Chapter 2-6 : Pujaan Rahasia Bagian 2

22 3 0
                                    

Hari ini aku akan menemui Seton, tersangka pertama sekaligus pacar Lori sendiri. Aku sudah berada di depan pintu sebuah restoran sederhana, The Cold Captain's. Aku menaruh ponselku dalam posisi terhubung dengan Sandy, dan dia akan mendengar dari jauh percakapanku dengan Seton.

"Jangan lupa, pertama kali yang harus kau tanyakan adalah kalimat 'Apa kau yang mencuri kalung Lori?'. Dengan begitu, kau akan dapat melihat reaksi spontan dan jujur dari wajahnya itu. Ah, andai saja aku ada disana untuk melihat langsung wajahnya"

Itulah nasihat utama dari Sandy sebelum aku berangkat ke The Cold Captain's. Ide yang bagus, kecuali aku tidak benar-benar tahu bagaimana cara membaca ekspresi wajah. Tapi aku akan coba sebisa mungkin.

Kemudian aku melihat Lori melambaikan tangan dari ujung ruangan kepadaku. Sesuai rencana, dia sedang duduk disana bersama seorang laki-laki berperawakan tinggi dan berambut cepak, yang kuyakini adalah Seton. Aku menghampirinya dan mulai menyapanya. Aku duduk di satu sisi sedangkan Lori dan Seton sedang duduk di sisi yang lain. Sandy sudah siap dengan ponselnya yang kuhubungkan dengan punyaku. Kutaruh ponsel itu tepat di tengah meja, lalu aku mengeluarkan pertanyaan pertamaku kepada Seton secara langsung dan spontan,

"Apa kau yang mencuri kalung milik Lori?"

Seton terlihat terkejut, lalu ia berkata dengan nada sedikit bingung

"Mencuri kalung?! Apa maksudmu? Lori, coba jelaskan apa maksud orang ini bertanya hal seperti itu padaku."

"Ah aku lupa memberitahumu," Jawab Lori, "Aku kehilangan sebuah kalung saat sesi latihan drama kemarin."

"Kau lupa? Bagaimana kau bisa lupa?" Jawab Seton

"Dia tidak lupa. Aku sengaja menyuruhya untuk tidak berkata terhadapmu, karena kau merupakan salah satu tersangka kami." Kataku

"Kau menuduhku?!" Kata Seton yang perlahan mulai naik darah.

"Sandy.. bagaimana menurutmu?" Aku bertanya pendapat Sandy tentang reaksi yang baru saja diberikan Seton.

"...."

Tak ada suara yang keluar dari ponselku. Padahal masih terlihat di layar ponsel bahwa panggilannya masih tersambung.

"Sandy? Sandy?? Sudahlah lupakan saja, akan kulanjutkan pertanyaannya. Seton, sudah berapa lama kau dekat dengan Lori?" kataku

"Lori, beritahu aku apa yang sedang terjadi disini. Aku kira kita disini untuk menemui seseorang yang penting." kata Seton

"Seton, kumohon jawab saja pertanyaannya saja. Aku mohon padamu.." jawab Lori

"B..Baiklah," Kata Seton, "Aku sudah menjalin hubungan dengan Lori sekitar tiga bulan."

"Oke, apa yang kau lakukan di belakang panggung saat itu?"

"Aku sedang menunggu Lori selesai dengan latihannya, karena aku akan mengantar Lori pulang."

"Baiklah, siapa saja yang ada di sekitarmu saat itu?"

"Ada dua orang  pria. Mereka duduk berhadapan tetapi tidak saling menatap. Tak ada satupun dari mereka yang mengeluarkan sepatah katapun kepada satu sama lain."

"Apa mereka mengucapkan sesuatu kepadamu.."

"Aku ingat salah satu mereka bertanya kepadaku, 'apa kau merupakan kekasih Lori?', kemudian ia meminta maaf denganku karena dia berperan sebagai pasangan Lori dalam pementasan tersebut."

"Edmund? Si pemeran Romeo?" tanyaku

"Iya."

"Baiklah. Apa ada hal lain yang kau lakukan di belakang panggung saat itu?"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 27, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The Baker's StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang