14

80 9 5
                                    


Beberapa mobil baru saja berhenti di depan halaman rumah yang terlihat sangat megah. Satu persatu sopir mobil itu keluar dari mobil dan membukakan pintu untuk majikannya.

Rachel yang juga berada di dalam mobil itu merasa aneh ketika diperlakukan bak majikan oleh orang orang itu. Tidak, tidak hanya seperti majikan. Dari munculnya pria yang bersama dengan pamannya itu, dia merasa seperti ratu yang harus dilindungi.

Bahkan sejak memasuki kawasan rumah ini, sudah nampak banyak sekali pria yang berjaga. Mulai dari gerbang masuk perumahan, lalu gerbang rumah ini, bahkan jalan jalan sekitar sini semua terdapat pria berbadan kekar yang berkeliling.

Dia merasa hanya dia perempuan di sini, karena dia tidak melihat satu pun perempuan diantara para pria ini.

"Rachel ayo keluar" ucap Richard menghampiri Rachel yang belum keluar sedari tadi.

Rachel pun keluar dari mobil itu dan melihat sekelilingnya. Kini dia merasakan perasaan yang aneh. Perasaan de Javu yang tidak dapat dia jelaskan. Seperti ada sesuatu di tempat ini.

Dia merasa ini seperti tempatnya. Dia merasa tempat ini sangat lah familiar untuknya. Seperti rasa rindu yang terbalaskan. Ada rasa senang yang dia tidak tau itu muncul dari mana.

"Ada apa? Apa kamu suka disini?" Tanya David kepada Rachel.

"Ha? Emm indah, dan sangat besar" ucap Rachel yang terdengar seperti orang bingung.

"Ada apa hemm? Sepertinya kau terlihat Ling lung" tanya David.

"Entahlah paman, tapi aku merasa ada sesuatu tentang tempat ini"

"Sesuatu?" Tanya Richard.

"Apa aku pernah kemari?" Tanya Rachel tanpa menjawab.

"Kau mengingat sesuatu?"

"Tidak, tapi aku merasa tempat ini sangat familiar bagiku, aku merasa de Javu dengan tempat ini"

"Ah ku pikir kau mengingat sesuatu" balas Richard dengan wajah sedihnya.

"Apa aku memang pernah berada disini? Rumah siapa ini?"

"Ini rumah paman" jawab David.

"Owh, indah"

"Ayo masuk kamu pasti lapar" ucap David mengajak Rachel masuk kedalam rumah.

Pintu rumah itu terbuka dan beberapa orang menyambut mereka dengan menunduk hormat. Salah seorang menghampiri Richard dan mengatakan sesuatu, setelahnya mengundurkan diri dari sana.

"Meja makan sudah siap" ucap Richard kepada David.

"Sangat tepat, ayo" ucap David sambil merangkul pundak Rachel menuju ke ruang makan.

Rachel yang diperlakukan sepeti itu hanya diam. Dia merasa nyaman namun juga bingung dengan keadaan ini. Sedangkan Richard melihat itu dengan senyuman haru.

Dia bahagia karna dapat menyatukan mereka kembali. Walau dalam keadaan yang belum sempurna.

....

Mereka sampai di ruang makan dengan meja yang panjang dan banyak kursi mengelilinginya. Terlihat diatas meja berbagai makanan sudah tersedia.

"Ayo, kau bisa duduk dimana pun kau mau" ucap David pada Rachel.

"Baiklah"

Dan mereka pun duduk di kursi yang tersedia. David duduk di kursi tengah sedangkan Rachel dan Richard duduk di kursi pinggir dekat dengan David.

Tiga pelayan menghampiri mereka dan menyiapkan Piring serta gelas.

"Kau ingin makan apa?" Tanya David.

Misterius GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang