1

10.4K 776 25
                                    

HAPPY READING 💙

"ssshhh"

erang pemuda yang sedang berbaring di brankar rumah sakit dengan tangan yang memegangi kepalanya

"dimana" ujarnya menyerngit heran

"aarrrggg" erangnya saat merasakan kepalanya seperti ditusuk-tusuk oleh ribuan jarum, sungguh itu sangat menyakitkan

entah kenapa tiba-tiba muncul ingatan-ingatan seseorang didalam kepalanya, membuat dia semakin bingung dengan apa yang terjadi dengan dirinya

"ABBAS DANIEL VERNANDEZ" gumamnya

"transmigrasi?"

"apa-apaan"

"konyol"

"aargggg"

"sial kenapa aku masuk kedalam tubuh yang lemah ini" ujarnya frustasi sambil mengacak-acak rambutnya

ceklek

abbas menyerngit bingung ketika melihat dua orang pria masuk kedalam ruangannya, yang satu memakai celana dan jas senada berwarna hitam dan yang satu sudah pasti dokter yang menanganinya

"tuan muda sudah sadar" tanya seseorang yang memakai pakaian senada tadi

abbas tidak menjawab melainkan mengangkat satu alisnya menandakan "siapa"

"ah baiklah akan saya periksa terlebih dahulu tuan muda" ujar sang dokter

"jadi begini tuan, tuan muda mengalami amnesia sementara mungkin itu bisa kapan saja sembuh tapi tolong jangan terlalu memaksakan ingatannya untuk segera cepat kembali, untuk kondisi fisiknya juga sudah mulai membaik" jelas sang dokter tadi

"ya terimakasih"

"pulang"

prang

karena tidak didengar oleh kedua orang itu abbas melempar guci yang ada di meja sana yang hampir mengenai dahi salah satu dari mereka

"aku bilang pulang" desisnya

"maaf tuan muda" sesal riko pengawal pribadi abbas

"hari ini tuan muda sudah bisa pulang tapi tolong tetap jaga kesehatan" ujar dokter lalu pergi dari sana

setelah mendengar ucapan dokter, abbas membereskan baju-bajunya lalu pulang dikediaman vernandez

setelah menempuh perjalanan jauh riki dan abbas akhirnya sampai di mansion vernandez yang begitu mewah itu

"sudah sampai tuan"

"lebih besar milikku" gumamnya meroasthing

setelah mengucapkan itu abbas langsung masuk kedalam mansion vernandez dan lihat apa ini baru saja masuk dia sudah mendapatkan sambutan menjijikkan dari keluarganya

"abangg~ aaaa daddy nakal"

"hiks huwaaa abangg" tangis gadis yang berada di pangkuan seorang pria paruh baya

tanpa memperdulikan apa yang terjadi didepannya itu abbas melangkah melewati keluarga cemara itu

"dimana sopan santunmu itu abbas daniel vernandez"

abbas yang mendengar itu hanya menaikkan satu alisnya, apa dia ayah dari tubuh ini, pikirnya

"siapa"

"tidak usah mencari perhatian abbas"

"maaf sebelumnya tuan, tuan muda abbas mengalami amnesia" ujar riko mampu membuat keterkejutan tuannya lalu mendatarkan ekspresi wajahnya lagi

ABBASTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang