Bagian 7

1.1K 104 0
                                    


Happy reading

***

"Maaf dokter zahra saya harus ke kairo sementara" ucap Atthar.

Zahra menunduk kan kepala nya. "Sementara? Jika itu lama bagaimana pak Atthar? Anda kan harus menikah dengan kakak tiri saya?"

"Masalah hal itu saya akan memikirkan nya dengan matang lagi, maafkan saya atas kemarin yang sudah bikin keluarga kamu bertengkar seperti ini"

"Tidak, ini bukan salah pak Atthar kok tapi memang kesalahan ayah tiri saya. Jadi.. pak Atthar kapan akan pergi ke kairo?"

"Besok pagi dokter zahra"

"Jangan panggil saya dokter, panggil saja dengan sebutan zahra karena pak Atthar yang lebih tua dari pada saya"

"Tidak, saya berpikir kalau kita berdua sama umur nya dan panggil saya dengan nama saya"

"Baiklah"

"Maaf sudah mengganggu waktu kamu zahra dan titip salam saya ke bunda kamu ya"

"Tidak pak Atthar, eh maksudnya Atthar, pasti saya akan menyampaikan salam kamu ke bunda kok"

"Terima kasih zahra, saya pamit dulu. Assalamualaikum"

"Waalaikumsalam Atthar, hati hati dijalan ya" ucap zahra sambil melambaikan tangan.

Atthar hanya tersenyum melihat zahra yang sedang melambaikan tangan ke arah nya, zahra melihat punggung lelaki itu menghilang begitu saja dari hadapan nya dan wajah zahra pun berubah menjadi asam.

Aku nggak bisa di tinggal kamu Atthar, aku udah punya perasaan sama kamu Atthar. Batin zahra.

Namun disisi lain, Atthar yang sedang menyetir mobilnya dengan kecepatan sedang dan menyalakan lagu kesukaan nya di dalam mobil. Atthar membuka jendela mobil nya dan membiarkan angin itu masuk ke dalam mobil nya.

"Please zahra, aku punya perasaan sama kamu zahra tapi kenapa kamu nggak sadar dengan hal itu kenapa zahra? Kenapa?" Gumam Atthar.

Atthar memukul setir mobil nya. "Kenapa kamu nggak cegah aku zahra? Aku berharap kalau kamu cegah aku untuk ke kairo tapi ternyata harapan itu hilang"

Atthar pun menutup kaca mobilnya dan menaikkan kecepatan nya lagi, Atthar tidak peduli ia ingin menaikkan kecepatan berapa pun ia tetap tidak peduli.

BRUGH!

Lamunan zahra pun membuyar, ia merasa khawatir dengan keadaan Atthar. Tetapi zahra berusaha tetap tenang dan memikirkan hal positif tentang Atthar namun tiba tiba saja ada yang memegang pundak zahra.

"Amel, jangan gitu mel" ucap zahra.

"Maaf zahra"

Zahra mengeritkan dahi nya, ia merasa suara nya tidak asing di dengar. Zahra membalikan tubuh nya dan melihat siapa yang ada di belakang nya.

"Kak Farhan?"

Ya benar, lelaki itu adalah Farhan kakak laki laki zahra. Farhan hanya tersenyum melihat adik perempuan nya yang sedang berada di teras rumah nya.

"Kenapa kak Farhan?" Tanya zahra.

"Zahra, kak Farhan bicara dengan kamu. Apakah boleh?"

"Boleh kak silahkan saja, duduk nih kak" ucap zahra.

Farhan duduk di hadapan zahra, Farhan melihat zahra yang sedang tenang sedangkan dirinya ia merasa gugup di hadapan sang adik nya.

"Kenapa kak Farhan ingin bicara apa?"

Farhan menghela napasnya dan memulai bicara kepada sang adiknya. "Kak Farhan ingin meminta maaf sama kamu zahra, kak Farhan sudah sadar kalau kak Farhan memang salah sama kamu dan kak Farhan sudah mengakui atas kesalahan hal itu zahra Apakah kamu bisa maaf kan kak Farhan zahra?"

"Kak, zahra tau kalau kak Farhan kayak begitu artinya kak Farhan tidak ingin adik nya kenapa kenapa. Zahra mengerti kok kak tapi, cara kakak marah sama aku itu salah kak dan kakak buat aku seperti budak kak."

"Iya zahra, kak Farhan tau kok tapi saat kak Farhan marah itu memang tidak sadar kalau kakak buat kamu seperti itu zahra"

"Tapi kak..."

"Zahra!" Sahut dari kak gibran.

Zahra dan Farhan melihat ke arah gibran yang sedang berlari ke arah nya, zahra mengeritkan dahi nya dan merasa bingung kenapa gibran berlari ke arah nya dan juga berteriak memanggil namanya? Bukan kah ia bisa memanggil nya dengan pelan?

"Kenapa kak gibran? Kok kek khawatir gitu sih" tanya zahra.

"Atthar"

"Kenapa dengan atthar kak gibran? Jawab kak?"

"Atthar masuk rumah sakit zahra katanya atthar kecelakaan"

"Apa! Aku harus ke rumah sakit kak"

"Kak gibran, aku yang antar zahra apakah boleh?" Tanya Farhan.

"Iya Farhan, kamu antar adik kamu dulu dan aku akan nyusul bersama bunda"

"Iya kak, ayok zahra"

Zahra hanya mengangguk, mereka berdua pun turun ke lantai bawah dan masuk kedalam mobil milik Farhan. Zahra yang sedang menelpon teman kerja nya dan meminta Atthar untuk di bawa ketempat igd.

Beberapa menit kemudian, zahra dan Farhan sudah tiba di rumah sakit. Zahra turun lebih dulu dan masuk kedalam rumah sakit sedangkan Farhan ia hanya turun belakangan dan melihat zhara yang sedang panik.

"Dokter ada pasien yang kecelakaan" ucap suster.

"Siapa namanya?"

"Kalau tidak salah, Atthar Athallah Al-Fatih"

"Dimana sekarang? Igd?"

"Iya dok"

Zahra masuk kedalam ruang igd dan melihat Atthar yang sedang terbaring lemah di kasur dan banyak sekali luka luka, zahra dan tim dokter lain nya segera merawat Atthar dengan baik.

Atthar, kamu harus selamat jangan tinggalin aku Atthar. Aku mohon bertahan ya demi keluarga kamu dan juga aku Atthar. Batin zahra.

****

Berikan vote nya yuk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Berikan vote nya yuk

Perfect Captain Suami (on going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang