10

6.9K 586 31
                                    

HAPPY READING 💙

kini athan, satya dan yang lainnya sudah bangun, ketika bangun tadi satya sempat marah-marah ke arhan karena sudah menjailinya

dan sekarang mereka semua berkumpul dimeja makan untuk sarapan bersama tinggal abbas saja yang belum datang.

"maap ya om kalau ngerepotin" ujar arhan malu-malu dugong

"sadar diri juga lo" jawab satya

"bacot"

"bahasanya, jangan mengumpat ketika berada di mansion ini" peringat daddy arkan

"mangap om saya kilap" cengirnya

dan kini yang ditunggu-tunggu pun datang, tanpa mengucapkan sepatah kata apapun abbas langsung duduk disamping xavion

"abang lama" ujar safira

"yang lain dari tadi nungguin abang tau"

"bisa diem?" ujar abbas dengan mengangkat satu alisnya

"ih ab-" ujarnya terpotong karena disela daddy arkan

"udah sekarang makan" ujarnya lalu mereka semua pun makan dengan nikmat tanpa adanya gangguan

setelah selesai makan teman-teman xavion dan xavier berpamitan pulang dan sekarang tinggal xavion, xavier, safira juga abbas yang berada di mansion, jika ditanya dimana daddy dan saudara-saudaranya yang lain?, jawabannya mereka pergi karena ada urusan masing-masing yang tidak bisa ditunda-tunda lagi

karena merasa bosan dimansion abbas pun memutuskan pergi keluar untuk mencari angin

"bang izin pergi"

"kemana?" tanya xavion

"jalan-jalan"

"sendiri?"

"iya"

"pakai bodyguard ya takutnya nanti kamu kenapa-kenapa" ujar xavion

"ga usah, abbas bukan anak gadis"

"ya udah fine, jangan lama-lama"

"kalau ada apa-apa telfon abang gak usah aneh-aneh inget kamu masih kecil" ujar xavion panjang lebar

"siap pak bos" ujar abbas lalu menyalimi tangan xavion

"ABANG ABBASS IKUT" teriak safira

baru saja beberapa langkah abbas sudah mendengar suara dari nenek lampir itu lagi

"abang abang"

"sadar diri gak usah gatel" sarkas abbas

"fuck" ujarnya lagi dengan mengacungkan jari tengahnya lalu pergi meninggalkan safira

"sial sialan lo abbas" batin safira

karena kesal safira pun kekamarnya dengan wajah kesal + menahan malu sambi mengepalkan tangannya dan kelakuannya itu tak luput dari pandangan xavion

"jalang" gumam xavion

"awasi adikku dari jauh jangan sampai terluka" ujar xavion kepada seseorang yang berada di sebrang sana

setelahnya ia mematikan handphonenya lalu pergi kekamarnya.

sedangkan disisi lain abbas sedang kebingungan karena ia lupa dengan jalan yang ia lewati tadi

"bego ini dimana dah anjir"

"ck bangsat" frustasinya

karena merasa frustasi abbas pun akhirnya memakirkan motornya lalu menelfon xavion untuk menjemputnya.

ABBASTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang