22 April 2013
Hero of The Year, sebuah penghargaan dari kota Widefield bagi siapa saja yang berhasil mencegah hal yang fatal terjadi atau mengungkap suatu kebenaran besar yang tersembunyi. Meski namanya Hero of the Year, penghargaan ini tidak diumumkan setiap tahun karena orang-orang tidak selalu mendapat kesempatan untuk melakukan sebuah perbuatan yang heroik. Aku dan Sandy mendapat penghargaan tersebut akhir-akhir ini karena kasus di Desa Cahlenfield yang kami pecahkan. Ditemukannya Mike Mcfield tentu saja menggemparkan seluruh negara, karena berita hilangnya Mike Mcfield yang tanpa jejak sempat menjadi berita besar selama beberapa hari pada 2 tahun yang lalu.
Aku membingkai sertifikat penghargaan tersebut dan menggantungnya di dinding kamarku. Penghargaan ini semakin membuatku percaya diri dan bangga. Lain halnya dengan Sandy, yang malah terlihat tidak tenang dan gelisah akan masalah ini.
Ponselku berbunyi. Ah, sebuah panggilan dari Sandy. Aku mengangkatnya segera,
"Hei, ingin merayakan hal ini dengan minum kopi di rumahku?" Kata Sandy.
"Aneh sekali kau mengucapkan kata 'merayakan' sedangkan kau tidak menikmati penghargaan yang diberikan kepadamu?"
"Ah,well. Sebenarnya ada hal yang ingin kubicarakan."
"Okay, kalo itu maumu. Tolong sediakan aku teh saja, aku bukan penggemar kopi."
"Baiklah. Datanglah sekarang juga.."
Setelah perbincangan lewat telepon tersebut, aku menutup teleponku. Aku hidup sendirian di sini karena ibuku baru saja kembali ke Devon kemarin sore. Devon adalah tempat asalku, dan disini aku menempati rumah yang merupakan warisan dari kakekku yang tak ada satupun dari keluargaku yang menempatinya. Orang tuaku terlalu sibuk dengan pekerjaannya sehingga tidak bisa meninggalkan Devon terlalu lama, yang akhirnya menyebabkan aku hidup sendiri.
Aku mengambil helm dan kunci motorku, lalu segera menyalakan motorku. Kubiarkan motor bebek ini menyala agak lama sambil sedikit mengegasnya supaya mesinnya menjadi agak panas. Lalu aku langsung menuju ke rumah Sandy.
Pagar rumah Sandy terbuka, aku berjalan menuju pintu depan, yang dalam keadaan terbuka juga. Di depan pintu aku sudah disambut oleh Pak Brown si pelayan Sandy, yang langsung mengantarkanku ke ruang makan.
"Wow! Ini banyak sekali,Sandy. Dan kau bilang hanya minum kopi tadi?"
"Yah.. tanpa hidangan makanan rasanya minum kopi tak terlalu berarti."
"Okay, baiklah kalo begitu."
Kami mulai mengambil beberapa makanan yang terpapar di meja makan ini. Sedikit berlebihan memang untuk dua orang, tetapi sudah hak Sandy untuk menentukan hal tersebut.
"Kau tidak mengambil bacon ini? Cobalah, ini lezat." Kata Sandy sambil menyodorkan piring berisi daging
"Aku tidak memakan daging babi."
"Ya aku tau itu,Yoga. Oleh sebab itu aku sediakan Beef bacon, dari daging sapi."
"Ah,benarkah? Maafkan aku, kurasa aku akan mengambilnya."
Setelah sesi makan telah berjalan agak lama, sampailah kami ke sesi minum.
"Sayang sekali kau tidak menyukai kopi,Yoga. Kopi ini diimpor dari Colombia. Sangat cocok diminum di musim semi yang sejuk ini."
"Haha,kau benar. Aku lebih suka teh. Kau penggemar kopi?"
"Yap, kau benar."
"Well,jika memang kau penggemar kopi kau seharusnya tidak hanya menikmati kopi mahal yang kurasa orang non-pecinta kopipun akan menyukainya."
"Tidak,tidak,Yog. Aku bisa juga menikmati kopi murah yang dijual di pinggir jalan. Kau hanya tidak tahu bahwa aku membeli kopi di pinggir jalan karena aku selalu pergi sendirian."
"Hahaha,kurasa kau tidak mengajak Luna untuk menikmati kuliner murah,ya."
"Memang. Terkadang orang juga butuh waktu untuk sendiri."
Kami melanjutkan meminum teh dan kopi hangat kami secara sedikit sedikit, hingga aku teringat sesuatu,
"Kau tadi bilang ada sesuatu yang penting." Kataku, "Apakah hal yang ingin kau bicarakan itu?"
"Oh, oke. Akhir-akhir ini pikiranku agak terganggu oleh beberapa fakta."
"Fakta apa?"
"Fakta bahwa Pak Jack mengijinkan kita masuk ke mini lab-nya, dan bahwa pak Jack dengan cerobohnya menulis password komputernya di atas meja padahal komputer itu berisi hal yang sangat fatal jika ada yang mengetahui isinya."
"Apa salahnya? Kurasa mungkin pak Jack orang yang pelupa."
"Tidak,tidak. Dia sepertinya mencoba memberitahu kita akan sesuatu."
"Sesuatu seperti?"
"Itu yang belum kuketahui. Kau tahu dimana pak Jack dipenjara?"
"Dia dibawa ke Widefield. Karena penjara di sini lebih besar dibandingkan di Ulderney."
"Berarti dia di penjara Mellington sekarang?"
"Aku rasa iya."
"Bagaimana jika kita menemuinya besok?"
"Aku rasa tak masalah, aku juga akan meminta maaf atas apa yang kita lakukan."
"Bagus."
Setelah itu aku pulang. Aku tidak tahu bagaimana Sandy bisa merasakan suatu keganjilan hanya dari sedikit fakta. Instingnya terhadap ketidakbenaran sangat kuat, dan aku sering merasakan kecurigaan yang ternyata faktanya benar-benar ada. Itulah Sandy, terlepas dari kepribadiannya yang agak dingin dan seenaknya saja, dia tidak tenang jika hal yang tidak beres terjadi dan terus mengalir begitu saja. Awalnya kurasa semuanya sudah berakhir setelah kami berdua mengungkap kebohongan dari komplotan Pak Jack, tetapi kecurigaan Sandy meyakinkanku akan ada aksi yang lebih besar lagi yang harus kuhadapi. Tunggu dulu, 'komplotan'?? Aku sedikit terganggu dengan hal yang kuucapkan tadi. Ah... organisasi.. Ya! Sebuah organisasi!
-to be continued-
KAMU SEDANG MEMBACA
The Baker's Story
Mystery / ThrillerBersetting di sebuah kota fiksi Widefield. Menceritakan tentang seorang anak baru di SMA Widefield bernama Yoga Prasetyo. Setelah bertemu dengan teman barunya yang bernama Sandy Baker, kasus-kasus kejahatan selalu muncul di kehidupannya yang akhirny...