16

1K 113 6
                                    

Hai kembali dengan kerandomann cerita ini lagi smoga ga muntah yakan

Happy reading gaes





Airin menatap kagum rumah itu dia masih bingung ini rumah siapa karna terlihat sepi tak ada orang

"Ini rumah siapa be?"

"Ini rumah kita sayang.."ucap re tersenyum

"Hah... maksud kamu..?"

"Iya ini rumah kita, aku beli rumah ini buat kita tempatin setelah kita menikah.."

"Eh kamu serius?"tanya airin tak percaya karna menurutnya di apartemen re aja sudah sangat mewah

"Iya ini rumah impian kamu kan?"

"Kog kamu tau?"

"Apa yang ga aku tau tentang kamu.."

"Iya ya yang tau segalanya.."ucap Airin menatap re malas, pasalnya re tau semua tentang dirinya tapi dia ngga tau re gimana yang sebenarnya.

"Heheh jangan kesel gitu dong"jawab re tersenyum menatap Airin penuh cinta membuat Airin salah tingkah karena di tatap dalam.

"Ih jangan gitu liatnya"protes Airin mengusap muka re dengan tangan nya

"Kenapa?"

"Aku malu.."

"Cie.."

"Ih nyeblin.."

"Sudah jangan ngambek, yuk kita liat kamar kita."

"Huum"

Mereka masuk kedalam rumah yang memiliki dua lantai itu re membawa Airin naik lif buat ke lantai atas untuk melihat kamar mereka dan juga kamar Zia.

Re menggendong Zia yang masih tertidur nyaman belum terusik sama sekali dia keliatan capek baru sehat dari demamnya belum lama ini jadi sekarang fisiknya belum terlalu kuat. Mereka sampai di lantai 2 cukup besar ada ruang santai dan rak buku yang pasti buku bisnisnya re dan tv besar dengan sofa yang besar buat bersantai denga kaca yang bening bisa melihat pemandangan di taman samping rumahnya terlihat teduh dan berapa bangunan gedung menjulang tinggi di tengah kota.

"Itu kamar kita"ucap re menunjuk di bagian kanan ada pintu besar airin menatap kagum interior rumah yang sangat indah ini benar-benar rumah idamannya dulu

"Ini indah banget"gumam Airin dia berjalan mendekati pintu besar itu dia penasaran suasana di dalam kamar itu.

"Ayo di buka..!"ucap re

"Iya"

Airin menarik nafasnya pelan lalu membuka pintu itu perlahan pamandangan pertama dia lihat sofa besar tv menggantung di dinding ruang santai sebelum sama dengan kaca bening yang bisa memandang keluar membuat ruangan itu terang.

Masuk sedikit baru terdapat tempat tidur king size mewah hiasan lampu tidur di atasnya warna dinding coklat gelap membuat suasana elegant dan mewah dengan wangi lavender di ruangan membuat suasana tenang.

"Ini bagus banget.."ucap Airin terharu

"Kamu suka?"tanya re

"Banget, makasih bee"ucap Airin menatap re lalu memeluk tubuh re, Zia sudah rea pindahkan ke sofa besar ruang kamar mereka agar tidur nyaman dia pakaiakan selimut menghidupkan pendingin ruangan juga.

"Iya sayang, syukur deh kalau kamu suka,"ucap re membalas pelukan itu tak kalah erat.

"Kapan kamu mempersiapkan semua ini?"

"Berapa bulan lalu awal aku menyadari aku mencintaimu.."ucap re tulus dia tersenyum manis menatap wanitanya

"Apa ini ga berlebihan bee..?"tanya Airin ragu

Tirai Hitam (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang