Holaaa, prend💓🦋
Ada yang nungguin Mr. J???
Kamu kenapa bisa nyasar ke cerita ini???
Hepiriding, yww🦋☁
"KALUNA, Pak Javier mau masuk, kan?""Nggak tau."
"Lo gimana, sih, masa nggak tau?"
Kaluna menghela napas.
"Lun, Pak Javier, kok, udah jarang masuk, sih?"
"Gue nggak tau!"
"Gimana, sih, lo jadi PJ nggak becus amat!"
Kaluna memutar bola mata malas.
"Lun, chat Pak Javier dong suruh masuk, males gue diajar asdos."
"Iya, Lun. Lo, kan, PJ-nya. Chat dong, gue kangen diajarin doi."
"Tau, nih! Lo ngapain aja, sih, selama jadi PJ?"
"Lun, Pak Javi—"
"STOOOPP!!" Kaluna berteriak seraya berdiri dari kursi. Teriakan nyaringnya membuat seseorang yang baru saja membuka pintu kelas terkejut bukan main.
"Javier, Javier, Javier! Gue bukan Emaknya yang tau segala hal tentang dia! Gue nggak tau dia mau masuk atau enggak, chat gue nggak pernah dibales, bahkan di-read aja enggak, anjing! Jadi stop neror gue tentang dosen sok ganteng lo itu!"
Selama tiga hari bekerja dengan Javier, Kaluna hanya baru satu kali melihat laki-laki itu berada di rumah. Itu pun saat ia datang untuk membicarakan kontrak. Selebihnya Javier sibuk di rumah sakit kata Bunda Sesil—Bunda Javier.
Laki-laki itu akan pulang dari rumah sakit saat larut malam di mana Kaluna sudah kembali ke kost. Atau bahkan lembur yang membuatnya tidak pulang sama sekali. Intensitas pertemuan mereka benar-benar minim hingga Kaluna tidak bisa menanyakan langsung apakah Javier akan masuk mengajar atau tidak. Sebab melalui pesan teks, laki-laki itu sangat susah dihubungi.
"Lun, Pak Javi—"
"Gue muak tau nggak diteror tentang hal yang sama sekali nggak gue tau! Kalo lo semua penasaran, sana chat sendiri! Biar lo pada tau nge-chat Pak Javier, tuh, udah kayak nge-chat selebgram 2 juta followers! Susah!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr. J
ЧиклитKaluna pikir, kuliah itu hanya tenteng-tenteng totebag kemudian wisuda. Kaluna pikir, kuliah itu seindah cerita-cerita novel yang dia baca. Namun, semua ekspektasinya mengenai dunia perkuliahan seketika luluh lantak begitu bertemu dengan manusia sup...