08. Asisten Pribadi

844 69 2
                                    

Pagi-pagi sekali Jungkook sudah berada di kantor karna mulai hari ini tugasnya membersihkan ruangan kerja Kim Seok Jin sebelum CEO muda itu datang.

Semua yang berada di ruangan ini kini menjadi tanggung jawab Jungkook termasuk mengurus semua kebutuhan sang CEO.

5 menit lagi Seok Jin akan sampai di ruangannya. Jungkook segera membuatkan kopi dan meletakkannya di meja tamu seperti biasanya.

Sebelum Seok Jin masuk ke ruangannya Jungkook bergegas keluar dan kembali ke pantry.

Kim Seok Jin masuk keruangan kerjanya. Aroma kopi dan pengharum ruangan seolah menyatu menjadi penyemangat buat hari-hari SeokJin.

Seok Jin melihat sekeliling ruangan, sudah bersih dan rapi, semua tertata pada tempatnya.

'kerja bagus, Jungkook-ah', batinnya.

SeokJin duduk di kursi tamu kemudian mengeluarkan ponsel dari saku celananya.
Ia mengirimkan pesan pada Jungkook.

Selamat pagi, Jungkook-ah

Selamat pagi, Sajang-nim

Bisa keruanganku sebentar?

Tapi aku masih harus mengepel

Berikan pada OB yang lain

Maaf Sajang-nim OB yang lain juga sedang sibuk dengan tugasnya.

Seok Jin tak membalas pesan Jungkook.
Dia langsung menghubungi kepala OB.

"Pak Jung, suruh Jungkook menghadap keruanganku", pinta Jin melalui sambungan telepon.

Pak Jung segera memanggil Jungkook dan memberi tahunya kalau CEO Kim Seok Jin memanggil Jungkook ke ruangannya.

'Apa lagi kali ini', pikir Jungkook sambil melangkah pergi menuju ruang kerja CEO.

"Selamat pagi, Sajang-nim", sapa Jungkook sambil membungkukkan badannya.

"Pagi, Jungkook-ah
Bagaimana kabarmu hari ini?
Aku hanya ingin melihat wajahmu sebelum aku memulai pekerjaanku",

"Baik, Sajang-nim", jawab Jungkook singkat karena masih menelaah maksud perkataan dari pria yang duduk di hadapannya itu.

Untuk apa ia ingin melihat wajahku, apa ada yang salah dengan wajahku pikirnya.

"Duduk, Jungkook-ah
temani aku minum kopi.
Sebentar aku akan menghubungi pantry untuk membawa kopi untukmu",

"Tidak perlu, Sajang-nim
Aku masih harus menyelesaikan pekerjaanku setelah ini.
Apa ada yang ingin kau katakan padaku, kalau tidak ada aku mohon ijin kembali ke pekerjaanku".

"Aku hanya ingin ngobrol sambil meminum kopi buatanmu, Jungkook-ah",

'Apa yang ingin dia bicarakan denganku, makin hari makin aneh saja kelakuannya', batin Jungkook.

"Aku ingin kau menjadi asisten pribadiku, Jungkook-ah",

"Maksud Sajang-nim?", tanya Jungkook tak mengerti dengan apa yang dibicarakan Jin saat ini.

"Ya, seperti kataku asisten pribadi.
Kau akan mengurus semua kebutuhan ku dari atas hingga bawah.
Pagi hari sebelum aku bangun kau sudah harus ada di apartemenku menyiapkan baju, sepatu dan tas kerjaku.
Jika aku keluar kota atau ke luar negeri kau juga harus ikut bersamaku", detail Jin.

"Aku tidak bisa, Sajang-nim.
Tugas itu terlalu berat untukku. Aku tidak mungkin meninggalkan bangku kuliahku", tolak Jungkook.

"Kau tetap akan kuliah, Jungkook-ah.
Tidak masalah dengan hal itu.
Hanya saja saat ada tugas di luar, terpaksa kuliahmu harus libur beberapa hari".

"Padahal aku baru seminggu kerja di kantor ini. Apa yang akan mereka katakan kalau aku tiba-tiba saja sudah jadi asisten pribadi Sajang-nim", keluh Jungkook.

Seok Jin tak bisa menyembunyikan senyumnya, sungguh menggemaskan batinnya.
Tapi Seok Jin tak berani memeluk dan menangkup wajah Jungkook lagi.
Ia tau Jungkook akan protes jika di perlakukan seperti anak kecil.

"Deal, Jungkook-ah
mulai hari senin kau sudah resmi jadi asisten pribadiku",

"tapi aku belum tau apartemenmu, Sajang-nim",

"Libur akhir pekan esok aku akan menjemputmu, aku akan menjelaskan secara detail tugas-tugasmu sebagai asisten pribadi",

"Baik, Sajang-nim", jawab Jungkook singkat.

"Jangan lupa nanti sore tunggu aku di halte bus depan kantor",

Jungkook hanya mengangguk kemudian  pamit keluar ruangan untuk melanjutkan pekerjaannya.

041222

Happy Birthday Kim Seok Jin








First Love ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang