18 Agustus 2013
Sudah 2 minggu aku tidak tinggal di rumahku semenjak aku dirawat di rumah Sandy. Seminggu yang lalu aku baru pulang, dan mendapati rumahku berdebu.
Mr.Brown memang mengurus rumahku dua kali saat aku dirawat, tetapi tetap saja, rumah harus dibersihkan setiap hari. Kebetulan saat ini sedang liburan musim panas di Inggris, aku memiliki beberapa waktu luang ke depannya.
Aku pergi ke rumah Sandy untuk mengetahui kondisinya. Ya tuhan, belum satu tahun aku mengenalnya tapi dia sudah seperti saudara kandungku. Rasanya setiap beberapa hari sekali aku harus pergi ke rumahnya, entah untuk apa, aku hanya merasa itu sebuah keharusan.
Sandy keluar dari kamarnya menggunakan kursi roda. Kaki kirinya lumayan parah akibat jatuh dari ketinggian sekitar 15 meter. Meski terjatuh di tumpukan sampah yang empuk, tetap saja, tak dapat dipungkiri bahwa tulang bisa patah. Lengan kananku juga kacau saat itu. Beruntungnya, tidak terlalu parah. Dan dapat pulih setelah dua minggu. Sandy mendekat ke arahku di ruang tamunya, dan mengajakku masuk ke ruangannya.
''Aku sangat heran padamu,Yoga.'', katanya tiba-tiba sambil membuka laptopnya, ''Bagaimana kau sampai saat ini belum menyukai salah seorangpun?''
''Kau saja yang tidak tahu. Sebenarnya selama ini aku diam-diam mengagumi seseorang, tapi aku tahu kau tidak akan peduli akan hal tersebut.''
''Sebenarnya, memang tak peduli,'' katanya, ''Tapi apakah dia seorang perempuan atau lelaki?''
''Perempuan.''
''Oke.''
Suasana menjadi hening sejenak. Lalu aku bertanya padanya,
''Bagaimana hubunganmu dengan Luna? Aku tahu kalian sedikit menjauh semenjak kejadian 'Desa Berhantu', tapi.. tak sepatah katapun?''
''Sebenarnya, Luna akan mengunjungiku kesini sebentar lagi. Dan dia mengajak teman perempuannya..''
''Wah, sepertinya keberadaanku akan mengganggu kalian. Aku harus pergi sekarang.''
''Sepertinya terlambat jika kau berkata seperti itu. Karena aku yakin, mungkin sekarang mereka sudah ada di depan rumah. Ah! Itu mereka.''
Suara Mr.Brown dapat terdengar memanggil Sandy. Otomatis kita berdua meninggalkan kamar Sandy. Aku terkejut saat melihat wajah teman Luna.
''Ah,Yoga! Sedang apa kau disini?'' Sapa Luna kepadaku.
''Seperti biasa, kunjungan rutin. Aku kesepian di rumah.''
''Perkenalkan ini temanku, namanya..''
''Lori,kan?''
Aku merasa tidak ada yang salah dengan percakapanku, tetapi aku dapat melihat wajah Sandy yang sedikit terkejut.
''Wah..rupanya kau mengenalnya,Yoga'' balas luna.
''Salam kenal,Yoga.'' Kata teman Luna yang bernama Lori tersebut, ''Namamu lucu, seperti kegiatan meditasi.''
''Ini nama yang wajar di daerah asalku.''
''Kau berasal dari mana? Kau tidak seperti orang dari luar Inggris.''
''Ayahku berasal dari Devon, tetapi ibukku berasal dari Jakarta,Indonesia. Wajahku memang seperti ayahku, jadi hanya ada sedikit unsur Indonesia.''
''Menarik, ceritakan lebih lanjut.'' Kata Lori sambil mengganti posisi duduknya.
''Aku tinggal di Indonesia sejak lahir hingga kelas 6 sd. Lalu keluargaku pindah ke Devon atas keinginan ayahku. Di masa akhir SMP, aku dikarunai rumah mewah di Widefield oleh kakekku sepeninggalannya. Akhirnya aku hidup disini sendiri, dan ibuku terlalu sibuk bekerja di Devon sehingga tidak bisa menemaniku.''
KAMU SEDANG MEMBACA
The Baker's Story
Mystery / ThrillerBersetting di sebuah kota fiksi Widefield. Menceritakan tentang seorang anak baru di SMA Widefield bernama Yoga Prasetyo. Setelah bertemu dengan teman barunya yang bernama Sandy Baker, kasus-kasus kejahatan selalu muncul di kehidupannya yang akhirny...