KEPIKIRAN

101 10 2
                                    

Janlup vote & komen yak...

Happy reading... 🦋 ❤️ 🦋 ❤️

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

*****

SMA Kertanegara, salah satu sekolah yang menjadi incaran calon siswa karena keunggulan para tenaga pendidik dan juga lokasi yang strategis. Berada tak terlalu jauh dari pusat kota, jangkauan transportasi umum yang sangat memadai, memiliki fasilitas lengkap, serta ruang-ruang kelas yang nyaman untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar.

Di sekolah itu juga sudah banyak siswa dan alumni yang mengukir prestasi. Maka tak heran, jika banyak orangtua yang mendorong putra-putri mereka agar bisa masuk ke sana. Calon siswa juga berlomba-lomba mendapat nilai yang bagus, berusaha agar bisa lulus tes masuk dengan hasil memuaskan.

Ya, kecuali gadis dengan potongan rambut wolf cut sebatas leher yang kini tengah bersusah payah memanjat pagar belakang sekolahnya.

Mungkin memang benar jika sekolah ini memiliki pengamanan yang cukup ketat. Tapi mereka melupakan bagian yang satu ini. Sebuah taman kecil yang terletak di bagian paling belakang sekolah, dengan sebuah bangunan bekas ruang penyimpanan alat olahraga dan satu gerbang yang berukuran besar di sampingnya.

Hanya daerah ini lah yang tidak diawasi oleh cctv, sebuah tempat kekuasaan milik Agatha. Ya, gadis itu mengklaim jika tempat ini adalah miliknya, karena ia lah orang pertama yang berani memasuki wilayah ini. Bahkan ia mengabaikan fakta bahwa bisa saja, rerumputan yang tumbuh subur di sekitarnya menjadi sarang ular.

Selama ini, hanya tempat ini lah satu-satunya jalan paling aman jika ia ingin "libur" sebentar dari jam pelajaran di sekolahnya. Tidak setiap hari, hanya pada saat tertentu.

Seperti sekarang ini, gadis itu duduk di pinggiran pagar, sambil mengamati keadaan di bawahnya. Setelah dirasa aman, Agatha melompat turun dengan mudah, persis seperti seekor kucing yang melompat dari atas atap rumah.

"Haaahh... Uno mana bisa begini?!" gumamnya sambil menepuk-nepuk bagian belakang celana panjangnya. Kucing tua milik kakek neneknya tentu saja tidak akan bisa melakukannya. Berjalan sedikit saja sudah beresiko menabrak pilar rumah apalagi melompat dari tempat yang cukup tinggi.

"Ke tempat biasa aja kali ya..."

Gadis itu meneruskan langkah, melewati sebuah jalan setapak dengan lahan jati di sebelah kirinya. Ia sudah biasa melewati daerah ini, jadi tentu saja ancaman ular, hantu atau semacamnya tidak akan mempan padanya.

Langkahnya berbelok ke kiri, semakin masuk ke dalam barisan pepohonan jati. Senyumnya mengembang ketika melihat tempat yang ia tuju sudah ada di depan mata.

Agatha masuk ke dalam sebuah gubuk kecil dan duduk di atas kursi panjang. Sembari mengatur napas, gadis itu menatap langit-langit dengan pikiran menerawang.

"Kevin itu anak pindahan. Dia pindah ke sekolah ini waktu baru kenaikan kelas sebelas, ya jelas lo gak tau!"

"Kenapa? Lo suka dia? Bukannya dia terkenal gak bisa bersosialisasi ya?"

GIRL BOSS, SHY-ON BOYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang