[VOL 1] - Daomu Biji (Lost Tomb)

Part I Chapter 20 : Key

Saya melihat ke bawah dan melihat bahwa benda di dalam mulutnya tampak seperti kunci tembaga bertatahkan mutiara berwarna hijau tua. Saya pikir itu luar biasa, tetapi saya tidak tahu terbuat dari apa mutiara itu sebenarnya. Aku tahu bahwa orang-orang zaman dahulu kadang-kadang memasukkan mutiara ke dalam mulut mayat agar tidak membusuk, jadi jika aku mengeluarkan kunci ini, ada kemungkinan mayat cantik berusia seribu tahun di depanku ini akan langsung berubah menjadi mumi. Saya tidak akan pernah mengambil risiko melakukan hal yang menakutkan seperti itu, tetapi saat ini saya berada dalam situasi yang canggung. Bukannya aku bisa melarikan diri dengan mayat perempuan ini di punggungku.

Sementara saya duduk ragu-ragu, tiba-tiba saya mendengar seseorang berteriak dari atas. Saya melihat ke atas dan melihat seorang laki-laki tergantung terbalik di atas kepala saya, sebatang pohon anggur melilit kakinya dengan erat saat dia berteriak dan melawan tujuh atau delapan cabang itu pada saat yang bersamaan. Itu tidak lain adalah lemak terkutuk itu! Dia tampak seperti telah mengalami nasib yang sama denganku, meskipun dia tampaknya memiliki lebih banyak luka daripada aku. Untungnya, kepalanya tampaknya tidak terluka saat dia tergantung di sana dan menyemburkan serangkaian kutukan, "Sial, aku tidak percaya cabang-cabang pohon ini begitu kuat meskipun hanya setebal kontol!" Kemudian dia melihat saya dan membeku, "Kawan kecil, apakah kamu sibuk dengan gadis penjual bunga itu?"(1)

(1) Ketika Jepang menginvasi Cina, mereka menyebut wanita Cina "gadis bunga". Ini mungkin kembali seperti Perang Dunia II ketika mereka mengubah banyak wanita yang mereka tangkap menjadi budak seks.Pada dasarnya, Fatty bertanya pada Wu Xie apakah dia akan berhubungan seks dengan mayat wanita itu. 

Saya tidak tahu apakah harus tertawa atau menangis, tetapi saya tidak berani berbicara terlalu keras sambil memberi isyarat dan berkata, "Dia sudah mati! Cepat bantu aku memikirkan cara untuk keluar dari ini!"

Pria gendut itu berseru, menggoyangkan pantatnya di udara, dan kemudian berkata kepadaku, "Kalau begitu bantu aku turun dulu!"

Saya melemparkan belati di tangan saya ke arahnya, dan dia segera menangkapnya dan membungkuk untuk memotong tanaman merambat dari kakinya. Saya tidak menyadarinya pada awalnya, tetapi pada saat saya mengingat apa yang telah terjadi pada saya, semuanya sudah terlambat. Aku hendak memberitahunya untuk menunggu sebentar, tapi dia tiba-tiba jatuh dengan tangisan aneh dan mendarat di atas mayat lapis baja, menjatuhkan topengnya dalam prosesnya. Saya mulai mencondongkan tubuh dan melihatnya tetapi pria gendut itu tiba-tiba berbalik dan berteriak kepada saya, "Jangan lihat! Ini rubah bermata hijau!"

Sayangnya, peringatannya terlambat; Saya sudah melihat wajah di bawah topeng. Dengan pandangan sekilas itu, pikiranku berdengung dan seluruh tubuhku merinding. "Bagaimana orang ini ?!" aku tergagap.

Di bawah topeng itu ada wajah putih pucat yang, setelah diamati lebih dekat, samar-samar masih memiliki fitur wajah manusia. Tidak ada rambut di kepala mayat ini, dia tidak memiliki alis, juga tidak memiliki janggut. Wajahnya sangat runcing sehingga terlihat sedikit cacat dan matanya pada dasarnya hanya celah panjang, kedua mata hijau itu memancarkan cahaya dingin dari dalamnya. Ciri wajahnya yang lain hampir tidak bisa dibedakan, tapi aku bisa mengatakan hanya dengan sekali pandang bahwa wajah ini benar-benar terlihat seperti rubah berwajah manusia yang menyeringai jahat.

Tapi kedua mata hijaunya terlihat lebih aneh. Sejujurnya, saya bisa berurusan dengan melihat mayat biasa tapi saya tidak berani melihat yang satu ini secara langsung di matanya. Itu terlalu menakutkan. Nyatanya, melihat hal seperti itu tanpa bisa mempersiapkan diri secara mental benar-benar menakutkan. Bahkan pria gendut itu ketakutan setengah mati. Dia segera berguling dari platform batu giok dan berkata dengan suara kaget, "Aku tidak percaya! Raja Shang dari Lu benar-benar terlihat seperti ini?"