12♡

19.7K 1.5K 59
                                    

Yok scroll terosss

Aleena Putri Elnara Gemilang, You're mine now.


(Alif Muhammad Naufal Azhar)

***

Tepat hari ini, pernikahan Alin dan Alif akan digelar secara sederhana dirumah Alin. Mengapa secara sederhana? Karena ini adalah permintaan Alin sendiri. Ia masih belum mau mempublikasikan statusnya yang akan ia sandang sebentar lagi. Hanya rekan kerja Ayah David, rekan kerja Abi Hakim, teman-teman Umi Ana dan Bunda Hafsah serta teman dekat Alin dan Alif saja yang diundang.

Kini Alin sedang dirias oleh seorang MUA yang dipesan khusus untuk meriasnya. Panggil saja Mbak Yuni. Gaun putih, hijab syar'i dan make up tipis telah melengkapi penampilannya kali ini. Cantik itulah yang tergambar dari sosok Alin.

Tangannya pun telah dipakaikan henna putih sesuai keinginan Alin, Alif pun tak mempermasalahkannya. Apapun yang diinginkan gadisnya akan ia turuti selagi ia bisa.

"Alin?" panggil Bunda Hafsah dari luar kamar. Bunda Hafsah pun tak kalah cantik. Kebaya warna coklat susu modern melekat ditubuhnya.

"Masuk aja bund," ucap Alin. Mbak Yuni tengah fokus memasang headpiece di kepalanya.

'Ceklek'

"Masyaallah anak Bunda cantik banget," puji Bunda Hafsah. Alin memang terlihat sangat cantik. Bahkan saat dipuji oleh Bunda Hafsah Alin tampak tersipu malu.

"Makasih bunda juga cantik," puji Alin balik.

"Nah udah selesai," ucap Mbak Yuni setelah selesai memasang hiasan kepala di kepala Alin.

"Makasih ya, Yun," ucap Bunda Hafsah.

"Iya sama-sama tante. Kalo gitu saya pamit dulu nanti saya balik lagi kok," pamit Mbak Yuni.

"Yaudah hati-hati ya." Mbak Yuni lantas mengangguk dan pergi dari kamar Alin.

"Bunda," panggil Alin.

"Kenapa sayang?" tanya Bunda Hafsah.

Alin memegang kedua tangan Bunda Hafsah. Lalu menciumnya dan mengelusnya perlahan.

"Alin mau minta maaf ke Bunda. Alin banyak salah sama Bunda. Alin sering ngrepotin Bunda. Alin minta izin ke Bunda untuk membina rumah tangga sama kak Alif. Alin minta doanya untuk kelancaran semuanya bund. Alin gatau harus ngomong apa lagi, yang jelas Alin bener-bener sayang sama Bunda. Rasanya Alin ga ikhlas harus ninggalin Bunda. Maafin Alin bund," ujar Alin dengan mata berkaca-kaca.

Dengan sigap Bunda hafsah meraih tisu untuk menghapus air mata Alin.

"Ssttt sayangnya Bunda, Bunda udah maafin kamu kok dari sebelum kamu minta maaf. Tanpa kamu minta izin ke Bunda, Bunda merestui kamu dengan Alif sayang. Dan tanpa kamu minta doa dari Bunda, Bunda akan selalu mendoakan kamu sayang. Bunda juga sayang sama kamu Lin. Bunda sebenernya juga ga ikhlas melepas kamu. Tapi ini sudah menjadi kewajiban Bunda. Bunda merasa lebih tenang bila melepas kamu pada orang yang benar. Semoga kamu selalu bahagia bersama Alif," ujar Bunda Hafsah sembari menangkupkan pipi Alin. Tangis Alin tak bisa lagi dibendung kini ia menangis sejadi-jadinya dalam pelukan Bunda Hafsah. Bunda Hafsah pun juga begitu.

My Destiny Is You (TELAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang