Tandai typo...
Satu vote kalian sangat berarti bagi author 😘
Happy reading!!
••°••
Seperti rencana awal, kini Zhea dan Aril sudah pulang setelah mengantar Zhea check-up. Karena seminggu lagi sekolah sudah masuk, kini keduanya memilih menikmati waktu berdua.Karena rumah Aril tak ada orang, akhirnya mereka memutuskan untuk ke-kediaman keluarga Fernando. Bukannya mau ngapa-ngapain, tapi Mama Wanda tadi sudah pesan agar mereka menjaga rumah setelah kerumah sakit.
Tidak seperti biasanya Aril menunggu rumah, karena hari ini ada art baru dirumah mereka, dan Aril disuruh mengawasi jika saja art tersebut berbuat macam-macam.
"Mau tiduran?" tawar Aril membuat Zhea menggelengkan kepalanya pelan.
"Kenapa Mama nyuruh lo buat awasin art barunya? Padahal ada mbok Siti" tanya Zhea tampak lugu.
"Mungkin Mama takut kalau aku bawa mantunya jalan-jalan dan berakhir kecapekan" kekeh Aril.
"Hmm" jawab Zhea seraya menyenderkan kepalanya di bahu Aril, yang kini tengah duduk di ruang tengah.
"Babe, kamu gak kepingin pacaran gitu?" tanya Aril mencoba menyinggung topik tersebut.
"Emang gak boleh gitu dekat tanpa pacaran?" tanya Zhea yang kini mendongak menatap wajah Aril.
"Eumm yah boleh si, tapi kan- hehe nanya aja" jawab Aril dengan kekehannya.
"Yaudah jalanin aja"
"Tapi kalau nanti ada yang rebut kamu dari aku gimana?" tanya Aril resah.
"Jujur, sebelum gue punya trauma, gue juga sebenernya udah sulit buat jatuh cinta. Dan gak tahu kenapa, akhir-akhir ini lo sering banget buat jantung gue konser didalam sana, eumm sebenarnya udah lama juga sih, cuma gue abaikan aja, terlebih lo kan playboy jadi gue cuma takut buat mainan aja" jelas Zhea dengan lebarnya.
Aril speachles sendiri mendengarnya, baru kali ini selama ia kenal Zhea, Zhea berbicara cukup panjang.
"Perlu kamu tahu babe, aku dulu juga gitu, tapi yah gitu deh"
"Maaf yah gue belum bisa cerita sama lo, padahal lo udah pernah cerita tentang masa lalu lo tanpa gue minta"
"Kamu beneran gak mau pacaran sama aku nih? Nanti kalau ada yang deketin aku lagi gimana?" rajuk Aril.
Cup
"Nanti aja gue lagi malas pacaran" ucap Zhea setelah mengecup pipi Aril singkat.
"Babeeeee...." rengek Aril menjadi-jadi. Yang tadinya Zhea yang memeluk Aril, kini ganti Aril yang memeluk Zhea erat.
"Ril gue lagi alergi cowok manja nih, jangan deketan dulu yah" ucap Zhea dengan menahan tawanya. Sungguh ia sangat senang melihat wajah Aril yang memerah karena kesal. Entahlah sepertinya ia mempunyai hobi baru kali ini untuk menjahili Aril.
"Babee...kok gitu sih? Katanya tadi sayang- hiks hiks" dan keluarlah air mata Aril yang ia tahan dari tadi. Aril semakin mengeratkan pelukannya saat Zhea mengelus belakang rambutnya.
"Haha lucu banget sih, kesayangan siapa coba?" tanya Zhea gemas. Sebenarnya ia hanya ingin melihat wajah merah Aril tadi, tapi ia malah mendapat bonus air mata yang membuat Aril bertambah menggemaskan menurutnya.
"Kesayangan kamu kan?" tanya Aril yang masih sesenggukan.
Zhea menggeleng pelan "eumm lupa gue kalau punya kesayangan yang lucu begini" kekeh Zhea, semakin membuat Aril mengeluarkan air matanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE IS DESTROYED [COMPLETED]
Teen Fiction⚠️FOLLOW AKUN AUTHOR DULU SEBELUM MEMBACA!! Zheana Alziya Jevosca, gadis malang yang tak tahu nasibnya harus dibawa kemana. Satu yang ia percaya, semua perbuatan pasti ada balasannya. Zhea, gadis cantik yang memiliki tubuh indah dan paras yang cant...