"Maafkan aku Angela..." Bisik Regi di telinga Angela.
Regi tau apa yang dia lakukan saat ini dengan menunjukkan jati dirinya pada orang yang jelas-jelas mengenal dirinya di masa lalu, tentu akan berdampak buruk bagi keselamatannya, hanya saja, Regi tidak memiliki pilihan lain dalam hal ini.
Selain Angela, Regi tak tahu harus mempercayakan keselamatan Tazkia dan Rafa pada siapa.
"Ma-af?" Gumam Angela seraya melepas pelukan Regi dengan gerakan cepat, tatapannya menusuk tatapan Regi. Dan Regi bisa merasakan adanya kemarahan dalam tatapan itu. "Setelah apa yang sudah kamu lakukan padaku, bisa-bisanya kamu bilang maaf?" Angela menjauh dari Regi, melipat kedua tangan di depan dada dan sesekali mengerjapkan kedua matanya, menahan cairan bening itu kembali berjatuhan.
Sungguh, dia tak ingin terlihat lemah di hadapan lelaki brengsek itu.
"Angela, biar aku jelaskan semuanya dari awal. Bisa kita bicara?" Ajak Regi, masih berusaha membujuk Angela.
Kehadiran Isah yang Regi kenal sebagai mantan pembantunya sedikit membuat Regi bingung. Isah yang saat itu berdiri tak jauh dari keberadaan mereka. Menatap dengan ekspresi terkejut ke arah Regi.
"Isah? Kamu bekerja di sini?" Tanya Regi dengan logat bicaranya yang terdengar ramah dan sopan. Tak ada lagi tatapan dingin serta ekspresi bengis yang dulu biasanya Isah alias Milly lihat sewaktu masih menyamar menjadi pembantu di kediaman Regi.
Apa lelaki ini berubah setelah mengalami mati suri?
Pikir Milly dalam hati. Dia terheran-heran dengan sikap Regi saat ini.
"I-iya Pak. Saya bekerja di sini sekarang," jawab Milly terbata. Hingga setelahnya, Milly bergegas ke arah depan untuk menutup toko yang sudah sepi.
"Angela..." Regi kembali bicara saat Angela mulai sibuk melanjutkan pekerjaannya. Membenahi piring kotor dan membawanya ke belakang.
Dia benar-benar tidak memperdulikan kehadiran Regi di sana.
"Kak, jangan begitu, beri kesempatan Regi bicara. Sepertinya, Regi sudah banyak berubah," ucap Milly di belakang saat mereka sedang bebenah. "Kalau Kakak bersikap seperti ini, kelihatan sekali, kalau sebenarnya, Kakak memang naksir betulan sama Regi."
Angela menghela napas berat. Menghentikan sejenak aktifitasnya. Membenarkan apa yang dikatakan Milly padanya.
Bagaimana pun, Angela tak ingin harga dirinya terlihat rendah di hadapan Regi jika sampai lelaki itu tahu bahwa dia pernah ada perasaan pada Regi.
Tidak, Angela tak akan membiarkan perasaan bodohnya ini kembali menguasai dirinya, terutama hatinya.
Regi tak pantas dicintai.
Membuka apronnya dan melemparkan ke meja dapur, Angela pun kembali keluar setelah dia berkata, "kamu beresin kerjaan malam ini, aku pergi dulu."
Dan Milly hanya tersenyum melihat tingkah laku Angela yang sudah seperti ABG.
*****
Pada akhirnya, di sinilah Angela dan Regi berada.
Tepatnya di sisi sebuah jembatan layang.
Setelah meminta Pak Jay pulang lebih dulu, Angela mengajak Regi ke tempat ini untuk bicara.
Mereka pergi mengendarai motor matic milik Angela.
Angin yang berhembus kencang menerpa rambut panjang Angela yang di gelung asal ke atas, menyisakan beberapa helai anak rambut di sisi pelipisnya.
Melihat penampilan Angela saat ini, Regi hanya bisa mengulum senyum. Penampilan yang terlihat jauh berbeda dengan sosok Angela yang dia kenal dulu sebagai Sandra, sekretarisnya yang seksi.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAHASIA SUAMIKU (End)
RomanceKehidupan baru rumah tangga Tazkia dan Fadli sangat bahagia, terlebih setelah hadirnya buah hati dalam pernikahan mereka. Hingga pada suatu hari, Tazkia mendapati sebuah telepon dari seorang wanita yang mengaku sebagai selingkuhan sang suami. Selama...