40. Keputusan

239 23 0
                                    

Tandai typo...

Satu vote kalian sangat berarti bagi author 😘

Happy reading!!

••°•

Pagi ini Zhea sudah pulang dari rumah Aril, wajahnya terlihat kusut dengan lingkar dibawah matanya yang menghitam.

"Babe maafin aku yah" ucap Aril yang kesekian kalinya.

"Kalau kamu bilang maaf terus, aku marah sama aku" ujar Zhea yang sudah bosan mendengar kata maaf dari Aril, padahal dari tadi malam juga ia sudah bilang tidak apa-apa.

"Iya babe enggak" jawabnya seraya merangkul bahu Zhea.

"Kamu kekamar bang Lando aja sana, aku mau tiduran bentar" ujar Zhea membuat Aril mau tak mau menuruti perintah Zhea.

Setelah Aril keluar dari kamarnya, Zhea melanjutkan tidurnya. Semalaman ia tak bisa tidur karena menangis dan memikirkan esok hari.

Sementara dilain tempat, tepatnya di kamar Lando, Aril tengah bermain ps dengan Lando. Sebenarnya Lando sangat malas, pagi-pagi bukannya tidur malah diajak main ps. Namun karena tak ingin Aril mengganggu tidurnya, mending ia temani bermain ps, lalu akan ia tinggal tidur lagi saat Zhea sudah menjemput pacarnya kembali.

"Diusir lo sama Zhea, sampai ngungsi dikamar gue" celetuk Lando memecahkan keheningan.

"Mau tidur lagi katanya" jawabnya jujur.

"Lo hari ini gak ada acara bang?" sambung Aril.

"Hari Minggu ini gue mau puas-puasin waktu gue sama Zhea. Gara-gara pacaran sama lo kan, Zhea jadi gak ada waktu buat gue" ujar Lando membuat Aril terkekeh pelan.

"Nanti orang tua gue mau kesini"

"Ngapain?" tanya Lando dengan wajah keponya.

"Nanti juga lo tahu" jawabnya.

"Mau ngelamar adek gue, lo?" kekeh Lando yang bermaksud candaan.

"Iya kayaknya"

••°••

Diruang tamu keluarga Garcia kini kedua keluarga tengah berkumpul. Sebelum kesini tadi, Tuan Fernando sudah menghubungi Daulan agar datang ke rumah Cahya.

Setelah menjelaskan kejadian tadi malam, semuanya kini hanya diam merenungi cerita tadi, hingga suara ayah Pram terdengar.

"Ini sudah dilewat batas. Dan semua keputusan ada ditangan Zhea. Kalau Zhea memang menginginkan Aril, maka kita akan melakukan pertunangan. Tapi kalau Zhea memang tidak menginginkan Aril, maka hubungan kalian cukup sampai disini" ujar ayah Pram.

"Bagaimana sama keputusan Tuan Daulan?" tanya Tuan Fernando.

"Kalau Zhea memang menginginkan pertunangan ini, maka saya akan mendukungnya" jawab Daulan seperti jawaban ayah Pram tadi.

"Gimana nak, sekarang semua keputusan ada ditangan kamu" tanya Tuan Fernando beralih pada Zhea.

"Aku setuju Om" jawabnya dengan menampakkan senyum tipisnya.

"Sekarang tinggal kita bahas kapan dan dimana acaranya akan berlangsung" ujar Mama Wanda dengan excited.

"Gimana kalau diadakan di hotel kami saja?" usul Tuan Fernando yang diangguki oleh semuanya.

"Acaranya kapan?" tanya Lando yang sedari tadi diam.

"Dua Minggu lagi barengan dengan ulang tahun Zhea?" ujar Daulan meminta pendapat.

LOVE IS DESTROYED [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang