17

909 114 16
                                    

Hai masih lanjut lagi ya tapi ga banyk kog berapa lagi tamat ni cerita karna sengaja ga panjang biar ga bosen 🤭🤭

Happy reading gaes

Re baru sampai rumah sekitar jam 10 malem ruang tamu sudah gelap di luar rumah ada berapa bodyguard yang jaga-jaga malem buat memastikan keamanan rumah bos nya.

Naik keatas masuk kamar membuka pintu secara perlahan re menatap di atas kasur Airin sudah tidur pulas tanpa selimut re mendekati ranjang menarik selimut buat menutupi tubuh Airin dia mencium kening dan bibir nya sekilas.

"Met bobo sayang"

Setelah itu re melepaskan jaket nya juga menyimpan pisau lipatnya dan mencuci muka selesai semua dia kluar dari kamar mandi melepas celananya meninggal kan boxser aja sama spot bra doang dia naik keatas kasur masuk dalam selimut yang sama dia memeluk Airin mencium pucuk kepalanya membuat Airin sedikit terusik

"Ehmm..."

"Sst..iya bobo..."bisik re memeluk erat menarik selimut sampai dada. Airin mencari posisi nyaman melanjutkan tidurnya yang sempat terganggu. Rea juga tak lama menyusul ke alam mimpi mereka tertidur pulas saling memeluk erat.

Pagi hari menyapa sinar matahari pagi masuk dari celah gorden yang sedikit terbuka. Re bergerak membuka matanya dia menatap Airin masih tertidur pulas ga biasanya bangun telat re merasa panas di tubuhnya ternyata itu suhu tubuh Airin yang terasa hangat sepertinya demam.

"Sayang kamu demam?"bisik re pelan dia langsung menghubungi dokter pribadi nya sama meminta mba surti buat bikin kan bubur sama teh hangat

"Ehm...pusing.."rengek Airin tak melepaskan pelukannya di tubuh re

"Iya sebentar aku baru panggil dokter nya"

"Ga mau..!"

"Kamu sakit sayang.."

"Tapi jangan di suntik ya"

"Iya nggak.."

"Ehm"

Airin kembali tidur lagi kepalanya pusing badannya terasa ga enak banget membuat dia enggan membuka matanya.

"Bee, Zia sekolah gimana?"tanya Airin yang masih memejamkan matanya

"Udah ada mba rianti yang urus.."

"Tapi.."

"Sayang kamu sakit jadi nurut aja ya!!"

"Iya deh"

Tak lama Zia datang ke kamar di temenin rianti buat pamit mau sekolah

"Ayah, bunda kenapa?"

"Bunda lagi ga enak badan sayang, Zia sekolah sama mba rianti aja ya.."

"Iya ayah,"sahut Zia dia mendekati Airin yang masih berbaring

"Bunda Zia pamit ya"

"Iya sayang jangan nakal ya, maaf bunda ngga bisa antarin Zia"ucap airin sedih

"Gapapa bunda,"jawab Zia menyalami tangan Airin mencium keningnya sebelum Zia pergi

"Dadah ayah"ucap Zia setelah menyalami re juga

"Iya hati-hati, mba tolong jagain Zia ya"

"Baik Miss, saya pamit Bu.."ucap rianti mengikuti langkah kaki Zia

Tinggal re yang masih berbaring di samping Airin yang terus memeluk erat dirinya

"Aku turun dulu ya ambilin kamu sarapan"

"Ih nanti aja"

"Ya udah aku minta Mbak Surti aja ya"

"Iya"

Tirai Hitam (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang