Selesai mandi mereka duduk di sova kamar sambil melihat televisi.
"Jungkook-ah, kau menginap saja malam ini di sini",
"Tidak, Hyung.
Aku pulang saja","Ada hal penting yang ingin aku bicarakan denganmu",
"Hal penting apa yang akan kita bicarakan sampai mengharuskan aku menginap di apartemen mewahmu ini, Hyung", tanya Jungkook heran.
"Kita akan bicara dari hati ke hati", jelas Kim Seok Jin.
"Aku makin tidak mengerti arah pembicaraanmu, Hyung", jawab Jungkook bingung.
Seok Jin beranjak dari sova menuju tempat tidur big size miliknya.
"Kemari Jungkook-ah", ajak Jin sambil menepuk tempat tidurnya. Jungkook beranjak dari sova dan duduk di bagian sisi lain dari tempat tidur Kim Seok Jin.
Jungkook merinding dengan posisi mereka saat ini. Bagaimana tidak dia dan Seok Jin berbagi ranjang yang sama.
Sesaat hening. Mereka sibuk dengan pikirannya masing-masing.
"Aku bingung harus memulainya darimana. Tapi aku harap setelah ini kau tidak menjauhiku, JungkookJungkook-ah",
Jin terdiam sesaat, mengatur detak jantungnya yang kian lama kian berdebar kencang.
"Jujur saja sejak insiden itu aku mulai menyukaimu", ungkap Kim Seok Jin.
Jungkook hanya bisa diam, sibuk menata hati dan pikirannya.
"Aku selalu memikirkanmu, ingin selalu melihatmu dan dekat denganmu",
"Tapi aku laki-laki, Hyung", akhirnya Jungkook bicara
"Aku tau itu, Jungkook-ah.
Sejak awal aku menyadarinya.
Aku juga tidak mau seperti ini.
Tapi cinta yang hadir justru jatuh padamu.
Aku sudah berusaha mengabaikan rasa ini, tapi makin hari perasaan itu semakin kuat membelenggu jiwaku", Seok Jin tak lagi dapat menahan air matanya.Melihat Jin menangis membuat hati Jungkook sakit. Jungkook menghapus air mata Kim Seok Jin dan memeluknya.
"Aku hanya ingin kamu tau perasaanku, Jungkook-ah. Karena itu sangat menyiksaku.
Aku tidak menuntutmu membalas perasaan cintaku.
Tolong jangan paksa aku membunuh perasaan cinta ini, karna itu sangat menyakitkan.
Karna rasa ini hadir tanpa permisi.
Begitu saja masuk dan mengisi ruang kosong di hatiku.
Aku hanya berharap setelah ini hubungan kita tetap baik-baik saja, Jungkook-ah","Aku tidak tau harus bagaimana, semua begitu tiba-tiba bagiku, aku juga tak tau harus berkata apa, biar waktu yang menjawab", jawab Jungkook sambil mengusap punggung laki-laki yang ada dalam dekapannya itu.
Jin menatap mata Jungkook dalam, menangkup wajahnya dan mencium bibirnya.
Jungkook hanya bisa diam terpaku mendapat serangan yang begitu tiba-tiba.
Ingin rasanya Jungkook menolak sentuhan hangat itu, tapi hati dan pikirannya tak sejalan. Jungkook terlalu takut menyakiti hati pria yang kini berada di hadapannya itu.Tidak hanya mencium kini Jin mulai melumat bibir tipis Jungkook.
Jungkook hanya bisa diam mengikuti permainan bibir Kim Seok Jin.
Tubuhnya seakan menghangat, aliran darah seolah mengalir cepat, bagian pribadinya kini mulai menegang.
Dan Jungkook tak mengerti akan respon tubuhnya itu.Seok Jin tersadar,
"Maaf...Maafkan aku Jungkook-ah, aku terlalu terbawa perasaan",
"Tidak apa Hyung, lakukan saja kalau itu membuat Hyung bahagia. Aku hanya tidak ingin melihat orang yang aku sayangi sedih dan menangis", jawab Jungkook.
Malam itu Jin tertidur dengan memeluk erat tubuh Jungkook.
Diam-diam Jungkook menangis dalam pelukan Kim Seok Jin.
'Apa yang sudah terjadi kenapa aku harus terjebak dalam situasi seperti ini.
Kenapa aku tak bisa menolaknya. Kenapa hatiku jadi luluh melihatnya menangis, sesal Jungkook dalam hati.061222
Happy Reading
Terima kasih sudah mampir
Jangan lupa vote
KAMU SEDANG MEMBACA
First Love ✔️
FanfictionButuh perjuangan untuk membuktikan cinta dan Seokjin berusaha sekuat hati untuk meyakinkan Jungkook bahwa mereka bisa melewati perbedaan yang ada di depan mata. #dewasa #bxb #JinKook