12. KEMATIAN ARINI

67 12 14
                                    

Angela baru saja selesai membaca biografi Adnan Al-Hakim yang diberikan Regi padanya malam ini.

Di mana Angela pun baru mengetahui bahwa ternyata, Adnan Al-hakim adalah Ayah Fadli dan Arini.

Sejauh dirinya mengenal sosok Fadli, Angela hanya sebatas tahu bahwa ayah kandung Fadli masih hidup dan tengah menjalani hukuman di penjara akibat membunuh istrinya, alias Ibunda Fadli sendiri. Hanya saja, Angela tak pernah tahu siapa sebenarnya identitas asli Ayah kandung Fadli itu.

"Setahuku, Adnan Al-Hakim itu hanya memiliki dua orang anak kembar laki-laki, bernama Jericho dan Jervian," gumam Angela pada Milly.

Milly yang jadi ikutan membaca biografi Adnan Al-Hakim karena merasa penasaran.

Saat itu, Angela dan Milly sudah pulang ke kediaman mereka.

"Kakak kenal dengan Adnan Al-Hakim?" Tanya Milly kemudian.

"Siapa yang tidak kenal dengan dokter gila itu? Dia yang sudah membunuh kedua orang tuaku, Milly!"

"Apa? Jadi, dia pembunuh berantai itu? Orang yang sudah memenggal kepala korbannya untuk dijadikan bahan eksperimen?" Kedua bola mata Milly seketika terbelalak kaget. Benar-benar tak menyangka. "Bukankah, kedua anak Adnan Al-Hakim sudah mati?"

"Itu yang sedang aku pikirkan sekarang! Aku ingat betul, saat aku dan Edhie bersama-sama mengungkap kasus dibalik kematian kedua orang tuaku yang tidak wajar juga kematian Kakak Edhie yang meninggal dengan cara yang sama seperti yang dialami kedua orang tuaku! Lalu aku mendapat sebuah informasi bahwa Adnan Al-Hakim memiliki dua orang anak kembar yang sudah meninggal tak lama setelah Adnan Al-Hakim tertangkap."

"Bisa jadi, berita itu memang sengaja disebarkan oleh oknum tertentu demi mengamankan identitas asli anak Adnan, Kak." Terka Milly. "Pastinya dengan terungkapnya kasus pembunuhan berantai yang Adnan lakukan, maka orang-orang pasti banyak yang akan membenci keluarga Adnan. Itulah sebabnya, berita itu disebar agar identitas asli anak Adnan aman dari orang lain yang dendam pada Adnan."

"Itu artinya, hukuman mati Adnan Al-Hakim yang disebarkan di media lima belas tahun yang lalu itu palsu!" Sambung Angela yang mulai mengerti sesuatu.

Angela mengesah tertahan.

Memijat pangkal hidungnya yang mancung, kepalanya seketika berdenyut nyeri.

Kenyataan bahwa sampai detik ini Adnan tak di hukum mati, sudah cukup membuktikan bahwa semua kejadian ini ada sangkut pautnya dengan oknum pemerintah setempat.

Hanya saja, Angela belum tahu pasti alasan apa yang membuat Adnan sampai detik ini masih dibiarkan hidup!

Dan jika memang benar Fadli dan Arini adalah anak Adnan, apa mungkin, gen psikopat yang dimiliki Adnan bisa diwariskan pada keturunannya?

Mengingat, sosok Fadli yang Angela kenal adalah lelaki baik dengan sikapnya yang sedikit polos.

Fadli dan Arini bahkan tak pernah menunjukkan sedikit pun gelagat mencurigakan di hadapan Angela sewaktu mereka saling mengenal dulu.

"Kak, Kak Angel, coba deh lihat ini," panggilan Milly seketika membuyarkan lamunan Angela. Wanita itu pun beranjak ke sisi Milly yang duduk di depan laptop.

Membaca sebuah artikel terbaru tentang kasus pembunuhan yang terjadi terhadap seorang wanita bernama Arini, seketika kedua bola mata Angela terbelalak kaget.

"Arini meninggal?" Pekik Angela terkejut.

"Dan di sini tertulis, bahwa tersangka pembunuhan terhadap Arini itu adalah kekasihnya sendiri yang bernama Dimas." sambung Milly kemudian. "Foto wanita ini sama dengan foto wanita yang ada di biografi ini, Kak. Anak dari Adnan Al-Hakim. Apa Kakak kenal dia?"

RAHASIA SUAMIKU (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang