6. KORBAN PENUSUKAN

92 17 6
                                    

Fadli Al-Hakim

Tazkia Andriani

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tazkia Andriani

Tazkia Andriani

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*****

Satu minggu berlalu sejak kejadian naas yang menimpa Fathir, sampai detik ini kasus itu belum juga menemukan titik terang.

Tak ada bukti apapun yang bisa ditemukan polisi untuk mengungkap kasus tersebut, bahkan kamera CCTV rumah sakit pun tak berhasil merekam kejadian aneh apapun.

Sepertinya, pelaku kejahatan ini bukan orang biasa.

Atau memang mereka berkomplot sehingga sukses mengecoh pihak kepolisian.

Jam dinas Fadli baru saja selesai, dia hendak berpamitan pulang saat asistennya mengatakan bahwa ada seseorang yang menunggunya di luar ruangan.

Setelah memakai jaket dan meraih tas kerjanya, sekalian pulang, Fadli berniat untuk menemui orang yang dimaksud sang suster tadi.

"Eh, Bu Karin?" Sapa Fadli sumringah saat melihat Karin berdiri tak jauh dari pintu ruang kerjanya di rumah sakit.

Sebuah rantang terjinjing di tangan Karina saat itu.

"Maaf Dok kalau kedatangan saya mengganggu. Saya cuma mau mengantar ini saja. Tadi, saya masak terlalu banyak, daripada mubazir, jadi lebih baik saya berikan separuhnya untuk Dokter. Siapa tau Dokter suka masakan saya," jelas Karin seraya memberikan rantang yang dibawanya pada Fadli.

Setengah sungkan, Fadli pun menerima pemberian itu. "Aduh, jadi ngerepotin saya."

"Nggak apa-apa Dok. Anggap saja, ini balasan atas budi baik Dokter pada saya dan Fathir kemarin."

"Saya ikhlas membantu kalian. Jadi, tidak usah dipikirkan lagi soal uang itu," sahut Fadli masih dengan senyum ramahnya.

"Ayah..." Teriakan seorang bocah kecil lelaki dari lorong kiri membuat percakapan Fadli dan Karin terhenti.

Bocah berseragam sekolah itu berhambur ke arah Fadli yang seketika memeluknya.

"Hai, Jagoannya Ayah? Udah selesai lombanya?" tanya Fadli pada Rafa sang putra. Kini, tatapan Fadli beralih pada sosok wanita berhijab merah yang berjalan di belakang Rafa menghampiri mereka.

RAHASIA SUAMIKU (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang