PERSIAPAN PENSI

71 5 0
                                    

WELCOME TO APANIH??? Cerita random kayaknya...

Happy reading, jangan lupa vote & komennya

🦋 ❤️ 🦋 ❤️

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

 *****

Ruang kelas sebelas IPA tampak ramai karena para penghuninya sedang melaksanakan diskusi. Alin yang menjabat menjadi sekretaris juga sibuk menuliskan nama-nama kegiatan di atas papan tulis. Sesekali gadis itu melirik ke arah Hamdan, ketua kelas sekaligus salah satu panitia pelaksana ulang tahun sekolah.

"Jadi... di kelas kita mau nampilin apa?"

Hamdan menatap seluruh penghuni kelas yang terlihat berbisik-bisik. Remaja itu dengan sabar menunggu, sambil sesekali berbincang dengan Alin.

"Gimana kalo drama aja?" usul Karina, gadis berparas manis yang duduk tepat di belakang Agatha.

"Boleh juga, tuh! Tapi waktunya kurang dikit, kalian bisa latihannya?" tanya Hamdan sambil menatap teman-teman sekelasnya.

"Bisa-bisa aja..." gumam seorang siswa yang duduk di bangku paling belakang.

"Iya... kalo kita latihannya rutin dan serius, pasti bisa kok!" sahut yang lainnya lagi.

 "Asalkan kita rutin latihan sepulang sekolah gitu. Di ruang karawitan sama tari bisa dipake kok!" imbuh Karina sambil menatap Hamdan dan Alin. 

"Emang anak tari gak latihan di sana, Rin?" tanya Agatha yang kini memutar tubuhnya ke belakang. Sementara itu Karina hanya menggeleng, kemudian melanjutkan kalimatnya.

"Anak-anak tari sama karawitan latihannya di tempat lain. Mau ngasih kejutan katanya, makanya mereka gak latihan di sekolah. Beberapa hari lalu bu Yani sama pak Aksa udah ngebolehin kok kalo mau pake ruang karawitan."

Hamdan mengangguk paham, kemudian memberitahu Alin untuk mencatat apa saja yang mereka butuhkan.

"Oke! Kalo gitu, kita mau main drama apa?"

"Kita bikin drama yang..."

Agatha tidak terlalu mendengarkan apa yang teman-temannya bicarakan. Gadis itu hanya menguap, sesekali mengangguk dan bergumam ketika Hamdan dan Alin menanyakan pendapat semua yang ada di sana. Kali ini ia hanya berperan menjadi pendengar saja, karena Agatha tidak akan ikut mengambil peran dalam drama di kelasnya.

"Yang jadi ceweknya lo ya, Tha??" tawar Karina sambil mencolek bahu gadis itu.

"Gue gak bisa... udah disuruh ikut demo karate soalnya," tolak Agatha sambil menggeleng pelan.

"Yah... padahal pemeran utamanya mirip lo banget sifatnya..." keluh Karina sambil memasang wajah memelas andalannya.

"Ck! Apaan sih! Udah-udah... lanjutin diskusinya, gue dengerin kok..."

Agatha mengibaskan tangannya dan kembali menghadap ke depan memerhatikan Alin dan Hamdan yang ternyata sedang menatap ke arahnya.

"Lo beneran gak bisa, Tha?"

Kali ini Hamdan yang bertanya, membuat Agatha kembali menggeleng dengan mantap. Ia menyadari kekurangannya, jika ditanyai soal akting, kemampuannya dalam bidang itu benar-benar tumpul. Berbeda jika ada yang bertanya tentang bagaimana cara melumpuhkan lawan yang membawa senjata tajam dan sejenisnya, maka ia akan menjawab sekaligus mempraktikkannya.

GIRL BOSS, SHY-ON BOYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang