10

114 11 4
                                    

"Argh kenapa dia bisa menangkapnya, padahal dia tadi sedang berbicara"

"Kenapa tidak terkena kepalanya saja biar mati sekalian"

"Harus ku apakan gadis itu, jika terus seperti ini Raisya pasti akan melupakanku. Sekarang saja dia sudah pergi bersama gadis itu"

Diva terus saja merutuki semua hal yang terjadi.

"Diva" panggil Raisya dari arah berlawanan.

"Eh, hai kamu dari mana" tanya Diva.

"Aku hanya pergi ke toilet sebentar tadi"

"Owh"

"Tadi, kenapa kamu melempar Rachel?" Tanya Raisya.

"Itu, maaf aku tidak sengaja melakukannya, aku ingin melemparnya pada Sindi tapi bola itu melayang pada Rachel" jelas Diva.

"Owh begitu, untung saja Rachel menangkapnya. Jika tidak mungkin bola itu sudah mengenai kepalanya"

"Emm iya untunglah"

...

Sekarang Rachel dan beberapa anak dikelasnya masih berada di ruang ganti. Beberapa dari mereka tengah mengantri untuk menggunakan kamar mandi dan sebagian lagi tengah berbincang dan berdandan.

"Setelah ini kita ke kantin yuk, aku sangat lapar" ucap Raisya.

"Boleh juga, aku juga lapar" jawab Diva.

"Rachel, kamu ikut kan"

"Hemm"

"Oke deh"

"Sya, aku sudah" ucap salah satu anak yang baru saja keluar dari kamar mandi.

"Iya, tunggu aku ganti baju dulu"

...

"Lihat kak farel sangat hebat bermain Basket" ucap Diva.

Rachel, Raisya dan Diva kini tengah berada dikoridor kelas yang berhadapan dengan lapangan basket. Setelah dari Kantin Raisya memaksa Rachel untuk ikut dengannya menyaksikan kakak kelas yang tengah bertanding basket.

"Lumayan" ucap Raisya.

"Kak Nando juga hebat, ah mengapa mereka sangat hebat dalam bermain basket" ucap Diva.

"Iya kak Nando sangat keren" lanjutnya.

"Kau menyukainya?" Tanya Diva.

"Entah" jawab Raisya.

"Rachel, kamu mau kemana?" Tanya Raisya saat melihat Rachel hendak pergi.

"Kembali" jawab Rachel.

"Tunggu sebentar kita lanjutkan dulu menontonnya, lagipula ini sudah masuk jam istirahat"

Rachel hanya melihat Raisya tanpa menjawab.

"Lima menit lagi, ya"

Rachel berbalik ingin pergi.

"Oke oke aku ikut, Diva kamu ikut kembali atau masih ingin menonton?"

"Aku ikut denganmu" jawab Diva.

Mereka pun berbalik untuk pergi meninggalkan koridor.

Rachel POV.

Setelah ditahan oleh Raisya aku punn berjalan pergi dari sana meninggalkan pertandingan yang menurutku biasa saja. Lagipula aku sangat risih dengan suara gadis gadis dipinggir lapangan yang berteriak menyoraki para pemain. Ah, bukan hanya gadis beberapa lelaki pun juga ikut menyoraki.

Dugh!!!

Baru beberapa langkah aku meninggalkan tempatku, sebuah bola melayang dengan cepat mengenai kepala belakangku.

Misterius GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang