnya dan membuat Mix seketika melotot tidak percaya.

"Bohong" ucap Mix yg sudah siap menghajar Earth jika saja itu memang benar terjadi.

"Emang bohong" Earth tertawa terbahak bahak, di tambah lagi dgn raut wajah panik Mix yg sangat lucu.

"Earth lo dasar yah" reflek saja Mix memukul Earth dgn bantal yg sedari tadi di cengkeram kuat oleh tangannya.

"Sssttt... Udah udah"

Earth membuat Mix berhenti menganiayanya ketika ponselnya berdering cukup nyaring. Earth mengambil ponsel tersebut dan terpampang lah nama Tay Tawan di atas layar ponselnya. Di liriknya Mix yg tampaknya juga penasaran siapa yg menghubungi Earth.

"Kakak lo" ucap Earth menjawab tanda tanya yg tergambar nyata di dalam mata pria itu. Mix hanya manggut manggut.

"Woy adek gue udah ketemu belum? Lo nyari satu orang aja lama banget sih. Ngomong doang lo, gak bisa di percaya. Bilangnya cinta, tapi jagain gitu aja gak bisa."

Cerocos Tay dari seberang telfon sana. Tanpa basa basi Tay langsung memarahi Earth habis habisan. Dan karena Earth dgn sengaja mengaktifkan loudspeaker panggilannya, Mix pun mau tidak mau juga mendengar kemarahan Tay pada Earth. Pada seseorang yg sebenarnya sangat dia sayangi.

"Udah ketemu" jawab Earth singkat dan langsung mematikan sambungan telfon dgn Tay.

Beberapa detik berlalu, tidak ada yg memulai berbicara setelah Earth meletakkan kembali ponselnya. Canggung.. sepertinya begitu. Angin seakan membawa kembali ingatan mereka pada perpisahan 2 tahun yg lalu dan pertemuan mereka kemarin sore. Rasanya seperti aneh ketika harus duduk bersebelahan setelah kesalah pahaman antara mereka.

"Sorry"

Kata pertama yg terucap di saat yg hampir bersamaan. Hening pun kembali terjadi setelahnya.

"Nggak. Gua yg harus minta maaf sama lo karena gue terlalu egois kemarin. Gua cuma dengerin pendapat gue sendiri. Sorry..." Akhirnya keberanian itu muncul pada Earth untuk memulai perbincangan serius itu.

"Harusnya gue yg minta maaf Earth, mungkin ini emang salah gue dari awal. Dan... dan.. harusnya gua nggak bikin lo nunggu selama ini. Gara gara gue lo nggak bisa mencari orang lain yg lebih baik dari gue, yg nggak bikin lo nunggu."

Mix tertunduk tidak berani menatap Earth. Mungkin dia bisa saja menangis ketika menatap mata Earth. Perasaan bersalah yg cukup besar kepada Earth seakan menjadi musuh terbesarnya saat ini. Mix merasa semua adalah salahnya. Seandainya Earth tidak bertemu dgn dirinya waktu itu, seandainya dia tidak jatuh hati pada Earth, seandainya dia tidak membuat Earth menunggu, pasti semua akan berjalan baik baik saja. Terlalu banyak pengandaian di dalam benaknya yg membuat Mix semakin merasa dia lah orang yg paling salah selama ini.

"No.. no.. lo nggak salah Mix" Earth meraih tangan Mix dan membuat pria itu menatapnya.

"Gue seneng bisa kenal sama lo. Bahkan gua bahagia ketika gua ngerasa kalo gue jatuh cinta sama lo. Dan nunggu janji yg lo kasih ke gue, itu adalah hal terindah di hidup gue. Gue bisa ngelewatin 2 tahun dgn perasaan ada seseorang yg nunggu kehadiran gue, ada seseorang yg mungkin juga memiliki hati yg sama kayak gue."

Earth tersenyum pada Mix yg juga mulai mengembangkan senyum manisnya. Seandainya waktu bisa di hentikan, ingin rasanya Earth menghentikan waktu saat ini meski hanya beberapa detik saja.

Tidak ada yg salah memang di dalam cinta. Tidak selamanya yg namanya cinta itu berarti bahagia. Terkadang cinta bisa membuat kita bersedih, merasa khawatir, bahkan kecewa sekali pun. Karena sedih, khawatir, dan kecewa datangnya satu paket dengan cinta.

Tok.. Tok.. Tok..
Suara ketukan pintu apartemen terdengar jelas oleh Nabila yg sedari semalam tidak bisa tidur karena Mix belum juga pulang sampe siang ini.

Dengan langkah gontai Nabila berjalan menuju arah pintu dan membukanya. Menampakkan dgn jelas siapa orang yg mengetuknta tadi.

"Mix"

Nabila langsung berhambur memeluk Mix yg muncul di hadapannya. Perasaan khawatir itu lenyap begitu saja ketika melihat Mix baik baik saja.

"Ya ampun Mix lo kemana aja sih. Gue khawatir bgt sama lo."

Selayaknya dua orang yg sedang melepas rindu setelah bertahun tahun tidak bertemu. Dua orang itu melupakan Earth yg juga datang bersama Mix. Membiarkan pria itu mematung tidak penting di tengah perbincangan kedua sahabat itu.

"Ehm sorry.. kangen kangenannya bisa di dalem aja nggak?" Ucap Earth membuat Mix dan Nabila cekikikan.

"Iyah sorry sorry.. masuk dulu deh" sahut Nabila yg menggandeng Mix dan membiarkan Earth mengekor di belakang mereka. Earth hanya menggeleng - geleng melihat dua manusia itu.

Earth menceritakan apa yg telah terjadi semalam hinggah membuat Mix tidak pulang dan harus menginap di tempat Earth. Nabila cukup terkejut ketika mendengar Mix semalam berada di club malam. Nabila tau persis seperti apa Mix, dan ini untuk pertama kalinya setelah 4 tahun dia tidak menginjakan kaki di club. Bahkan Mix sendiri sudah berjanji pada Nabila untuk tidak berurusan dgn dunia malam. Tapi nyatanya, kemarin malam Mix melanggar janjinya itu.

Heartbreaker [𝓔𝓪𝓻𝓽𝓱𝓜𝓲𝔁] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang