# Chapter 1-3 : Our Mysterious New Teacher #
17 Januari 2013
Aku berdiri di dekat luar gerbang sekolah, menunggu Sandy datang, dan masuk gerbang bersama. Kau tahu mengapa? Semenjak kejadian itu, nama kami banyak bermunculan di koran dan berbagai media, sehingga kami menjadi digemari kaum wanita, jadi.. Kita berdua harus masuk bersama supaya semua penggemar kami yang sudah menunggu di lorong setelah gerbang masuk teriak-teriak fanatik, hehehe.. Baru kali ini aku merasa begitu terkenal..
Sandy akhirnya datang, dengan diantar mobil yang disupiri oleh pelayannya, Pak Brown. Sandy berjalan ke arahku dan berkata
"Apa kau sudah siap?."
"Tentu saja!"
"Ayo kita masuk.."
Kemudian kami berjalan masuk dan benar, deretan murid perempuan sudah menunggu sambil berteriak.
"Aaaaaaaaaa kalian berdua keren sekali!!!"
Ya, seperti itulah kira-kira. Kami bergegas menuju ke kelas agar tak membuat kegaduhan, pada akhirnya petugas keamanan sekolah membubarkan mereka.
Berbeda dengan murid perempuan di kelas-kelas lain, murid perempuan di kelas kami tidak menggemari kami sama sekali, mungkin karena setiap hari bertemu..
Bel masuk berbunyi, kita langsung duduk di tempat masing-masing. Ibu kepala sekolah memasuki kelas kami, dan di belakangnya ada seorang lelaki muda berumur sekitar 25-30 tahunan. Kepala sekolah memperkenalkannya pada kami,
"Anak-anak, kalian akan memiliki guru baru disini, namanya Pak Harry,dia akan menggantikan Pak Nanang yang sudah pensiun, saya harap kalian menyambutnya dengan baik, terima kasih, silahkan pak.."
Kemudian kepala sekolah meninggalkan kelas kami.
Pak Harry kemudian memperkenalkan dirinya(lagi)
"Perkenalkan, nama saya Harry Tagmire. Saya akan mengajar olahraga disini, dan semoga kalian senang.."
Kemudian pelajaran berjalan seperti biasa. Kalian pasti mengharapkan sesuatu yang misterius bukan? Aku akan melanjutkan ceritanya..
Bel pulang berbunyi, kita berjalan keluar seperti biasanya, tetapi kami melihat Pak Harry yang memasuki kelas X-1 yang sepi dan jauh dari ruang guru. Aku menganggap itu biasa saja, tapi Sandy tidak, dia berjalan ke arah kelas X-1 dan diam-diam menguping pembicaraan Pak Harry. Aku segera menyusulnya dan ikut menguping, sambil mengintip lewat lubang gagang pintu yang bolong. Ya.. Di kelas ini pintunya memang cacat. Kami melihat dia sedang berbicara dengan seseorang lewat ponsel.
"Ya, aku menemukannya bos, dua anak yang menjadi pahlawan dalam kasus MGM. Aku harus.."
Pak Harry belum selesai bicara, tetapi beberapa murid perempuan sudah berbaris di belakang kami dan berteriak. Sial, akupun melihat Pak Harry yang sepertinya sadar dengan keadaan di luar ruang, jadi kami berlari secepat mungkin ke arah pintu gerbang sekolah, Pak Brown sudah menunggu di depan gerbang,dan menawariku untuk pulang bersama,
"Ayo tuan, pulang bersama kami."
Kemudian Sandy berkata,
"Iya ayo ikut, kau tadi tidak membawa motor kan?"
Aku menjawabnya,
"I..iya, motorku sedang dibetulkan di bengkel,jadi.. Aku naik taksi. Iya aku akan ikut, terima kasih."
Kami memasuki mobil dan duduk di seat tengah. Di tengah perjalanan aku berbicara padanya,
"Tadi sepertinya Pak Harry membicarakan kita berdua. Apa kau tahu kira-kira mengapa?"
"Sepertinya dia adalah salah satu pelaku kasus bom yang beberapa hari lalu kita selamatkan, sampai sekarang pelakunya belum ditemukan,bukan? Jadi, mereka merasa rencana peledakannya gagal total gara-gara kita, dan mengincar kita, kemungkinan dia berniat membunuh kita, supaya dia bisa dengan mudah mengintai keadaan kita, dia menyamar menjadi guru di sekolah kita, menggantikan Pak Nanang yang pensiun dini. Berarti, kita saat ini sedang terancam bahaya."
"Sial." kataku
Kemudian Pak Brown mengatakan sesuatu
"Permisi, tuan. Maaf saya lancang diam-diam mendengarkan pembicaraan anda. Tapi saya tahu kalian berdua dalam bahaya. Ayah dan Ibu tuan harus mengetahui ini, dan menjemputmu tuan."
Sandy menjawab dengan nada membantah,
"Tidak! Jangan cerita ke ayah dan ibu! Aku mohon, jika organisasi itu tahu tentang ayah dan ibu, mereka juga akan diincar! Biarkan kami berdua saja yang terlibat!"
"Tapi tuan..."
"Aku mohon Pak Brown.. Tenang saja, aku yakin orang-orang itu akan segera ditangkap.."
"Ya.. Jika tuan memang tidak mau, saya tidak akan memaksa."
"Terima kasih Pak Brown."
Beberapa menit kemudian, kami sampai di rumahku. Aku keluar dari mobil dan mengucapkan terima kasih pada Sandy dan Pak Brown. Setelah itu, aku memasuki rumah, dan menjalani hari seperti biasa..
- End of Episode -
KAMU SEDANG MEMBACA
The Baker's Story
Mystery / ThrillerBersetting di sebuah kota fiksi Widefield. Menceritakan tentang seorang anak baru di SMA Widefield bernama Yoga Prasetyo. Setelah bertemu dengan teman barunya yang bernama Sandy Baker, kasus-kasus kejahatan selalu muncul di kehidupannya yang akhirny...