[Penampilannya Javier]
[Penampilan Kaluna]
🦋
KALUNA terperangah melihat penampilannya sendiri di depan cermin full body di kamarnya. Dress hitam off shoulder dengan bagian bawah yang mengembang membuatnya tampak seperti seorang putri dalam cerita dongeng.Polesan di wajahnya yang membutuhkan waktu lama benar-benar membuatnya puas. Kaluna bahkan hampir tidak mengenali wajahnya sendiri sebab selama ini gadis itu hanya bermodalkan bedak, mascara dan liptint.
Rambut hitam panjangnya yang biasa ia cepol asal-asalan kini tampak lebih berkilau dengan ikatan rendah dan dua poni tipis yang menjuntai di masing-masing sisi wajahnya. Leher jenjang putihnya diperindah dengan kalung emas putih yang senada dengan dressnya.
"Gila! Ini beneran saya, Mbak?"
Mbak-Mbak MUA yang ikut pangling lantas terkekeh geli melihat ekspresi wajahnya. "Iya, Kak. Ini kalo Pak Javier liat, mah, juga ikut nggak bisa berkata-kata."
Entah bagaimana bisa pipi Kaluna merona mendengar itu. Padahal, bisa jadi Javier justru merasa aneh melihatnya.
"Saya yang cewek aja suka liatnya, Kak. Apalagi Pak Javier," cetus Mbak MUA yang lain.
Kaluna merasa dadanya berdebar-debar tanpa alasan yang jelas. Jujur saja, ia juga penasaran bagaimana dengan reaksi Javier nanti.
Suara mobil dari luar kostnya terdengar. Salah satu Mbak MUA mengintip di jendela. "Pak Javier udah datang, tuh, Kak," ujarnya saat melihat mobil putih Javier yang terparkir di depan gerbang.
Tidak lama, ponsel Kaluna berdering. Dan nama Javier memenuhi layarnya.
"Halo, Pak?"
"Udah selesai? Saya sudah di depan kost kamu."
"Wait. Saya segera keluar, Pak."
Sambungan terputus. Dan debaran di dada Kaluna semakin tidak karuan saat ia membuka pintu setelah memakai flatshoes dan menyambar sling bagnya terlebih dahulu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr. J
Chick-LitKaluna pikir, kuliah itu hanya tenteng-tenteng totebag kemudian wisuda. Kaluna pikir, kuliah itu seindah cerita-cerita novel yang dia baca. Namun, semua ekspektasinya mengenai dunia perkuliahan seketika luluh lantak begitu bertemu dengan manusia sup...