6

151 12 2
                                    

Didalam hutan terlihat seorang wanita tengah berlari terengah-engah. Dibelakangnya juga terlihat seseorang yang mengenakan hoddie dengan tudung yang menutup kepala, serta pisau ditangannya tengah berjalan cepat namun, terlihat santai mengejar wanita tadi.

Wanita itu berhenti dibelakang pohon besar dengan nafas yang masih terengah-engah.

"Aku harus bagaimana, aku takut, mengapa psychopath itu memburuku" gumamnya dengan nada terbatas bata.

"Aku harus menghubungi seseorang ya, polisi aku harus menghubungi polisi" ucapnya merogoh tasnya, lalu sakunya.

"Dimana Handphone ku, ayolah aku membutuhkannya, apa mungkin handphone ku terjatuh selagi aku berlari?" tanya nya entah pada siapa.

"Kau mencari ini" bisik seseorang menyodorkan handphone.

Wanita itu terlonjak kaget hingga terjatuh. Dia menatap orang didepannya dengan takut. Perlahan dia memundurkan badannya karna ketakutan.

"Sebenarnya siapa kau, apa maumu?" tanya wanita itu terbata bata karna saking takutnya.

"Siapa aku?,emm maybe your death angel"

"Hah, apa maksudmu?, biarkan aku pergi"

"Pergi?, aku sudah membiarkan kau pergi tadi, dan kau malah berhenti disini"

"Aku, aku tidak mengerti apa maksudmu, ku mohon biarkan aku pergi, jangan sakiti aku"

"Apa?, sakiti?, aku tak menyakitimu, kapan aku menyakitimu?"

"Tapi, jika kau mau aku menyakitimu, ok aku akan melakukannya" lanjutnya dan berjalan mendekati wanita itu.

Wanita itu semakin memundurkan badannya, sedangkan orang itu masih berjalan perlahan menghampiri wanita itu dengan memainkan pisaunya. Wanita itu sudah tak bisa memundurkan badannya lagi, terdapat pohon besar tepat dibelakangnya.

"Ku mohon lepaskan aku"

"Aku tak memegangmu, aku pun tak mengurungmu, kau bisa pergi semaumu" ucap orang itu tenang.

"Tapi kau akan tetap menjadi mainanku, karna apa? Karna aku sedang ingin bermain hari ini" lanjutnya.

"Apa maksudmu?"

"Apa tak ada pertanyaan lain dari mu, kau selalu menanyakan maksudku, padahal sudah jelas maksudku"

"Aku ingin bermain"

"Bermain?" Tanya wanita itu. Keringat sudah membasahi wajahnya, padahal hawa di hutan itu dingin.

"Ya bermain, kau mau tau permainan apa?"

"Akan ku tunjukkan" lanjutnya, lalu berjongkok didepan wanita itu.

"Kau mau apa" panik wanita itu karna, orang berhoddie itu semakin mendekat padanya, dan menempelkan pisaunya didagu wanita itu.

"Pertama aku akan melukis diwajahmu ini" orang itu memutar mutarkan pisaunya diwajah wanita didepannya, dan membuat wajah penuh make up itu berubah menjadi merah karna darah yang mengalir dari jejak pisau tadi.

"Argh sakit hentikan" teriak wanita itu.

"Hay aku belum selesai bermain, ok aku lanjutkan setelah melukis wajahmu aku ingin, emmm"

"Ah ya aku ingin memanipedi kuku kukumu itu" ucapan orang itu beralih ke tangan wanita. Lalu dia mulai mecabut satu persatu kuku kuku berwarna itu.

"Kukumu indah, oh ya jarimu juga lentik, sungguh menawan, aku ambil ya"

"Jangan, ku mohon hentikan ini sangat sakit"

"Tapi aku mau jarimu dan aku tak suka dibantah" dia pun memotong jari jari lentik wanita itu dengan telaten.

Misterius GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang