**
PRANKKKKK!!!
Gucci mewah dan mahal itu pecah seketika saat stik golf menghantam nya dengan keras.
Para maid yang bekerja disana hanya diam menunduk tak berani untuk protes dan lagi mereka sangat ketakutan. Kali pertama mereka melihat sang majikan yang biasanya bertingkah absurd kini berubah menjadi seperti monster.
"Kau....kau mengetahui mereka menyembunyikan hubungan nya kan??!!!" Seulgi menunjuk salah satu maid menggunakan stik golf nya.
"Ttttidak tuan" jawabnya takut.
Praaakkkkk!!!
Lagi, Seulgi melayangkan stik golf nya pada meja yang permukaannya berbahan kaca. Membuat semua orang yang ada disana terperanjat kaget.
Seulgi benar benar kehilangan akalnya, dia menghancurkan apa saja yang ada didekatnya, rumah mewah nan mahal ini yang awalnya sangat bersih dan rapih kini berubah menjadi berantakan pecahan kaca yang berserakan dimana mana ditambah dengan sedikitnya ceceran darah dari tangan Seulgi sendiri.
"YAAAA KANG SEULGI!!!!" Teriak Irene penuh emosi. Ia berlari kearah Seulgi untuk meminta penjelasan untuk semua kekacauan didalam rumahnya ini.
"WAE!!!!" Seulgi balik meneriaki Irene.
Plakk!!!
"APA APAAN KAMU INI HAH?!!! KAMU PIKIR KAMU TERLIHAT HEBAT KARENA MELAKUKAN INI SEPERTI DI DRAMA DRAMA ITU HAH" Hardik Irene setelah menampar keras pipi Seulgi.
Seulgi berdecih
"LALU APAKAH KAU MASIH MERASA BERPERAN DALAM DRAMA MU? DIMANA KAU BISA BERCINTA DENGAN LELAKI LAIN SELAIN PASANGANMU SENDIRI?!!!!" Sungguh ia tak ingin mengatakan itu tapi emosi yang tak bisa ia tahan membuat nya keluar begitu saja.
Irene terdiam mematung ditempatnya. Respon yang lagi lagi Menyakiti hati Seulgi. Dia diam, berarti memang benar adanya.
"Kenapa kau masih betah berperan menjadi Noh Eul di kehidupanmu yang nyata ini Irene?!!" Tanya Seulgi membawa nama Noh Eul, salah satu karakter Irene di dramanya dimana ia dipasangkan dengan Oh Sehun.
"Kenapa kau melakukan ini padaku Irene?? Kenapa?!!!" Tangannya yang penuh luka kini berada di pundak Irene, pundak yang tadi tegap kini bergetar karena menangis.
"Apa kesalahan ku sampai kau melakukan hal semenyakitkan ini padaku? Apa kurang ku?" Suara seulgi bergetar saat memberikan pertanyaan itu.
"Bagaimana bisa kau melakukan hal serendah itu Irene?!!! Waeeeee!!!!" Pecah sudah, emosi yang sebisa mungkin ia tahan namun pada akhirnya lepas begitu saja.
"Seulgi, sayang. Kita bisa bicarakan ini baik baik oke?" Tangan mungil Irene mencoba untuk mengusap pipi Seulgi yang basah karena air matanya. Tapi ditepis kasar oleh sang empunya.
"Kang Yeji!! Dia anak siapa?!!" Seulgi bertanya dengan penuh penekanan dalam setiap kata yang ia ucapkan.
Irene mendorong Seulgi, membuatnya mundur beberapa langkah.
"APA MAKSUDMU?!! KAU PIKIR AKU WANITA SEPERTI APA?!!" Hardiknya
"Wajar saja aku meragukannya disaat kebenaran nya, Jisu adalah putrimu dari Sehun!!!" Irene bungkam.
"Berapa pria yang sudah menidurimu selain Sehun huh!!!" Air mata Irene jatuh begitu saja saat pertanyaan itu keluar dari bibir Seulgi. Bibir itu yang selalu mengucapkan kata kata lembut dan teramat manis kini dengan lantang mempertanyakan hal yang sangat kasar dan tidak pantas untuk dipertanyakan.
