06. Menunggu

804 67 2
                                    

Waktu sudah menunjukkan jam 4 sore dan Jin masih setia menunggu Jungkook di basement.

Dia berharap Jungkook tak lupa kalau ia mengajaknya berangkat ke kampus bersama-sama.

Jin kemudian menghubungi kepala OB.

"Pak Jung, apa Jungkook sudah pulang?",

"Jungkook sudah pulang setengah jam yang lalu, Sajang-nim", jawab Pak Jung menjelaskan.

"Terima kasih, Pak Jung", ucap SeokJin.

'Apa kau lupa Jungkook-ah', bathinnya.

Dari kejauhan ada Jungkook yang diam-diam memperhatikan mobil Kim Seok Jin dari tempat persembunyiannya.
30 menit berlalu sejak Jungkook melihat Jin keluar dari lift menuju basement dan menaiki mobilnya yang hingga detik ini tak kunjung beranjak dari tempatnya.

Jungkook bingung harus bagaimana.
Haruskah ia berangkat ke kampus bersama Kim SeokJin.
Atau berangkat sendiri seperti biasanya dengan menaiki bis.

'Mengapa kau tak kunjung pergi, Sajang-nim, apa kau masih menungguku, kau bisa terlambat datang ke kampus', bathin Jungkook cemas.

Sudah satu jam berlalu dan mereka berdua masih berada di basement.

Pertahanan Jungkook akhirnya runtuh, ia beranjak dari tempat persembunyiannya dan menghampiri mobil Kim SeokJin.

Mengetuk pintu mobil Jin kemudian masuk.

"Apa yang kau lakukan, Hyung.
Apa Hyung menungguku, ini sudah satu jam sejak Hyung masuk ke dalam mobil,
Hyung bisa terlambat datang ke kampus" cecar Jungkook.

"Aku sudah berjanji akan menunggumu dan mengajakmu berangkat kekampus bersama, jadi aku putuskan untuk menunggumu".

"Hyung, aku mohon jangan seperti ini.
Tidak baik dilihat oleh pegawai yang lain kalau kita terlalu dekat di kantor.
Apa yang akan di pikirkan oleh pegawai yang lain.
Hari ini, hampir seharian aku berada di ruanganmu.
Apa yang akan di pikirkan oleh sekretarismu. 
Orang-orang akan menggunjingkan kita dan itu tidak baik untuk posisimu, Hyung", jelas Jungkook panjang lebar berharap SeokJin mengerti maksudnya.

"Aku tidak peduli dengan apa yang akan di katakan orang lain",

"Tapi aku peduli, Hyung.
Orang mungkin saja
berfikir aku memanfaatkan kedudukanmu hingga bisa bekerja di sini.
Orang akan berfikir aku memanfaatkan kekayaanmu dengan menumpang mobilmu ketika berangkat ke kampus".

"Maafkan aku, Jungkook-ah
Aku tak berfikir sejauh itu.
Aku tak berfikir kau bisa terluka dengan apa yang sudah aku lakukan".

"Hyung tidak bersalah, Hyung hanya terlalu baik padaku dan itu bisa membuat orang lain iri".

"Baiklah, kita berangkat ke kampus sekarang, Jungkook-ah", sambil menyalakan mesin mobil dan melaju keluar basement menuju kampus.

"Besok aku tunggu di halte depan kantor, kita berangkat ke kampus sama-sama",

"Huft...terserah kau saja, Hyung
aku sudah lelah menjelaskan panjang lebar padamu tapi Hyung tetap tidak mengerti".

SeokJin hanya bisa tersenyum melihat Jungkook yang kesal padanya.

021222

Happy Reading

Tinggalkan
Like & Coment






First Love ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang