9

118 10 3
                                    


"Kamu kenapa? Sejak kembali dari swalayan mukamu terlihat tidak bersahabat" Tanya Richard pada Rachel.

"Bukan apa apa, aku hanya sedikit kesal" Jawab Rachel.

"Kenapa?, Apa ada yang mengganggumu?"

"Paman tau itu, boleh aku melakukannya?" Tanya Rachel.

"Tidak, sudah cukup yang kemarin"

"Ayolah paman, sekali ini saja, paman tau aku sangat terganggu. Hanya dia, setelah itu tidak lagi"

"Tidak Rachel, kamu selalu bilang tidak lagi tapi nyatanya? Kamu tidak melakukannya" ucap Richard sedikit kesal.

"Kali ini aku beneran" ucap Rachel dengan mengangkat dua jarinya.

"Tidak, paman tidak ingin kejadian disekolah lamamu terulang"

"Apa kau mau sekolahmu ini ditutup seperti sekolah lamamu?"

"Tapi paman, aku tidak akan melakukannya disekolah"

"Tidak Rachel, disekolah ataupun tidak itu sama saja, kau-"

Kringg kringg

Suara handphone membuat Richard menghentikan bicaranya. Dia mengambil handphonenya dari saku dan menjawab telepon yang masuk.

"Iya, ada apa?" Ucapnya pada seorang diseberang sana.

"Benarkah?" Jawabnya dengan nada bahagia.

"Terus kabari aku perkembangannya" ucapnya lagi dan menutup telepon.

"Ada apa?" Tanya Rachel yang penasaran.

"Semua akan membaik" jawab Richard.

"Hah?apanya?"

"Kau akan segera tau, ganti pakaianmu dan istirahat nanti sore kau harus latihan" ucap Richard dan berlalu pergi dari sana menuju kamarnya.

"Argh paman, selalu mengatakan hal misterius" ucap Rachel dengan nada kesal dan berlalu pergi.

....

"Hallo Tuan" ucap dokter Vani pada seorang diseberang sana.

"Saya memiliki kabar baik, hari ini keadaan ketua semakin membaik, otaknya sudah dapat merespon rangsangan yang diberikan, jika dia terus bisa merespon dia akan segera pulih" jelas dokter Vani.

"Baik wakil ketua kau bisa datang kemari"

....

"Aku akan segera kesana" ucap papa Raisya.

"Ada apa pa" tanya Raisya yang duduk disebelahnya.

"Bukan apa apa sayang, papa harus kembali ke kerja" jawab papa Raisya.

"Apa kau akan pergi lama lagi?" Tanya Raisya.

"Tidak, tidak akan lama" ucapnya.

"Janji ya, aku tidak ingin papa pergi lama lagi, Abang sudah tidak pernah pulang, kalo papa ga pulang lagi aku dan mama akan kesepian" ucap Raisya.

"Iya sayang"

"Makasih pa, Raisya sayang papa" ucap Raisya mencium pipi papanya.

"Papa juga, papa kekamar dulu ya mau siap siap berangkat"

"Iya"

...

"Paman aku berangkat" ucap Rachel setelah selesai memakan sarapannya.

"Iya hati hati, dan selalu ingat ucapan paman" jawab Richard sambil memperingatkan.

"Iya iya tidak akan, aku berangkat" ucap Rachel pergi meninggalkan rumah.

Misterius GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang