13. Hampir Saja

388 23 1
                                    

Earth terus melangkahkan kakinya melewati jalanan Amerika yg cukup lengang jika di bandingkan dgn Jakarta. Rasanya Earth tidak terima dgn apa yg terjadi hari ini. Entah lah... Sepertinya dia ingin pulang saja ke Indonesia setelah pertemuannya dgn Mix. Pria tampan bermata indah dan mempesona itu berhasil mematahkan sebuah kepercayaan yg dgn susah payah Earth rasakan.

"Cinta emang gak bisa di percaya"

Yah.. Earth yg memang sejak tragedi menyedihkan itu baru mempercayai cinta setelah pertemuannya dgn Mix di Indonesia 2 tahun yg lalu. Seorang pria aneh yg tanpa sengaja menubruknya dgn pintu mobil tepat di depan resto miliknya. Dan pertemuan pertama berhasil memecahkan sebuah dinding tebal yg menghalangi Earth bertemu dgn cinta.

Sejak pertemuannya dgn Mix sore tadi, yg dia lakukan hanya duduk di atas sofa kamar hotel dgn TV menyala. Pandangannya memang ke arah layar yg menyala itu, tapi pikirannya melayang jauh ke luar sana.

Mungkin benar Mix sudah melupakannya. 2 tahun tanpa kabar itu bukan hal yg mudah bukan? Bahkan seseorang yg sangat setia juga akan menyerah dgn keadaan yg menyiksa seperti itu. Pria tampan yg baru saja menemukan kembali perasaannya sekarang harus kembali pada tempat terburuk dalam hidupnya. Melupakan kembali apa itu cinta, dan seperti apa rasanya.

'Unknown number calling'

Secarik nomor tidak di kenal muncul di atas layar ponsel yg sedari sore bertengger di atas nakas kamar hotel Earth.

1 kali...
2 kali...
3 kali...
4 kali...

Suara deringan ponsel itu mulai mengganggu lamunan Earth. Dengan malas Earth bangkit dari duduknya dan melihat siapa yg menambah rusak moodnya malam itu.

"Nomer gak di kenal"

Tepat ketika Earth menggerutu melihat siapa yg menelfonnya, ponselnya kembali berdering.

"Tay" ucap Earth saat nama seseorang muncul di layar ponselnya.

"Yah..." Sembari merebahkan tubuhnya di atas kasur berukuran besar itu, Earth menerima panggilan dari Tay.

"Mix sama lo sekarang?" Ucap Tay dari seberang telfon sana. Tampak sebuah kepanikan dari nada bicara Tay, tapi sepertinya Earth tidak menyadari akan hal itu.

"Nggak" jawab Earth dgn malasnya karena mengingat momen bersama Mix yg seharusnya berakhir indah tapi hancur begitu saja.

"Bukannya kata Nabila tadi sore Mix bareng sama elu? Terus sekarang dia kemana?" Tanya Tay yg semakin panik karena ternyata Mix tidak bersama Earth malam itu.

Ini sudah pukul 11.47 malam waktu Amerika dan Mix belum pulang tanpa kabar, tentu saja itu membuat kakaknya yg jauh di Indonesia merasa khawatir.

"Mana gua tau Tay, sama cowoknya kali. Gua tadi ketemu sama cowoknya. Eh.. bukan, tapi mantannya dia. Paling lagi sama itu cowok. Lagian apa uruannya sih sama gue!" Tampak sangat jelas kecemburuan dan sakit hati Earth saat ini.

"Earth Pirapat dengerin gua baik baik. Sebelum Mix gak ada kabar sampe sekarang, dia tadi hubungin gue. Dan lo tau apa?" Tay menggantung kata katanya membuat Earth sedikit penasaran dgn hal itu.

"Apa?" Tanya Earth.

"Dia nangis nangis di depan gua. Gua gak tau apa yg udah terjadi sama lo berdua tadi sore. Tapi gua tau ini ada hubungannya sama lo, karena dia nyebut nama lo tadi. Dan sekarang gue minta lo cariin Mix dimana pun dia sekarang." Jelas Tay panjang lebar dan setelah itu sambungan telfonnya di akhiri secara sepihak oleh Tay.

Di tempat berbeda...
Seorang pria berkaos putih dgn wajah kusut tengah duduk memegangi segelas cairan berwarna keemasan di tangannya. Dentuman musik yg sangat keras menandakan dgn pasti dimana tempat itu dan seperti apa suasana disana.

Heartbreaker [𝓔𝓪𝓻𝓽𝓱𝓜𝓲𝔁] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang