02. Hujan

1K 78 18
                                    

Keluar kampus tiba-tiba hujan turun. Jungkook berlari menuju halte depan kampus untuk menanti bis.

Namun sebelum sampai di halte, sebuah tangan menarik lengan kanannya saat melewati tempat parkir mobil.

Jungkook reflek melihat siapa yang menariknya.
Wajah Tampan seorang Kim SeokJin seolah jadi pelangi di tengah guyuran hujan.

"Ayo cepat masuk, hujan deras sekali", pinta SeokJin pada Jungkook yang masih diam terpaku.

Jungkook seolah terhipnotis dan masuk begitu saja ke dalam mobil Kim SeokJin.

"Maaf, tempo hari karna terburu-buru aku tak sempat menanyakan kondisimu, apa kau terluka?", tanya Jin memecah keheningan.

"Ough... tidak apa-apa, aku baik-baik saja", jawab Jungkook.

"Namaku Kim SeokJin, Mahasiswa semester akhir dari Fakultas Ekonomi", ucap Jin sambil mengulurkan tangannya memperkenalkan diri.

"Aku Jungkook, Mahasiswa semester awal dari Fakultas Ekonomi", jawab Jungkook menyambut perkenalan itu dengan menjabat tangan Jin.

"Aku di jurusan Manajemen, kalau kamu?", tanya Jin pada Jungkook.

"Sama, Hyung
Aku juga di jurusan manajemen", jawab Jungkook.

"Kamu tinggal dimana biar aku antar pulang?",

"Tidak perlu, Hyung
Biar aku naik bis saja"

"Tidak apa-apa Jungkook, anggap saja ini permintaan maaf aku karna sudah menabrakmu hingga jatuh tempo hari",

"Aku baik-baik saja Hyung, tak perlu merasa bersalah seperti ini",

"Aku tidak menerima penolakan kali ini apalagi hujan sangat lebat, jadi bilang saja kau tinggal dimana dan aku akan mengantarmu pulang",

"Baiklah, Hyung
menolakpun rasanya percuma", sambil menyebut salah satu tempat di Distrik Yongsan.

SeokJin tersenyum melihat wajah cemberut JungKook.
'Imut dan lucu', batinnya.

Mobil melaju perlahan karena hujan lebat yang menyebabkan jalanan licin.
SeokJin menyetir sambil mencuri pandang pada namja manis yang duduk di sebelahnya.

"Aku harap setelah ini kita bisa menjadi teman, Jungkook-ah",

"Tapi usiaku lebih muda darimu, Hyung
tidak mungkin aku berbicara informal denganmu"

"Tidak apa-apa, Jungkook
aku tidak keberatan dengan hal itu,
Kau bisa berbicara padaku dengan caramu sendiri", jelas Jin.

Beberapa saat kemudian sampailah di kawasan tempat tinggal Jungkook.

"Berhenti di jalan depan, Hyung", pinta Jungkook sambil menunjuk tempat yang di maksud.

"Kau tinggal di sini, Jungkook-ah?",

"Benar Hyung, tempat tinggal ku masih naik ke atas",

"Boleh aku mengantarmu sampai ke depan rumah?",

"Tidak perlu, Hyung
cukup sampai disini saja,
Aku sudah cukup merepotkanmu",

"Tidak apa-apa Jungkook-ah,
kau bisa kehujanan saat naik keatas nanti karna tak membawa payung", jelas Jin dengan mengambil payung di kursi belakang mobil.

"Terima kasih, Hyung
Maaf, Aku sudah banyak merepotkanmu hari ini",

"Aku tidak merasa di repotkan, Jungkook-ah.
Aku senang bisa mengenalmu",
sambil tersenyum melihat kearah Jungkook, kemudian keluar dari mobil sambil membentangkan payungnya berjalan ke arah pintu mobil dimana Jungkook duduk dan membuka pintunya.

Mereka berjalan se payung berdua menaiki tangga di gang menuju tempat tinggal Jungkook.

SeokJin menarik bahu Jungkook merapat pada tubuhnya agar tidak terkena tetesan air hujan.

Jungkook yang baru pertama kali di perlakukan seperti itu oleh orang lain menjadi gugup dan serba salah.

Mereka berhenti di depan rumah sederhana milik Jungkook.

"Silahkan masuk, Hyung",

"Aku langsung pulang saja, Jungkook-ah",

"Sebentar saja, Hyung
Akan aku buatkan teh herbal hangat",

"Baiklah, Jungkook-ah",

"Silahkan duduk, Hyung
Maaf kalau membuatmu tidak nyaman",

"Tidak, rumahmu cukup nyaman, apa kau tinggal sendiri?",

"Ia, semenjak nenekku meninggal dunia aku tinggal sendiri di sini ", jelas Jungkook sambil menundukkan kepalanya.

"Maaf Jungkook-ah aku tidak bermaksud membuatmu sedih",

"Tidak apa, Hyung
Masa-masa itu sudah berlalu
Aku sudah belajar mengikhlaskan kepergiannya",

"Orang tuamu tinggal dimana?", tanya Jin penasaran.

"Appa dan Eomma di Busan, aku sejak kecil tinggal dengan kakek dan nenek di Seoul",

"Diminum tehnya, Hyung
teh herbal sangat bagus diminum saat hangat", lanjut Jungkook.

"Terima kasih, Jungkook-ah"

Setelah menghabiskan tehnya SeokJin pun pamit pulang.

"Aku pamit pulang, Terima kasih tehnya Jungkook-ah",

"Aku juga berterimakasih, Hyung
Karna sudah mengantarkan aku pulang hingga ke rumah",

SeokJin melambaikan tangan pada Jungkook kemudian berlalu pergi.

Ntah kenapa langkah SeokJin seolah tertahan, berat rasanya meninggalkan Jungkook sendirian di rumahnya.

SeokJin berbalik melihat pintu rumah Jungkook yang sudah tertutup.
Kemudian kembali menuruni jalan yang dilaluinya tadi menuju mobil dan pulang ke rumahnya.

281122

Happy Reading

Jangan lupa like & coment









First Love ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang