20 Maret 2013
Pagi hari di sekolah, aku memarkirkan sepedaku. Hari ini Sandy tidak bisa sekolah karena demam dan menitipkan surat izin tidak masuk padaku.
Aku berjalan di koridor sekolah dan melihat ada keramaian di papan mading sekolah, aku menghampirinya dan bertanya pada salah satu murid di gerombolan itu,
"Ada apa sih?"
"Ini, ada kompetisi matematika dan fisika tingkat kota, pemenangnya akan langsung diterima di Universitas terbaik di kota ini! Kompetisi ini merupakan kompetisi terbesar dan tiap tahunnya diikuti oleh lebih dari 10.000 kontestan!" Kata temanku itu.
"Wow.. sebentar aku akan melihat brosurnya.. dan dimana tempat pendaftarannya?" Tanyaku lagi.
"Di unit tata usaha." Katanya
"Oke terima kasih atas informasinya!"
Kemudian aku melihat brosur tersebut, lomba diadakan tanggal 30 Maret, yah.. aku punya waktu 10 hari untuk belajar. Lagipula aku sudah ahli dalam bidang math dan fisika, jadi itu merupakan hal yang mudah..Aku menuju ruang tata usaha untuk mendaftarkan diri, tetapi salah satu staff memberitahuku bahwa ada beberapa syarat yang harus dipenuhi termasuk fotokopi kartu pelajar. Baiklah aku akan mempersiapkan hal tersebut.
Setelah bel pulang, aku bergegas menyalakan motorku dan pulang. Aku hanya ganti baju dan cepat-cepat ke rumah Sandy untuk memberitahu informasi tersebut sekaligus menjenguknya.
Aku sudah sampai di depan rumahnya, seperti biasa, aku memencet bel dan keluarlah Mr.Brown. Dia mempersilahkanku masuk dan mengantarku ke kamar Sandy.
"Hai kawan.. bagaimana keadaanmu? Sudah baikan?" Kataku sesaat setelah masuk kamarnya.
"Yaa.. sedikit lebih baik. Masih terasa pusing ketika berdiri, tapi panasnya sudah turun."
"Oh iya, aku akan memberitahumu tentang lomba math dan fisika tingkat SMA terbesar di kota ini. Kau pernah mengikutinya?"
"WUMS Competition."jawabnya dengan cepat.
"Apa?"
"W.U.M.S Competition. Kompetisi Math dan Science yang diadakan oleh Widefield University,salah satu universitas terbaik di kota ini. Ada apa? Apa kau mendaftarkan diri?" Katanya.
"Iya. Kau pernah mengikutinya?"
"Pernah satu kali, persaingannya sangat ketat."
"Jelas ketat, karena itu kan kompetisi terbesar." Jawabku
Aku memberikan roti yang kubawa kepada Sandy. Lalu aku berpamit dan bergegas untuk pulang mengingat aku masih harus mengurus beberapa persyaratan lomba.Malam harinya, aku pergi ke tempat fotokopi untuk mengurusi persyaratan lomba itu. Aku memberikan kartu pelajarku kepada petugas. Di sebelahku ada seorang anak laki-laki seumuranku juga membawa kartu pelajar. Ketika aku sedang melirik kartu pelajarnya, dia tiba-tiba bertanya
"Kau Yoga dari SMA 1 Widefield kan?"
Aku terkejut. Dan aku menjawab
"Bagaimana kau tahu namaku?"
"Aku membacanya di koran. Benar-benar aksi yang heroik." Katanya.
"Terima kasih."
"Kau mengikuti WUMS?"
"Iya, kenapa?"
"Oh tidak apa-apa. Aku hanya ingin memberitahumu bahwa kau tidak akan bisa menang."
"Memangnya kenapa? Kita bisa menang jika berusaha sekuat tenaga."
"Hahaha boleh juga.. tapi walaupun aku tidak berusaha sekuat tenaga, aku akan memenangkannya." Katanya dengan wajah dan nada yang arogan.
"Apa yang membuatmu sangat optimis?"
"Yah.. orangtuaku kaya, dan kompetisi seperti ini bisa dia kuasai."
"Tunggu-tunggu, apa kau memberitahuku kalau kau..."
Belum selesai aku bicara, dia tiba-tiba memotongnya
"Ooppss... aku kelepasan bicara ya.. hahaha. Sudah ya.. sampai jumpa di kompetisi." Katanya sambil meninggalkan tempat.
Kata-katanya mencurigakan. Aku mencium bau kecurangan disini. Sial. Aku akan melaporkannya kepada penyelenggara kompetisi besok, sambil mendaftar. Aku tadi sempat melihat namanya. Roy Patrick Howard, dari SMA 1 Widefield juga ternyata, tetapi aku baru pertama kali melihatnya. Baiklah, aku akan mengingatnya. Aku mengambil hasil fotokopianku dan pulang ke rumahku.Keesokan harinya, Sandy masih belum masuk, dan aku mengumpulkan beberapa persyaratan lomba. Tak ada sesuatu yang aneh pada hari ini, kecuali saat aku pergi ke toilet sekolah, dan melihat anak yang bertemu denganku kemarin malam, atau bisa kita sebut Roy. Dia memasuki salah satu ruangan toilet. Yang aneh adalah dia ada di toilet tersebut cukup lama. Pasti kalian mengira bisa saja dia sedang buang air besar, tapi kalian salah, salah besar. Di sekolah ini terdapat tempat tersendiri untuk buang air kecil, dan itu berbentuk ruangan seperti tempat buang air besar. Dan kebetulan saat itu dia sedang masuk di tempat buang air kecil, dan kalian pasti juga bertanya-tanya untuk apa aku memperhatikan anak itu. Cukup simpel, karena kecurigaanku padanya membuatku penasaran dengan apa yang dia lakukan. Dan aku menebak, mungkin yang dia lakukan di toilet itu adalah merencanakan negosiasi kunci jawaban atau semacamnya dengan panitia kompetisi itu via pesan teks. Ada kemungkinan juga bahwa dia sedang berpesan teks dengan pacarnya, tetapi aku tadi melihatnya makan dengan seorang anak perempuan di kantin, dan jika itu pacarnya, mengapa dia malah berpesan teks di tempat yang tertutup ini jika dia bisa menemui langsung pacarnya? Jadi, hipotesa sementaraku adalah, dia sedang bernegosiasi dengan seorang panitia lomba tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Baker's Story
Mystery / ThrillerBersetting di sebuah kota fiksi Widefield. Menceritakan tentang seorang anak baru di SMA Widefield bernama Yoga Prasetyo. Setelah bertemu dengan teman barunya yang bernama Sandy Baker, kasus-kasus kejahatan selalu muncul di kehidupannya yang akhirny...