Chapter 2-1 : Si Hitam Berwajah Putih 1

31 1 0
                                    

16 Juli 2013

"Sebuah komplotan berpakaian hitam yang berjumlah 6 orang telah merampok sebuah toko emas Diaby. Komplotan ini dipimpin oleh seorang pria berjubah hitam dan bertopeng putih. Polisi sedang mengejarnya di Jalan Coontz dan menuju ke Jalan Moore."

Itu berita yang aku dengar di TV. Kebetulan, aku sedang berada di rumah Sandy untuk menghilangkan kebosanan di rumah. Sekarang jam 8 malam, dan Sandy tiba-tiba bangkit dari sofanya,

"Ayo kita lakukan ini!"

"Lakukan apa?" Jawabku

"Menangkap penjahat,apalagi?"

"Biarkan saja polisi yang melakukannya! Itu bukan tugas kita."

"Kau yakin tak ingin bergabung denganku? Baiklah, aku akan melakukan petualangan seru ini sendirian."

"Sialan kau!" Kataku sambil berdiri dan mengambil helm. Sepertinya aku tak bisa menolak 'petualangan' yang ia tawarkan.

"Ah.. akhirnya kau mau juga. Oke ayo berangkat!"

Seperti biasa, aku duduk di belakang. Sandy mengendarai motornya menuju jalan Moore, tapi para polisi sudah terlihat agak jauh.

"Ayo kita kejar para polisi itu!" Kata Sandy.

Dia menarik gasnya, mengejar mobil-mobil polisi.

"Sepertinya kita tidak akan bisa mengejar polisi-polisi tersebut." Kataku.

"Memang tidak bisa," kata Sandy sambil menghentikan motornya, "Tapi kita bisa memperkirakan kemana pencuri itu akan berlari."

"Tunggu dulu, mobil polisi? Menurut berita tadi kurasa pencuri tak membawa kendaraan. Memang tidak dijelaskan bagaimana mereka melarikan diri. Tapi, dalam rekaman videonya, aku dapat sedikit melihat sebuah benda putih bergerak-gerak di atap gedung. Aku yakin itu adalah topeng ketua komplotan tersebut."

"Ah,benarkah?" Kata Sandy.

"Kau tidak tahu? Bagaimana orang sepintar kau tak memperhatikan hal tersebut?" Kataku.

"Aku tidak terlalu memperhatikan tadi! Okay, stop debatnya," katanya, "Jika polisi menggunakan mobil, berarti polisi tersebut kehilangan jejak pencurinya. Dimana kau lihat benda putih bergerak itu?"

"Diatas gedung Eddie's Bar."

"Bergerak menuju ke mana?"

"Ke arah barat."

"Oke, berpikir. Jika mereka berlarian di atas Eddie's bar dan menuju ke Barat, masih banyak deretan gedung toko yang harus dilaluinya," katanya, "Sekarang, jika kita menuju ke arah yang sama dengan pencuri itu, aku yakin, sepeda motorku ini akan mengantarkan kita di ujung deretan toko lebih cepat dibandingkan mereka. Oke, ayo kita gas!"

Kami sampai di depan Eddie's Bar dalam 1 menit. Sandy berhenti sejenak, memandangi atap-atap gedung yang kosong. Sepertinya di pikirannya sedang berjalan suatu skenario dimana pencuri tersebut berada dan apa yang mereka lakukan hingga berada di tempat yang kira-kira sekarang dilaluinya.

"15 menit yang lalu, mereka di atas gedung ini, menuju ke arah barat," katanya, "Kecepatan rata-rata manusia berlari adalah 15-20 km per jam. Dan dalam 15 menit ke arah Barat mereka mungkin sudah berada di atas Toko Souvenir, itupun jika mereka konsisten dan tetap berlarian di atas gedung. Tetapi jika mereka turun dari gedung, akan lain lagi ceritanya. Ahh!!! Terlalu banyak kemungkinan posisi mereka berada sekarang!"

"Kita tak punya waktu lagi, jenius!" Kataku, "Kita coba saja ke atas toko souvenir."

Sandy langsung menarik gasnya secara spontan. Hal tersebut sangat mengejutkanku,

The Baker's StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang