Bagian 1

4.7K 238 2
                                    


Happy reading

***

Hari yang cerah dan indah, zahra yang sedang berada di kamar nya dan akan bersiap siap untuk ke rumah sakit, zahra membuka pintu kamar nya dan melihat di depan pintu ada seorang anak kecil yang cantik dan imut.

Zahra tersenyum melihat anak kecil itu dan berjongkok di depan anak kecil itu. "Kenapa neira? Kok muka nya murung seperti itu?" Tanya zahra.

"Neira tidak suka kakak pergi, aku pengen main sama kakak"

"Neira, nanti kakak akan pulang lebih cepat ya. Kakak janji deh nanti sebelum pulang kakak bawakan mainan kesukaan neira, mau?"

Anak perempuan kecil itu tersenyum saat zahra mengucapkan mainan kesukaan nya." Beneran kak zahra akan belikan neira mainan?"

Zahra mengangguk iya. "Iya neira"

"Yeyyyyy"

Zahra tersenyum melihat neira gembira seperti itu, ia pun bangkit dari jongkok nya dan berpamitan ke neira. "Kakak pergi dulu ya neira"

"Iya kak hati hati"

Zahra turun ke lantai bawah dan menemui bunda nya yang berada di dapur, ia membantu sedikit bunda nya dan juga menyiapkan bekal untuk dirinya nanti, bunda yang melihat zahra yang memakai jas putih dan di jas nya bertulis dr. Azzahra humaira shakila.

Zahra menyadari kalau bunda nya menatap wajah nya. "Kenapa bun? Bunda memikirkan sesuatu?" Tanya zahra.

"Nggak apa apa sayang, kapan zahra berangkat ke rumah sakit?"

"Sebentar lagi bun"

Bunda hanya mengangguk. "Iya nak, hati hati di jalan dan jangan lupa berdoa sebelum melakukan sesuatu ya nak"

"Iya bun, zahra pamit dulu ya. Assalamualaikum"

"Waalaikumsalam zahra"

Zahra membawa kunci motor nya dan juga bekal nya, ia menyalakan motor nya dan bergegas pergi ke rumah sakit. Setelah beberapa menit ia sudah sampai di rumah sakit dan bergegas ke ruangan nya.

Tetapi saat zahra ingin ke ruangan nya ia tertuju ke anak kecil yang sedang menangis, zahra menghampiri nya. "Kenapa menangis?" Tanya zahra.

Anak kecil itu memeluk zahra. "Kenapa nangis? Bicara saja sama dokter ya"

"Mama aku masuk ruangan itu, aku takut mama kalau di suntik"

"Nggak apa apa, kalau mama kamu di suntik nanti cepat sehat. Sudah sudah jangan menangis ya, kamu sudah makn?" Tanya zahra.

Anak kecil itu menggeleng kan kepala nya. "Tidak, aku tidak makan"

Zahra yang tersenyum dan ia menghapus air mata anak kecil itu yang sudah membasahi pipi nya. "Sini dokter punya makanan untuk kamu" zahra memberikan bekal nya ke anak kecil itu.

"Terima kasih dokter baik" ucap anak kecil itu.

"Bisa aja kamu, makan saja dulu ya dokter mau ke ruangan ya"

"Iya dokter"

Zahra berjalan ke arah ruangan nya dan meninggalkan anak perempuan itu sendirian di ruang tunggu, sebenarnya zahra merasakan lapar tetapi ia tidak bisa melihat anak kecil yang sedang lapar.

Zahra terduduk di kursi putar miliknya dan ia menyenderkan tubuhnya. "Ya Tuhan aku lapar sekali dan aku tidak memiliki uang" gumam zahra.

Dring.. Dring..

Ponsel zahra berbunyi dan ia mengangkat telepon tersebut. "Halo siapa ya? Apakah anda perlu bantuan?"

"Dokter saya butuh bantuan, pasien ini sudah tertembak dengan seseorang misterius"

"Baiklah, bawa saja ke ruang operasi dan saya akan kesana segera"

Tin..Tin..

Telepon itu sudah berakhir, zahra mengambil perlengkapan nya dan bergegas ke ruangan operasi. Setelah itu ia sudah tiba di ruangan operasi dan ia melakukan pemeriksaan kepada pasien itu. "Kita perlu melakukan operasi sekarang juga" ucap zahra.

"Baik dokter"

Zahra melakukan tindakan operasi terhadap pasien tersebut, sebenarnya zahra tidak bisa melalukan operasi tetapi zahra berusaha. "Setiap saat cek detak jantung nya dan jangan sampai detak jantung nya menurun"

"Baik dok"

Setelah itu, zahra berhasil mengambil peluru yang berada di tubuh lelaki itu dan ia sudah merasa lega. "Jika pasien ini sudah merasa normal bawa saja ke ruangan rawat, dan saya permisi" ucap zahra

Zahra keluar dari ruangan operasi itu dan membersihkan dirinya, karena zahra sudah selesai melakukan pemeriksaan dan ia menulis obat obatan yang perlu di berikan ke pasien.

"Ini obat nya yang perlu di berikan kepada pasien Atthar athallah al fatih"

"Baik dok terima kasih banyak"

"Sama sama"

Karena tugas zahra sudah selesai, ia memilih untuk pulang ke rumah nya dan zahra tidak lupa untuk membelikan mainan neira. Zahra berjalan ke arah parkiran dan menyalakan motornya, ia pun bergegas pergi.

Zahra sudah tiba di rumah nya. "Kakak zahra sudah pulang yeyy" ucap neira dengan antusias.

Zahra tersenyum dan memberikan mainan kesukaan nya. "Ini mainan nya neira"

"Makasih kakak, neira suka banget sama mainan nya" neira pun memeluk zahra.

"Sama sama neira, kakak ke atas dulu ya mau ganti bersih bersih dulu"

Neira melepaskan pelukan nya dan mengangguk. "Iya kakak"

Zahra masuk kedalam kamar nya dan membersihkan dirinya, setelah itu ia memikirkan lelaki yang zahra melakukan operasi. "Kenapa aku tiba tiba memikirkan lelaki yang ku operasi ya?"

****

Jangan lupa berikan vote nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.





Jangan lupa berikan vote nya

Perfect Captain Suami (on going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang