RAHASIA SUAMIKU (End)

15. TETANGGA BARU

Pagi ini, mentari bersinar cerah di angkasa.

Namun, sebuah video yang tersebar di jagad maya membuat geger seantero Indonesia, di mana dalam video itu terputar sebuah adegan sadis pembunuhan terhadap seorang wanita bernama Mira Yulianti.

Dalam video berdurasi satu menit lima belas detik itu, terlihat tubuh Mira yang hanya mengenakan pakaian dalam sudah bersimbah darah dan tergantung di dalam kamarnya.

Dari hasil autopsi pihak kepolisian, Mira diduga dianiaya sebelum akhirnya dibunuh.

Hal itu terbukti dari adanya beberapa luka sayatan di wajah, leher dan tangan, serta sundutan rokok di beberapa titik tertentu tubuhnya.

Selain penganiayaan berat, Mira juga kehilangan dua potong jari tengahnya serta empat gigi bagian depan atas dan bawah, di mana bagian tersebut tidak ditemukan di lokasi kejadian.

Berat dugaan, si pembunuh sengaja mengambil bagian tersebut meski belum diketahui apa motifnya.

Diketahui Mira adalah seorang pegawai kantoran yang cukup sukses. Di usianya yang sudah melewati kepala tiga, Mira memang masih setia menyandang status lajang karena dia merupakan tulang punggung keluarga saat ini.

Berita kematian Mira yang menjadi trending topik kini seakan membawa ingatan warga Indonesia pada kejadian pembunuhan berantai yang pernah terjadi berpuluh-puluh tahun silam. Pembunuhan keji yang dilakukan oleh seorang dokter bedah syaraf bernama Adnan Al-Hakim yang kini sudah tiada setelah dijatuhi hukuman mati.

Ya, itulah yang diketahui oleh seluruh warga Indonesia saat ini mengenai Adnan.

Tanpa pernah mereka ketahui bahwa dibalik semua itu, kini tengah terjadi konspirasi busuk dalam pemerintah setempat yang membuat Adnan masih dibiarkan hidup hingga saat ini.

Semua keluarga korban sudah dimintai keterangan oleh pihak kepolisian dan jenazah Mira pun sudah selesai dikebumikan meski kini, garis polisi masih melintang di area TKP yaitu kamar pribadi Mira.

Itulah alasan mengapa Tazkia meminta kedua orang tuanya untuk tinggal sementara di kediaman suaminya, karena dia tak ingin Ayah dan Ibunya akan larut dalam kepedihan mendalam jika harus kembali ke rumah kontrakan mereka. Rumah yang menjadi saksi bisu di mana Mira menghembuskan napas terakhirnya dengan cara yang begitu tragis.

Para tetangga terus berdatangan untuk memberikan dukungan moral baik bagi Fadli yang baru saja kehilangan adik semata wayangnya, pun kepada Tazkia yang juga kehilangan salah satu anggota keluarga tercinta.

Cobaan bertubi-tubi yang menimpa sepasang suami istri itu dalam waktu dekat memang sangat memprihatinkan. Itulah sebabnya, kediaman Fadli terlihat terus ramai oleh mereka-mereka yang benar-benar perduli ingin membantu.

Seluruh kerabat dekat sudah silih berganti berdatangan, sampai malam hari tiba, setelah kediaman Fadli mulai sepi, Tazkia dan Fadli dikejutkan dengan kehadiran tamu lain di kediaman mereka.

Kedua bola mata Tazkia seketika terbelalak meski setelahnya sebuah senyuman lebar sarat kepedihan itu terpampang nyata di wajah cantiknya yang sedikit pucat.

Kematian Mira yang begitu tragis dan tak disangka-sangka jelas membuat Tazkia merasa sangat terpukul.

"Sandra?" ucap Tazkia seraya berhambur ke arah Angela yang langsung meralat panggilan Tazkia.

"Namaku Angela, bukan Sandra, okay?"

Tazkia hanya tersenyum, setelah keduanya saling berpelukan sebentar, lalu Tazkia mempersilahkan Angela duduk.

Fadli yang melihat kehadiran Angela jelas dibuat bingung, terlebih saat dia melihat hubungan dekat yang terjalin di antara Angela dan istrinya.

"Fadli, kenalkan ini Angela. Dia..."